31.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Marinir Belawan Siap Menyelam Cari Korban Hilang

Tim SAR melakukan pencarian korban maupun bangkai kapal KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba Simanindo-Tigaras, Selasa (19/6).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 24 prajurit dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan I) Belawan dan Lantamal I Belawan dikerahkan, untuk melakukan pencarian korban hilang dalam musibah KM Sinar Bangun di Danau Toba, Senin (18/6) lalu,

Danyonmarhanlan I, Letkol Marinir Abdi Zunanda Tambunan, Rabu (20/6), mengatakan ke-24 prajurit yang dilibatkan merupakan tim gabungan dari sembilan prajurit Yonmarhanlan I, delapan prajurit Denma Lantamal I, lima prajurit dari Rumkit Lantamal I, dan dua prajurit Pomal Lantamal I.

Tim yang diberangkatkan dipimpin Lettu Marinir Lontung Rumapea, dengan anggota yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Prajurit yang diberangkatkan dilengkapi dengan peralatan 1 unit mobil ambulans, 6 set alat selam, 19 swimfest, serta peralatan pendukung lainnya.

“Metode pencarian untuk korban akan dilakukan dengan cara proses penyisiran menggunakan perahu karet dan sea rider, serta metode penyelaman,” kata Abdi Zunanda.

Dijelaskan orang nomor satu di Yonmarhanlan I ini, proses pencarian akan dilakukan dalam metode waktu yang telah diterapkan, yakni proses pencarian dengan jangka waktu 7 hari, kemudian dilanjutkan 3 hari jika dianggap diperlukan.

Proses akan dikerjakan tim gabungan melibatkan Tim SAR Marinir. “Dengan demikian, titik proses pencarian dapat dilakukan secara maksimal,” katanya.

Pencarian korban akan difokuskan di titik lokasi tenggelamnya kapal. “Harapannya seluruh korban hilang dapat kita evakuasi,” terang Abdi Zunanda.

Disinggung kendala yang dihadapi, perwira berpangkat dua bunga melati emas ini mengaku, perbedaan air tawar dengan kondisi air laut. Di mana air tawar semakin diselami, akan menimbulkan keruh dan gelap pada kedalaman air.

“Tapi mudah-mudahan prajurit yang kita libatkan mampu mengatasi kendala ini,” sebut Abdi Zunanda. (fac)

Tim SAR melakukan pencarian korban maupun bangkai kapal KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba Simanindo-Tigaras, Selasa (19/6).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 24 prajurit dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan I) Belawan dan Lantamal I Belawan dikerahkan, untuk melakukan pencarian korban hilang dalam musibah KM Sinar Bangun di Danau Toba, Senin (18/6) lalu,

Danyonmarhanlan I, Letkol Marinir Abdi Zunanda Tambunan, Rabu (20/6), mengatakan ke-24 prajurit yang dilibatkan merupakan tim gabungan dari sembilan prajurit Yonmarhanlan I, delapan prajurit Denma Lantamal I, lima prajurit dari Rumkit Lantamal I, dan dua prajurit Pomal Lantamal I.

Tim yang diberangkatkan dipimpin Lettu Marinir Lontung Rumapea, dengan anggota yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Prajurit yang diberangkatkan dilengkapi dengan peralatan 1 unit mobil ambulans, 6 set alat selam, 19 swimfest, serta peralatan pendukung lainnya.

“Metode pencarian untuk korban akan dilakukan dengan cara proses penyisiran menggunakan perahu karet dan sea rider, serta metode penyelaman,” kata Abdi Zunanda.

Dijelaskan orang nomor satu di Yonmarhanlan I ini, proses pencarian akan dilakukan dalam metode waktu yang telah diterapkan, yakni proses pencarian dengan jangka waktu 7 hari, kemudian dilanjutkan 3 hari jika dianggap diperlukan.

Proses akan dikerjakan tim gabungan melibatkan Tim SAR Marinir. “Dengan demikian, titik proses pencarian dapat dilakukan secara maksimal,” katanya.

Pencarian korban akan difokuskan di titik lokasi tenggelamnya kapal. “Harapannya seluruh korban hilang dapat kita evakuasi,” terang Abdi Zunanda.

Disinggung kendala yang dihadapi, perwira berpangkat dua bunga melati emas ini mengaku, perbedaan air tawar dengan kondisi air laut. Di mana air tawar semakin diselami, akan menimbulkan keruh dan gelap pada kedalaman air.

“Tapi mudah-mudahan prajurit yang kita libatkan mampu mengatasi kendala ini,” sebut Abdi Zunanda. (fac)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/