28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

32 Kg Sabu Malaysia Masuk dari Aceh

Selain itu, petugas juga melakukan penangkapan terhadap BEP yang mengendarai sepeda motor. Petugas berhasil mengamankan 6 kg sabu dari penggeledahan di sebuah rumah kos yang beralamat di Jalan Merpati, Gang Musala, Sei Kambing, Medan. Tersangka BEP kini diamankan petugas dan atas perbuatannya dikenakan pasal 114 ayat 2 dan 112 ayat 2 UU Narkotika Nomor 35 tahun 2009.

Arman Depari mengatakan, pihaknya masih mendalami asal narkoba itu. Menurut Arman, dari 32 bungkusan sabu yang diamankan ada dua bungkusan sabu yang berbeda. “Kalau biasanya sabu jaringan internasional ini dikemas dengan bungkusan teh dan bertuliskan aksara tiongkok, ada dua bungkusan yang kemasannya berbeda, menggunakan aksara Thailand. Ini yang masih kita selidiki dan sepertinya kualitas keduanya berbeda,” jelas Arman.

Menurutnya, dua tersangka yang ditangkap dan ditembak mati ini masih berjaringan dengan tersangka jaringan internasional yang sebelum-sebelumnya diungkap di Medan. Namun menurutnya, mereka ini tidak saling kenal.

“Menurut kita mereka ini satu pabrik di jaringan internasional, tapi tidak saling mengenal satu sama yang lain. Seperti tersangka Beni yang tidak mengenal tersangka Ananda Bagus,” katanya.

Dia juga menyebutkan, masih ada permintaan narkoba jenis sabu yang masih belum turun ke Medan. “Ini yang menyebabkan peredaran narkoba di kota ini masih pesat. Rencananya juga narkoba itu akan didistribusikan ke Palembang, Bengkulu, dan Bandar Lampung,” sebut Arman.

Selain itu, petugas juga melakukan penangkapan terhadap BEP yang mengendarai sepeda motor. Petugas berhasil mengamankan 6 kg sabu dari penggeledahan di sebuah rumah kos yang beralamat di Jalan Merpati, Gang Musala, Sei Kambing, Medan. Tersangka BEP kini diamankan petugas dan atas perbuatannya dikenakan pasal 114 ayat 2 dan 112 ayat 2 UU Narkotika Nomor 35 tahun 2009.

Arman Depari mengatakan, pihaknya masih mendalami asal narkoba itu. Menurut Arman, dari 32 bungkusan sabu yang diamankan ada dua bungkusan sabu yang berbeda. “Kalau biasanya sabu jaringan internasional ini dikemas dengan bungkusan teh dan bertuliskan aksara tiongkok, ada dua bungkusan yang kemasannya berbeda, menggunakan aksara Thailand. Ini yang masih kita selidiki dan sepertinya kualitas keduanya berbeda,” jelas Arman.

Menurutnya, dua tersangka yang ditangkap dan ditembak mati ini masih berjaringan dengan tersangka jaringan internasional yang sebelum-sebelumnya diungkap di Medan. Namun menurutnya, mereka ini tidak saling kenal.

“Menurut kita mereka ini satu pabrik di jaringan internasional, tapi tidak saling mengenal satu sama yang lain. Seperti tersangka Beni yang tidak mengenal tersangka Ananda Bagus,” katanya.

Dia juga menyebutkan, masih ada permintaan narkoba jenis sabu yang masih belum turun ke Medan. “Ini yang menyebabkan peredaran narkoba di kota ini masih pesat. Rencananya juga narkoba itu akan didistribusikan ke Palembang, Bengkulu, dan Bandar Lampung,” sebut Arman.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/