30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Pengamat: Ciptakan Sejarah di Sumut

Dr Arifin Saleh Siregar SSos MSP
Dekan Fisip UMSU

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Ketegasan Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto dipuji banyak pihak. Bahkan, banyak yang menganggapnya sebagai sejarah di provinsi ini. “Belum 100 hari ia dilantik sebagai Kapolda Sumut, tapi manfaatnya langsung dirasakan warga, terutama kita sebagai warga Kota Medan,” kata pengamat sosial Dr Arifin Saleh Siregar SSos MSP, Kamis (20/9).

Dekan Fisip Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan ini kemudian menyebut, gebrakannya membuat orang tercengang. Di antaranya, pembongkaran pos polisi, pos OKP/Ormas yang dibangun di trotoar.

Lalu, pembongkaran reklame ilegal di 13 ruas jalan pusat Kota Medan, yang selama ini bertahun-tahun tak ada yang berani menyentuhnya. “Makanya, saya bilang Kapolda Sumut yang ini merupakan sejarah,” ujarnya.

Arifin menyebut, Pemko Medan selama ini gamang melakukan pembongkaran terhadap reklame ilegal dan pos-pos OKP/ormas, sehingga dibiarkan mengganggu pejalan kaki dan merusak estetika kota.

“Tapi dengan dukungan Kapolda Sumut, bahkan ikut turun langsung, membuat tim gabungan Pemko Medan pun berani melakukan pembongkaran. Satu lagi, selama ini saya belum pernah lihat foto Kapolda muncul di baliho atau reklame yang bertebaran di Kota Medan,” tambahnya.

Lulusan doktor Universitas Sumatera Utara (USU) Medan ini mengatakan, Irjen Agus mengenalkan dirinya kepada publik di Sumut bukan dengan foto di baliho, tapi dengan kinerja. “Sebelumnya belum ada yang seperti ini, makanya sekali lagi, ini sejarah bagi Sumatera Utara,” tegasnya.

Ada yang menjadi catatan Arifin terkait kinerja dan ketegasan Irjen Agus. Dia mengatakan, penangkapan dan penindakan terhadap bandar narkoba juga semakin intens dilakukan. “Lihat saja, baru tiga hari dilantik, sudah ada 3 bandar narkoba yang tewas ditembak mati,” ujarnya.

Komitmen Irjen Agus terhadap pemberantasan tindak pidana premanisme dan kejahatan jalanan yang selama ini sangat meresahkan masyarakat, juga wajib mendapat acungan jempol.

Tak lama setelah dilantik, ia mengeluarkan maklumat untuk menyikat habis aksi premanisme, pemerasan hingga kejahatan jalanan. Ini membuat efek jera kepada para pelaku,” imbuhnya.

Irjen Agus menurut Arifin merupakan sebuah fenomenal. Biasanya, acara pisah sambut atau farewell pejabat baru selalu dilakukan di tempat mewah. Dan, itu lumrah dilakukan. Namun, lanjutnya, Irjen Agus lebih memilih merayakannya bersama orang-orang kecil.

“Tapi ini tak dilakukan oleh Kapolda Sumut. Ia lebih suka merayakan pelantikannya sebagai Kapolda Sumut dengan makan bersama ribuan tukang becak. Nah, kemarin, saya lihat ia merayakan kenaikkan pangkatnya menjadi bintang dua dengan acara tasyakuran bersama ribuan penggali kubur, bilal mayat dan marbot masjid,” ujarnya.

Dia berharap ketegasan dan kinerja Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menjadi cermin dan diikuti oleh seluruh pejabat kepolisian di Sumatera Utara, sehingga masyarakat merasakan pelayanan yang baik. (mea/ila)

Dr Arifin Saleh Siregar SSos MSP
Dekan Fisip UMSU

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Ketegasan Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto dipuji banyak pihak. Bahkan, banyak yang menganggapnya sebagai sejarah di provinsi ini. “Belum 100 hari ia dilantik sebagai Kapolda Sumut, tapi manfaatnya langsung dirasakan warga, terutama kita sebagai warga Kota Medan,” kata pengamat sosial Dr Arifin Saleh Siregar SSos MSP, Kamis (20/9).

Dekan Fisip Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan ini kemudian menyebut, gebrakannya membuat orang tercengang. Di antaranya, pembongkaran pos polisi, pos OKP/Ormas yang dibangun di trotoar.

Lalu, pembongkaran reklame ilegal di 13 ruas jalan pusat Kota Medan, yang selama ini bertahun-tahun tak ada yang berani menyentuhnya. “Makanya, saya bilang Kapolda Sumut yang ini merupakan sejarah,” ujarnya.

Arifin menyebut, Pemko Medan selama ini gamang melakukan pembongkaran terhadap reklame ilegal dan pos-pos OKP/ormas, sehingga dibiarkan mengganggu pejalan kaki dan merusak estetika kota.

“Tapi dengan dukungan Kapolda Sumut, bahkan ikut turun langsung, membuat tim gabungan Pemko Medan pun berani melakukan pembongkaran. Satu lagi, selama ini saya belum pernah lihat foto Kapolda muncul di baliho atau reklame yang bertebaran di Kota Medan,” tambahnya.

Lulusan doktor Universitas Sumatera Utara (USU) Medan ini mengatakan, Irjen Agus mengenalkan dirinya kepada publik di Sumut bukan dengan foto di baliho, tapi dengan kinerja. “Sebelumnya belum ada yang seperti ini, makanya sekali lagi, ini sejarah bagi Sumatera Utara,” tegasnya.

Ada yang menjadi catatan Arifin terkait kinerja dan ketegasan Irjen Agus. Dia mengatakan, penangkapan dan penindakan terhadap bandar narkoba juga semakin intens dilakukan. “Lihat saja, baru tiga hari dilantik, sudah ada 3 bandar narkoba yang tewas ditembak mati,” ujarnya.

Komitmen Irjen Agus terhadap pemberantasan tindak pidana premanisme dan kejahatan jalanan yang selama ini sangat meresahkan masyarakat, juga wajib mendapat acungan jempol.

Tak lama setelah dilantik, ia mengeluarkan maklumat untuk menyikat habis aksi premanisme, pemerasan hingga kejahatan jalanan. Ini membuat efek jera kepada para pelaku,” imbuhnya.

Irjen Agus menurut Arifin merupakan sebuah fenomenal. Biasanya, acara pisah sambut atau farewell pejabat baru selalu dilakukan di tempat mewah. Dan, itu lumrah dilakukan. Namun, lanjutnya, Irjen Agus lebih memilih merayakannya bersama orang-orang kecil.

“Tapi ini tak dilakukan oleh Kapolda Sumut. Ia lebih suka merayakan pelantikannya sebagai Kapolda Sumut dengan makan bersama ribuan tukang becak. Nah, kemarin, saya lihat ia merayakan kenaikkan pangkatnya menjadi bintang dua dengan acara tasyakuran bersama ribuan penggali kubur, bilal mayat dan marbot masjid,” ujarnya.

Dia berharap ketegasan dan kinerja Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menjadi cermin dan diikuti oleh seluruh pejabat kepolisian di Sumatera Utara, sehingga masyarakat merasakan pelayanan yang baik. (mea/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/