26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Asap Menipis, Penerbangan di KNIA Kembali Normal

Foto: Hulman/PM Asap kebakaran menyelimuti bandara KNIA, Deliserdang, Sumut, Kamis (3/9/2015).
Foto: Hulman/PM
Kabut asap menipis, jadwal penerbangan kembali normal di bandara KNIA, Deliserdang, Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabut asap kiriman dari kebakaran hutan dan lahan di Riau dan Sumatera Selatan yang beberapa hari belakangan menyelimuti Kota Medan, perlahan mulai menipis pada Minggu (20/9) pagi. Bahkan jarak pandang sudah mencapai 5 ribu meter. Meski beberapa hari belakangan diselimuti asap, tapi kondisi udara di Medan belum masuk level berbahaya.

Menipisnya kabut asap juga berdampak positif bagi dunia penerbangan, khususnya di Bandara KNIA. Jika pada Sabtu (19/9) lalu, 16 penerbangan kedatangan dan keberangkatan dibatalkan akibat kabut asap, tapi pada Minggu (20/9) pagi penerbangan di bandara berstandar internasional itu berjalan normal.

Duty Manager Bandara KNIA Baiquni SH yang ditemui kru koran ini mengatakan, meski penerbangan di KNIA normal, namun bandara kota tujuan ada yang bermasalah karena diguyur hujan deras. Seperti Garuda Indonesia GA 7124 seharusnya berangkat pukul 15.40 Wib terpaksa dibatalkan karena Lhokseumawe yang menjadi tujuan diguyur hujan.

“Hanya satu penerbangan keberangkatan saja yang dibatalkan itupun karena di Lhokseumawe turun hujan,” sebutnya. Selain satu penerbangan dibatalkan akibat hujan, dua penerbagangan kedatangan juga terpaksa dibatalkan akibat cuaca. Penerbangan Garuda Indonesia GA 0262 jadwal keberangkatan dari Sibolga pukul 15.20 Wib dan penerbangan Wings IW 1255 jadwal keberangkatan dari Sibolga jadwal keberangkatan sekira pukul 15.25 Wib. “Jarang pandang pada pagi hari berkisar 1.000 meter. Namun dari pukul 11.00 Wib-13.00 Wib jarak pandang berkisar 3.000 meter,” tandasnya.

Sementara itu Petugas Prakirawan (forecester) BMKG Bandara Kuala Namu Darul ketika dikonfirmasi Minggu (20/9) malam menyebutkan, jumlah titik api (hot spot) hingga Minggu (20/9) sekira pukul 16.00 Wib berkurang dibandingkan sehari sebelumnya. Jika pada Sabtu (19/9) hingga pukul 05.00 Wib jumlah titik api sebanyak 596 sedangkan hingga Minggu (20/9) pukul 16.00 Wib jumlah titik api sebanyak 256.

Untuk wilayah Jambi terdapat 21 titik api, Padang 2 titik api, Babel 19 titik api, Riau 18 titik api, Lampung 20 titik api, Kepri 1 titik api dan Sumut 3 titik api. “Sumut berpotensi hujan menjelang pagi meskipun kemungkinannya sangat kecil. Daerah Pantai Labu dan Pantai Cermin sudah sempat turun gerimis,” sebutnya. (win/man/deo)

SAMPAI THAILAND
Asap dari Sumatera telah sampai kawasan wisata Phuket, Thailand. Otoritas Phuket mengingatkan masyarakat yang berusia lanjut, anak-anak dan orang dengan masalah pernafasan, untuk berada di dalam ruangan menyusul asap tebal yang menyelimuti.

Departemen Pengawasan Polusi mengeluarkan peringatan itu hari Sabtu (19/9) pukul 06.00. Menyusul hasil pengukuran kualitas udara pada Pollution Standards Index (PSI) bergerak ke angka 125, lima poin di atas level yang dianggap ‘aman’.

Direktur Kesehatan Masyarakat di Phuket, Bancha Kakong, menyarankan orang tua dan anak-anak sebaiknya berada di dalam ruangan, demikian juga dengan orang yang memiliki masalah pernafasan.

“Orang-orang yang keluar rumah disarankan tidak berolah raga dan memakai masker,” katanya seperti dilansir Phuketwan.com, Sabtu (19/9/2015).

Jika Singapura dan Malaysia sudah langganan mendapat kiriman asap dari Sumatera dan Kalimantan, ini merupakan kali pertama udara yang tidak sehat karena kabut asap tercatat di Phuket, Thailand.

Pada hari Sabtu, ketika PSI di Phuket tercatat 125, Singapura tercatat 161-181. Pada Selasa (15/9) lalu, PSI di Phuket tercatat nol. Namun pada Jumat (18/9) pada angka 24.

Jika Phuket terdampak, maka kemungkinan bagian Thailand lainnya termasuk Krabi dan Phang Nga, juga mengalami udara yang tidak sehat.

Polri telah menetapkan 140 tersangka kasus kebakaran hutan dan lahan, 7 di antaranya dari korporasi. Menteri KLH Siti Nurbaya menolak bantuan dari Singapura karena masih mampu untuk mengatasi masalah.(bbs/ala)

Foto: Hulman/PM Asap kebakaran menyelimuti bandara KNIA, Deliserdang, Sumut, Kamis (3/9/2015).
Foto: Hulman/PM
Kabut asap menipis, jadwal penerbangan kembali normal di bandara KNIA, Deliserdang, Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabut asap kiriman dari kebakaran hutan dan lahan di Riau dan Sumatera Selatan yang beberapa hari belakangan menyelimuti Kota Medan, perlahan mulai menipis pada Minggu (20/9) pagi. Bahkan jarak pandang sudah mencapai 5 ribu meter. Meski beberapa hari belakangan diselimuti asap, tapi kondisi udara di Medan belum masuk level berbahaya.

Menipisnya kabut asap juga berdampak positif bagi dunia penerbangan, khususnya di Bandara KNIA. Jika pada Sabtu (19/9) lalu, 16 penerbangan kedatangan dan keberangkatan dibatalkan akibat kabut asap, tapi pada Minggu (20/9) pagi penerbangan di bandara berstandar internasional itu berjalan normal.

Duty Manager Bandara KNIA Baiquni SH yang ditemui kru koran ini mengatakan, meski penerbangan di KNIA normal, namun bandara kota tujuan ada yang bermasalah karena diguyur hujan deras. Seperti Garuda Indonesia GA 7124 seharusnya berangkat pukul 15.40 Wib terpaksa dibatalkan karena Lhokseumawe yang menjadi tujuan diguyur hujan.

“Hanya satu penerbangan keberangkatan saja yang dibatalkan itupun karena di Lhokseumawe turun hujan,” sebutnya. Selain satu penerbangan dibatalkan akibat hujan, dua penerbagangan kedatangan juga terpaksa dibatalkan akibat cuaca. Penerbangan Garuda Indonesia GA 0262 jadwal keberangkatan dari Sibolga pukul 15.20 Wib dan penerbangan Wings IW 1255 jadwal keberangkatan dari Sibolga jadwal keberangkatan sekira pukul 15.25 Wib. “Jarang pandang pada pagi hari berkisar 1.000 meter. Namun dari pukul 11.00 Wib-13.00 Wib jarak pandang berkisar 3.000 meter,” tandasnya.

Sementara itu Petugas Prakirawan (forecester) BMKG Bandara Kuala Namu Darul ketika dikonfirmasi Minggu (20/9) malam menyebutkan, jumlah titik api (hot spot) hingga Minggu (20/9) sekira pukul 16.00 Wib berkurang dibandingkan sehari sebelumnya. Jika pada Sabtu (19/9) hingga pukul 05.00 Wib jumlah titik api sebanyak 596 sedangkan hingga Minggu (20/9) pukul 16.00 Wib jumlah titik api sebanyak 256.

Untuk wilayah Jambi terdapat 21 titik api, Padang 2 titik api, Babel 19 titik api, Riau 18 titik api, Lampung 20 titik api, Kepri 1 titik api dan Sumut 3 titik api. “Sumut berpotensi hujan menjelang pagi meskipun kemungkinannya sangat kecil. Daerah Pantai Labu dan Pantai Cermin sudah sempat turun gerimis,” sebutnya. (win/man/deo)

SAMPAI THAILAND
Asap dari Sumatera telah sampai kawasan wisata Phuket, Thailand. Otoritas Phuket mengingatkan masyarakat yang berusia lanjut, anak-anak dan orang dengan masalah pernafasan, untuk berada di dalam ruangan menyusul asap tebal yang menyelimuti.

Departemen Pengawasan Polusi mengeluarkan peringatan itu hari Sabtu (19/9) pukul 06.00. Menyusul hasil pengukuran kualitas udara pada Pollution Standards Index (PSI) bergerak ke angka 125, lima poin di atas level yang dianggap ‘aman’.

Direktur Kesehatan Masyarakat di Phuket, Bancha Kakong, menyarankan orang tua dan anak-anak sebaiknya berada di dalam ruangan, demikian juga dengan orang yang memiliki masalah pernafasan.

“Orang-orang yang keluar rumah disarankan tidak berolah raga dan memakai masker,” katanya seperti dilansir Phuketwan.com, Sabtu (19/9/2015).

Jika Singapura dan Malaysia sudah langganan mendapat kiriman asap dari Sumatera dan Kalimantan, ini merupakan kali pertama udara yang tidak sehat karena kabut asap tercatat di Phuket, Thailand.

Pada hari Sabtu, ketika PSI di Phuket tercatat 125, Singapura tercatat 161-181. Pada Selasa (15/9) lalu, PSI di Phuket tercatat nol. Namun pada Jumat (18/9) pada angka 24.

Jika Phuket terdampak, maka kemungkinan bagian Thailand lainnya termasuk Krabi dan Phang Nga, juga mengalami udara yang tidak sehat.

Polri telah menetapkan 140 tersangka kasus kebakaran hutan dan lahan, 7 di antaranya dari korporasi. Menteri KLH Siti Nurbaya menolak bantuan dari Singapura karena masih mampu untuk mengatasi masalah.(bbs/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/