PARAPAT, SUMUTPOS.CO – Masyarakat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (Girsip), Kabupaten Simalungun, gerah dengan pemberitaan, adanya wisatawan yang disengat lintah saat mandi-mandi di Pantai Persinggahan, Danau Toba, Parapat. Untuk itu, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Simalungun dan Dinas Lingkungan Hidup Sumut segera melakukan penelitian untuk meluruskan informasi yang dianggap tidak benar tersebut.
“Informasi tentang adanya lintah di Danau Toba itu tidak benar. Garda Wisata Ulubalang menyarankan supaya BLH Simalungun dan Sumut segera melakukan penelitian terkait informasi ini,” kata Panglima Korps Ulubalang, Marihot Silitongga didampingi Panglima Kabupaten Simalungun, Rosdiana Harianja dalam temu pers di ruang rapat Inna Tour Parapat bersama Muspika Girsip, Minggu (19/2).
Marihot menilai, pemberitaan tentang lintah tersebut terkesan sengaja dipolitisir oleh kalangan tertentu yang tidak bertangung jawab. Untuk itu, dia meminta aparat penegak hokum, dalam hal ini Kepolisian segera melakukan penyelidikan.
“Kami memandang persoalan ini perlu ditindak lanjuti pihak Kepolisian. Dalam waktu dekat kami akan mendatangi BLH Simalungun dan Provinsi Sumut. Kalau memang ada kepentingan pihak-pihak tertentu, janganlah merugikan ekonomi masyarakat Parapat,” pinta Marihot.
Anak-anak bermain air di Danau Toba.
PARAPAT, SUMUTPOS.CO – Masyarakat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (Girsip), Kabupaten Simalungun, gerah dengan pemberitaan, adanya wisatawan yang disengat lintah saat mandi-mandi di Pantai Persinggahan, Danau Toba, Parapat. Untuk itu, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Simalungun dan Dinas Lingkungan Hidup Sumut segera melakukan penelitian untuk meluruskan informasi yang dianggap tidak benar tersebut.
“Informasi tentang adanya lintah di Danau Toba itu tidak benar. Garda Wisata Ulubalang menyarankan supaya BLH Simalungun dan Sumut segera melakukan penelitian terkait informasi ini,” kata Panglima Korps Ulubalang, Marihot Silitongga didampingi Panglima Kabupaten Simalungun, Rosdiana Harianja dalam temu pers di ruang rapat Inna Tour Parapat bersama Muspika Girsip, Minggu (19/2).
Marihot menilai, pemberitaan tentang lintah tersebut terkesan sengaja dipolitisir oleh kalangan tertentu yang tidak bertangung jawab. Untuk itu, dia meminta aparat penegak hokum, dalam hal ini Kepolisian segera melakukan penyelidikan.
“Kami memandang persoalan ini perlu ditindak lanjuti pihak Kepolisian. Dalam waktu dekat kami akan mendatangi BLH Simalungun dan Provinsi Sumut. Kalau memang ada kepentingan pihak-pihak tertentu, janganlah merugikan ekonomi masyarakat Parapat,” pinta Marihot.
