25 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Gelar Patkor Malindo di Belawan, TNI AL & TLDM Malaysia Jaga Selat Malaka

Fachril/sumut pos
PATROLI: Dua kapal yang bersiap untuk patroli menjaga keamanan Selat Malaka. Partoli ini adalah Kordinasi Malaysia – Indonesia (Patkor Malindo) yang digelar di Lantamal I, Jalan Serma Hanafiah, Belawan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Patroli Kordinasi Malaysia – Indonesia (Patkor Malindo) untuk ke 143 pelaksanaan di tahun 2019 atau 143/19 digelar di Lantamal I, Jalan Serma Hanafiah, Belawan.

Pembukaan kerja sama di bidang keamanan maritim antara TNI AL Indonesia dengan TLDM Malaysia secara resmi dibuka oleh Danguskamla Koarmada I, Laksamana Pertama TNI Dafit Santoso, di Gedung R. Mulyadi Mako Lantamal l, Belawan, Rabu (20/2)n

Danguskamla Koarmada I Laksmana TNI Dafit Santoso mengatakan, posisi strategis Selat Malaka yang merupakan salah satu choke point dari 9 choke points di dunia. Selat Malaka merupakan jalur pelayaran, disamping itu juga menjadi jalur perdagangan international yang memiliki lalu lintas terpadat.

“Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan keamanan di Selat Malaka. Harapannya, sasaran operasi ini dapat menjamin keamanan perairan Selat Malaka,” terangnya.

Seiring dengan perkembangan lingkungan strategis dan kompleksitas permasalahan di laut, ungkap Danguskamla, berpean penting untuk Selat Malaka, maka diperlukan peningkatan kerjasama dan koordinasi serta manajemen penanganan yang harus semakin meningkat dari waktu ke waktu.

“Patkor Malindo akan tetap berpedoman pada protap dan saling berkoordinasi selama pelaksanaan operasi serta mengutamakan keselamatan didalam melaksanakan tugas,” ujar Dafit Santoso.

Pada kesempatan itu, Pangwila 3 TLDM Laksma Mohamad Azuwan bin Harun mengatakan Patkor Malindo yang sudah dilakukan sejak lama dengan melibatkan banyak kapal perang antara kedua Negara diharapkan mampu menangani segala ancaman di Wilayah Selat Malaka.

“Kerja sama ini akan mengakrabkan dan meningkatkan hubungan baik antara kedua negara, serta terbinanya silaturahmi seluruh personel kapal perang yang terlibat dalam kegiatan Patkor Malindo,” katanya.

Pelaksanaan Patkor Malindo 143/19 ini pihak TLDM mengirimkan 2 kapal perang yaitu KD Jerai-12 Dan KD Ledang 13 yang saat tiba didermaga Lantamal l Belawan yang disambut oleh Mayor Laut (P) Tri Hermawan. M. Afandi, M.Tr. Opsla didampingi Komandan KRI Clurit-641 selaku Dansatgas dan Pejabat Lantamal l dengan Upacara Militer.

Sedangkan TNI AL melibatkan 2 Kapal Perangnya yakni KRI Clurit – 641 dan KRI Sigalu – 857. Kegiatan Patkor Malindo 143/19 akan dilaksanakan selama 15 hari dan akan ditutup pada 5 Maret 2019 di Malaysia. (fac/ila)

Fachril/sumut pos
PATROLI: Dua kapal yang bersiap untuk patroli menjaga keamanan Selat Malaka. Partoli ini adalah Kordinasi Malaysia – Indonesia (Patkor Malindo) yang digelar di Lantamal I, Jalan Serma Hanafiah, Belawan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Patroli Kordinasi Malaysia – Indonesia (Patkor Malindo) untuk ke 143 pelaksanaan di tahun 2019 atau 143/19 digelar di Lantamal I, Jalan Serma Hanafiah, Belawan.

Pembukaan kerja sama di bidang keamanan maritim antara TNI AL Indonesia dengan TLDM Malaysia secara resmi dibuka oleh Danguskamla Koarmada I, Laksamana Pertama TNI Dafit Santoso, di Gedung R. Mulyadi Mako Lantamal l, Belawan, Rabu (20/2)n

Danguskamla Koarmada I Laksmana TNI Dafit Santoso mengatakan, posisi strategis Selat Malaka yang merupakan salah satu choke point dari 9 choke points di dunia. Selat Malaka merupakan jalur pelayaran, disamping itu juga menjadi jalur perdagangan international yang memiliki lalu lintas terpadat.

“Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan keamanan di Selat Malaka. Harapannya, sasaran operasi ini dapat menjamin keamanan perairan Selat Malaka,” terangnya.

Seiring dengan perkembangan lingkungan strategis dan kompleksitas permasalahan di laut, ungkap Danguskamla, berpean penting untuk Selat Malaka, maka diperlukan peningkatan kerjasama dan koordinasi serta manajemen penanganan yang harus semakin meningkat dari waktu ke waktu.

“Patkor Malindo akan tetap berpedoman pada protap dan saling berkoordinasi selama pelaksanaan operasi serta mengutamakan keselamatan didalam melaksanakan tugas,” ujar Dafit Santoso.

Pada kesempatan itu, Pangwila 3 TLDM Laksma Mohamad Azuwan bin Harun mengatakan Patkor Malindo yang sudah dilakukan sejak lama dengan melibatkan banyak kapal perang antara kedua Negara diharapkan mampu menangani segala ancaman di Wilayah Selat Malaka.

“Kerja sama ini akan mengakrabkan dan meningkatkan hubungan baik antara kedua negara, serta terbinanya silaturahmi seluruh personel kapal perang yang terlibat dalam kegiatan Patkor Malindo,” katanya.

Pelaksanaan Patkor Malindo 143/19 ini pihak TLDM mengirimkan 2 kapal perang yaitu KD Jerai-12 Dan KD Ledang 13 yang saat tiba didermaga Lantamal l Belawan yang disambut oleh Mayor Laut (P) Tri Hermawan. M. Afandi, M.Tr. Opsla didampingi Komandan KRI Clurit-641 selaku Dansatgas dan Pejabat Lantamal l dengan Upacara Militer.

Sedangkan TNI AL melibatkan 2 Kapal Perangnya yakni KRI Clurit – 641 dan KRI Sigalu – 857. Kegiatan Patkor Malindo 143/19 akan dilaksanakan selama 15 hari dan akan ditutup pada 5 Maret 2019 di Malaysia. (fac/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/