Foto: Imam Husein/Jawa Pos Dari kiri: Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Teguh Santosa, Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono, Budayawan Adhie Massardi, Pakar Komunikasi Politik Hendri Satrio, Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) Lieus Sungkharisma dan Koordinator Sahabat Dahlan Endon Swandana mengepalkan tangan saat potongan tumpeng “Cinta Untuk Dahlan’ di Jakarta, Selasa (18/4/17).
Di tempat terpisah, Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas, melakukan hal yang sama. Ketua Majelis Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum yang juga putra pendiri NU KH Hasib Wahab mengungkapkan, dirinya kenal Dahlan sebagai orang yang baik. ’’Saya beserta para santri Bahrul Ulum selalu mendoakan Pak Dahlan agar dibebaskan. Sebab, saya kenal dan tahu sendiri Pak Dahlan tidak mungkin korupsi. Beliau pekerja keras. Orangnya juga sabar, nriman, dan tidak neko-neko,’’ ujar Gus Hasib.
Masih dari Jombang, doa untuk Dahlan juga dipanjatkan santri Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar asuhan KH Abd. Salam Shohib Bisri. Sedangkan para penghafal Alquran alumni Yayasan Pesantren Tinggi Darul Ulum, Jombang, tadi malam datang ke rumah Dahlan khusus untuk mendoakan mantan menteri BUMN itu menjelang pembacaan vonis yang diagendakan hari ini.
Rombongan dipimpin Ketua Yayasan H M. Za’imuddin W. As’ad. Pertemuan dengan Dahlan yang tidak lebih dari sejam itu terasa hangat dan sangat khusyuk. Para penghafal Alquran tersebut berdoa bersama diikuti Dahlan dan Ny Nafsiah Dahlan. ”Semoga Pak Dahlan diberi kemudahan,” ucap Za’imuddin.
Za’imuddin menuturkan, dirinya datang ke Surabaya khusus untuk mendoakan Dahlan agar ikhlas dengan apa pun yang diputuskan pengadilan. Dia juga sama sekali tidak percaya dengan tuduhan korupsi yang dialamatkan kepada Dahlan.
”Kami yakin beliau (Dahlan, Red) tidak salah. Hanya korban dari anak buah yang tidak amanah,” ucapnya. Za’imuddin meyakini itu karena mendengar nama Dahlan dan perjuangannya sejak lama. Terutama dalam bidang agama. (riz/nk/jpr/eko/c10/nw/jpg/adz)
Foto: Imam Husein/Jawa Pos Dari kiri: Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Teguh Santosa, Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono, Budayawan Adhie Massardi, Pakar Komunikasi Politik Hendri Satrio, Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) Lieus Sungkharisma dan Koordinator Sahabat Dahlan Endon Swandana mengepalkan tangan saat potongan tumpeng “Cinta Untuk Dahlan’ di Jakarta, Selasa (18/4/17).
Di tempat terpisah, Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas, melakukan hal yang sama. Ketua Majelis Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum yang juga putra pendiri NU KH Hasib Wahab mengungkapkan, dirinya kenal Dahlan sebagai orang yang baik. ’’Saya beserta para santri Bahrul Ulum selalu mendoakan Pak Dahlan agar dibebaskan. Sebab, saya kenal dan tahu sendiri Pak Dahlan tidak mungkin korupsi. Beliau pekerja keras. Orangnya juga sabar, nriman, dan tidak neko-neko,’’ ujar Gus Hasib.
Masih dari Jombang, doa untuk Dahlan juga dipanjatkan santri Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar asuhan KH Abd. Salam Shohib Bisri. Sedangkan para penghafal Alquran alumni Yayasan Pesantren Tinggi Darul Ulum, Jombang, tadi malam datang ke rumah Dahlan khusus untuk mendoakan mantan menteri BUMN itu menjelang pembacaan vonis yang diagendakan hari ini.
Rombongan dipimpin Ketua Yayasan H M. Za’imuddin W. As’ad. Pertemuan dengan Dahlan yang tidak lebih dari sejam itu terasa hangat dan sangat khusyuk. Para penghafal Alquran tersebut berdoa bersama diikuti Dahlan dan Ny Nafsiah Dahlan. ”Semoga Pak Dahlan diberi kemudahan,” ucap Za’imuddin.
Za’imuddin menuturkan, dirinya datang ke Surabaya khusus untuk mendoakan Dahlan agar ikhlas dengan apa pun yang diputuskan pengadilan. Dia juga sama sekali tidak percaya dengan tuduhan korupsi yang dialamatkan kepada Dahlan.
”Kami yakin beliau (Dahlan, Red) tidak salah. Hanya korban dari anak buah yang tidak amanah,” ucapnya. Za’imuddin meyakini itu karena mendengar nama Dahlan dan perjuangannya sejak lama. Terutama dalam bidang agama. (riz/nk/jpr/eko/c10/nw/jpg/adz)