MEDAN- Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Dedi Irianto mengaku, pihaknya masih melakukan pemeriksaan secara maraton bagi para pelaku penyerangan ke kampus Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, Jalan Sisingamangaraja Kecamatan Medan Kota pada Rabu (19/2) lalu.
Namun, Perwira Polisi dengan pangkat 3 melati di pundaknya itu mengatakan, pihaknya belum menetapkan tersangka atas kasus itu. Begitu juga dengan tersangka pemberi perintah penyerangan itu.
“Masih akan menunggu gelar perkara yang akan dilakukan. Untuk itu, kami akan memulangkan para tersangka penyerangan, sebelum menetapkan tersangka,” ujarnya.
Sementara itu, pantauan wartawan Koran ini, puluhan sekuriti yang melakukan penyerangan ke kampus Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, Jalan Sisingamangaraja Kecamatan Medan Kota, diapelkan di halaman gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kamis (20/2) pagi.
Puluhan sekuriti itu berkumpul di halaman gedung Direktorat yang kini dipimpin Kombes Pol Dedi Irianto itu. Bahkan, terlihat mereka menyantap makan siang di halaman gedung berlantai 2 itu.
Sekira pukul 14.20 WIB, terlihat puluhan sekuriti itu kembali diperintahkan masuk ke dalam gedung Ditreskrimum Poldasu.
Salah seorang sekuriti yang ikut dalam penyerangan itu, M Irfan saat ditemui Sumut Pos di halaman gedung Ditreskrimum Polda Sumut, mengaku kalau aksi yang mereka lakukan, semata-mata berdasarkan perintah Kepala Regu mereka bernama Bener Surbakti.
Disebutnya, dirinya dan rekan-rekannya tidak ada diberi upah tambahan atas aksi itu. Namun, M Irfan mengaku mengetahui kalau perintah itu bersumber dari Pembina Yayasan, Baihaki.”Kita sebatas kerja saja bang. Kita disuruh ke sana mengangkati barang dan melakukan pengamanan. Karena kerja, kita ikut dan laksanakan saja,” ungkapnya singkat.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, Efendi Barus yang kembali dikonfirmasi Sumut Pos, Kamis (20/2) mengatakan kalau pihaknya akan tetap melanjutkan laporan mereka ke Polda Sumut.
Disebut Efendi, hal itu berdasarkan permintaan Mahasiswa. Untuk itu pula, Efendi menyebut kalau pihaknya sudah menyiapkan tim Kuasa Hukum, untuk mengawal proses laporan pihaknya tersebut. Oleh karena itu, Efendi meminta agar pihak Kepolisian dapat bersikap bijak dalam memproses laporan pihaknya.
UISU Al-Munawwaroh Siapkan Tim Kuasa Hukum
Sementara itu, UISU Al-Munawwaroh telah menyiapkan tim kuasa hukum untuk menghadapi proses hukum yang saat ini sedang di proses di Poldasu. Hal tersebut disampaikan oleh Humas Yayasan UISU Al-Munawwaroh, Ahmad Reza Siregar saat dihubungi SumutPos, Kamis (20/2).
Ahmad Reza menuturkan bahwa satpam dari UISU yang datang ke Fakultas Kedokteran UISU bukan untuk merusak kampus. Namun datang untuk melihat kondisi perkuliahan mahasiswa dan pegawai yang bekerja di kampus FK-UISU.
“Mereka ke sana bukan untuk merusak fasilitas kampus seperti yang diberitakan. Namun hanya untuk melihat kondisi kampus. Namun justru malah dituduh ingin merusak sehingga terjadi bentrokan yang tidak diinginkan. Baihaqi yang merupakan pembina Yayasan UISU Al-Munawwaroh ingin melihat perkuliahan berlangsung. Namun karena tidak berani datang sendiri sehingga membawa serta keamana kampus ikut,” sanggahnya.
Sedangkan Humas UISU Medan, H Syahrial SH Mhu, justru mengatakan kalau para satpam utusan UISU Al-Munawwaroh bukanlah untuk melihat asset ataupun akan melakukan renovasi seperti yang diberitikan. Namun untuk mengganggu proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.
Hal itu terbukti dengan dihalang-halanginya mahasiswa ketika ingin memasuki kampus. “Itu bukan masalah aset. Mereka itu jelas ingin mengganggu proses belajar mengajar di FK-UISU. Kelihatan dari dihalanginya mahasiswa ketika ingin berkuliah,” katanya.
Apalagi, menurutnya mahasiswa FK-UISU akan menghadapi ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE) merupakan bagian dari sistem asessment yang akan dilaksanakan bulan Maret 2014 nantinya. Ujian tersebut untuk menilai kompetensi dan ketrampilan klinis mahasiswa secara objektif dan terstruktur. Dimana ujian tersebut sebagai salah satu syarat menjadi dokter setelah dinyatakan lulus/kompeten dari ujian OSCE ini.”Bohong kalau mau melakukan renovasi. Pasalnya mereka (UISU Al-Munawwaroh) tidak berhak mengurusi aset UISU Medan.
Menurutnya, dengan adanya UISU Al-Munawwaroh sudah jelas bahwa tidak memiliki urusan lagi terhadap urusan aset UISU. Dirinya juga berharap UISU Al-Munawwaroh angkat kaki dari aset UISU Medan. “Silahkan angkat kaki dari asetnya UISU. Mereka tidak punya hal urusi aset UISU Medan,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, pada Rabu (19/2) pagi, sekira pukul 06.45 WIB, puluhan sekuriti dan sejumlah pegawai UISU Al Munawarah menyerang kampus Fakultas Kedokteran (FK) UISU Medan di Jalan Sisisngamangaraja Medan, persisnya di depan Kantor PDAM Tirtanadi. Penyerangan itu diduga atas perintah Baihaqi Nasution, selaku pihak yang mengklaim FK UISU milik Yayasan UISU Al Munawarah.
Dalam ‘serangan fajar’ ini, gerbang utama kampus FK UISU roboh. Bahkan sejumlah mahasiswa yang sedang berada di dalam kampus terlibat bentrok dan adu mulut untuk menghadang masuk puluhan sekuriti Al Munawwarah. (ain/mag-5/ila)