Akhyar menuturkan, penertiban PKL di pasar tersebut Insya Allah dalam bulan ini akan selesai. Sehingga, tidak ada lagi PKL yang berjualan di emperan jalan. “Kita berharap seluruh PKL berjualan pada tempatnya,” ucap Akhyar.
Terkait para pedagang yang sudah membayar retribusi agar tidak direlokasi, Akhyar tak mau mengetahui alasan soal setoran pedagang kepada oknum. “Setoran atau retribusi apapun yang selama ini menyebutkan pedagang sudah menyetor dan mendapat jaminan tidak akan direlokasi itu tidak ada,” tegasnya.
Sementara, Direktur Utama PD Pasar Kota Medan Rusdi Sinuraya memastikan bahwa Pasar Mini Marelan yang baru resmi beroperasi beberapa waktu lalu diprioritaskan untuk pedagang lama yang berjualan di Pasar Marelan Raya. Oleh karena itu, bagi para pedagang yang belum mendapat tempat silahkan mendatangi pihak pasar setempat untuk pendataan.
“Gedung Pasar Mini Marelan kita prioritaskan untuk pedagang yang lama, yakni pedagang yang berjualan di Pasar Marelan Raya. Kalau memang pedagang pasti mendapatkan tempat,” kata Rusdi.
Kata dia, pengelolaan pasar tersebut merupakan kewenangan PD Pasar Kota Medan. Artinya, tidak ada oknum-oknum atau yang mengaku berwenang untuk mengelolanya, seperti P3TM (Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Marelan maupun APPSINDO (Aliansi Persatuan Pedagang Seluruh Indonesia).”Pengelolaannya langsung kepada kita (PD Pasar), tidak ada pihak ketiga. Pasar Mini Marelan ini akan menjadi percontohan karena mengelolanya secara mandiri,” kata Rusdi.
Rusdi bilang, Pasar Mini Marelan kini sudah mulai beroperasi penuh. Namun demikian, saat ini masih berupaya memindahkan semua pedagang lama yang berjualan di Pasar Marelan. Sebab, masih ada PKL yang belum semua masuk ke gedung baru Pasar Mini Marelan.
“Para PKL kita tertibkan semua karena tempat sudah tersedia. Artinya, mereka kita masukkan semua ke gedung baru. Apabila nantinya beroperasi secara sempurna, maka akan berimbas baik kepada para pedagang karena memiliki tempat yang lebih bersih, aman dan nyaman,” pungkasnya.(fac/ris/ila)
