25.4 C
Medan
Monday, April 29, 2024

Cerita Heboh Bocah Tewas saat Tidur

SUMUTPOS.CO – DUNIA orang tua yang memiliki anak masih sekolah taman kanak-kanak (TK) sedang dihebohkan pesan bertaut tentang anak yang meninggal di sekolah. Penyebabnya, guru memaksa anak untuk tidur meski baru saja makan dan masih kekenyangan. Pesan tersebut membanjiri grup media sosial, terutama wali murid TK.

Namun, ada kejanggalan yang teramat mendasar dari cerita itu. Pertama, waktu dan tempat kejadian tidak disebutkan. Kedua, penulis dan nama korban tidak jelas. Ketiga, tidak ada satu pun media mainstream yang pernah memuat berita tersebut. Terakhir, ealah…fotonya juga ilustrasi anak-anak TK dari luar negeri.

Pesan yang disebar itu tidak utuh. Hanya capture tulisan berbentuk gambar yang judulnya akan membuat para orang tua sangat penasaran. Bocah Ini Tewas saat Tidur Siang di Taman Kanak-Kanak. Di bagian atasnya, tertulis larangan memaksa anak tidur seusai makan karena bisa membuat anak bernasib sangat miris.

Tulisan tersebut mulai disebar pada 31 Juli 2017. Berdasar penelusuran Jawa Pos (grup Sumut Pos), capture tulisan dengan judul tersebut bersumber dari rubrik jurnalisme warga pada laman sebuah portal berita online. Pengunggahnya menggunakan nama Tika Tika Tika.

Tika mengunggah cerita tentang seorang anak yang menggunakan nama samaran Iwan. Bocah berusia lima tahun itu pada pagi harinya sarapan nasi ketan ayam dan segelas susu. Saat makan siang, wali kelas Iwan berpesan agar tidak membuang-buang makanan dan harus dimakan sampai habis. Iwan disebut sebagai anak yang taat sehingga memakan ransum makan siangnya sampai habis.

Pukul 12.10 guru menyuruh semua anak tidur. Tapi, setelah semua temannya tertidur, Iwan tetap asyik bermain. Saat ditanya guru, Iwan mengaku tidak bisa tidur karena kekenyangan. Namun, guru TK berkata kepada Iwan bahwa anak-anak harus tidur siang. ”Kalau tidak, nanti tidak akan tumbuh besar. Akhirnya Iwan pun tertidur dengan menelungkupkan wajah ke bantalnya,” tulis Tika.

Singkat cerita, Iwan akhirnya meninggal dunia. Ada kotoran berwarna hitam yang keluar dari hidung dan mulutnya. Tika menuliskan, berdasar diagnosis dokter (enggak disebutkan siapa dokternya), Iwan yang sedang kekenyangan langsung tidur sebelum makanannya dicerna. Akibatnya, makanan yang belum dicerna itu mengalir kembali ke kerongkongan. Makanan itu menghalangi trakea (tabung tenggorokan) dan memicu terjadinya kematian.

Klaim kesimpulan bahwa Iwan meninggal karena disuruh tidur seusai makan dan saat masih kenyang sebenarnya tidak beralasan. Dokter spesialis anak dr Irma Lestari SpA mengatakan, penyebab utama kematian anak, secara berurutan, adalah sumbatan jalan napas (airway), hambatan kadar kecukupan pernapasan (breathing), dan gangguan sirkulasi darah.

Irma kemudian memberikan penilaian dari cerita Tika. Dari tulisan itu disebutkan bahwa Iwan ditemukan tidak bernyawa saat telungkup. ”Bisa jadi saat tertidur, wajah dan hidungnya tertutup bantal,” katanya. Bagaimana dengan refluks (makanan keluar dan masuk lewat jalan nafas) sebagai penyebab, Irma mengatakan bahwa hal itu kecil kemungkinan terjadi saat anak tengkurap. (lyn/eko/c10/fat/jpg)

 

SUMUTPOS.CO – DUNIA orang tua yang memiliki anak masih sekolah taman kanak-kanak (TK) sedang dihebohkan pesan bertaut tentang anak yang meninggal di sekolah. Penyebabnya, guru memaksa anak untuk tidur meski baru saja makan dan masih kekenyangan. Pesan tersebut membanjiri grup media sosial, terutama wali murid TK.

Namun, ada kejanggalan yang teramat mendasar dari cerita itu. Pertama, waktu dan tempat kejadian tidak disebutkan. Kedua, penulis dan nama korban tidak jelas. Ketiga, tidak ada satu pun media mainstream yang pernah memuat berita tersebut. Terakhir, ealah…fotonya juga ilustrasi anak-anak TK dari luar negeri.

Pesan yang disebar itu tidak utuh. Hanya capture tulisan berbentuk gambar yang judulnya akan membuat para orang tua sangat penasaran. Bocah Ini Tewas saat Tidur Siang di Taman Kanak-Kanak. Di bagian atasnya, tertulis larangan memaksa anak tidur seusai makan karena bisa membuat anak bernasib sangat miris.

Tulisan tersebut mulai disebar pada 31 Juli 2017. Berdasar penelusuran Jawa Pos (grup Sumut Pos), capture tulisan dengan judul tersebut bersumber dari rubrik jurnalisme warga pada laman sebuah portal berita online. Pengunggahnya menggunakan nama Tika Tika Tika.

Tika mengunggah cerita tentang seorang anak yang menggunakan nama samaran Iwan. Bocah berusia lima tahun itu pada pagi harinya sarapan nasi ketan ayam dan segelas susu. Saat makan siang, wali kelas Iwan berpesan agar tidak membuang-buang makanan dan harus dimakan sampai habis. Iwan disebut sebagai anak yang taat sehingga memakan ransum makan siangnya sampai habis.

Pukul 12.10 guru menyuruh semua anak tidur. Tapi, setelah semua temannya tertidur, Iwan tetap asyik bermain. Saat ditanya guru, Iwan mengaku tidak bisa tidur karena kekenyangan. Namun, guru TK berkata kepada Iwan bahwa anak-anak harus tidur siang. ”Kalau tidak, nanti tidak akan tumbuh besar. Akhirnya Iwan pun tertidur dengan menelungkupkan wajah ke bantalnya,” tulis Tika.

Singkat cerita, Iwan akhirnya meninggal dunia. Ada kotoran berwarna hitam yang keluar dari hidung dan mulutnya. Tika menuliskan, berdasar diagnosis dokter (enggak disebutkan siapa dokternya), Iwan yang sedang kekenyangan langsung tidur sebelum makanannya dicerna. Akibatnya, makanan yang belum dicerna itu mengalir kembali ke kerongkongan. Makanan itu menghalangi trakea (tabung tenggorokan) dan memicu terjadinya kematian.

Klaim kesimpulan bahwa Iwan meninggal karena disuruh tidur seusai makan dan saat masih kenyang sebenarnya tidak beralasan. Dokter spesialis anak dr Irma Lestari SpA mengatakan, penyebab utama kematian anak, secara berurutan, adalah sumbatan jalan napas (airway), hambatan kadar kecukupan pernapasan (breathing), dan gangguan sirkulasi darah.

Irma kemudian memberikan penilaian dari cerita Tika. Dari tulisan itu disebutkan bahwa Iwan ditemukan tidak bernyawa saat telungkup. ”Bisa jadi saat tertidur, wajah dan hidungnya tertutup bantal,” katanya. Bagaimana dengan refluks (makanan keluar dan masuk lewat jalan nafas) sebagai penyebab, Irma mengatakan bahwa hal itu kecil kemungkinan terjadi saat anak tengkurap. (lyn/eko/c10/fat/jpg)

 

Artikel Terkait

Undangan Nobar Palsu dari Panglima TNI

Label ‘Anak PKI’ Sasar Fahri Hamzah

Kabar Permen Susu PCC yang Meresahkan

Gunung Soputan kok Dibilang Gunung Agung

Terpopuler

Artikel Terbaru

/