30.1 C
Medan
Tuesday, June 25, 2024

Mahasiswa Teknik USU Gantung Diri

Gantung diri-Ilustrasi
Gantung diri-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Frendis Agustinus Panjaitan (24) warga asal Batam tewas di kostnya di Jalan Djamin Ginting, Pasar I Padang Bulan. Ia ditemukan tewas dengan kondisi gantung diri. Diduga dia habiskan nyawanya sendiri lantaran stres memikirkan kuliah yang tak kunjung selesai di di Fakultas Teknik USU.

Informasi diperoleh di lapangan menyebutkan, sebelum ditemukan tewas, sekira pukul 14.00 WIB, adik korban bernama Michael Mayor sempat mengajak kakaknya untuk pergi ke kampus. Namun, saat itu, korban enggan beranjak dari kamar kosnya.

“Kejadian pastinya kami kurang tau persis karena yang paling mengetahui adiknya,” ungkap sejumlah penghuni kos kepada petugas kepolisian, Senin (20/10/2014).

Menurut keterangan di lapangan, korban ditemukan sudah tak bernyawa sekira pukul 17.00 WIB. Kala itu, adik korban baru saja pulang kuliah. Saat tiba di depan kamar kos, adik korban berusaha membuka pintu kamar. Namun, pintu terasa seperti terganjal.

“Waktu mau dibuka pintu kamarnya agak terasa berat. Pas ditengok adiknya ternyata korban sudah gantung diri,” ungkap sejumlah penghuni kos lainnya.

Mengetahui sang kakak meninggal dunia, adik korban lantas memanggil sejumlah penghuni kos. Ia pun berusaha memotong tali yang mengikat di leher kakaknya. Jenazah Fredis langsung dibawa menuju ke RS Bhayangkara Jl KH Wahid Hasyim.

Pantauan Sumut Pos, sejumlah teman korban yang mendapat kabar langsung turun ke rumah sakit melihat korban. Sekitar pukul 19.00 WIB, keluarga membawanya pulang ke Porsea dengan bus kecil. “Sudah dibawa pulang ke Porsea, dia anaknya pendiam sekali dan jarang ke kampus,” ujar rekannya, Andre dan Lina saat ditemui di RS Bayangkara. (bal/put/rbb)

Gantung diri-Ilustrasi
Gantung diri-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Frendis Agustinus Panjaitan (24) warga asal Batam tewas di kostnya di Jalan Djamin Ginting, Pasar I Padang Bulan. Ia ditemukan tewas dengan kondisi gantung diri. Diduga dia habiskan nyawanya sendiri lantaran stres memikirkan kuliah yang tak kunjung selesai di di Fakultas Teknik USU.

Informasi diperoleh di lapangan menyebutkan, sebelum ditemukan tewas, sekira pukul 14.00 WIB, adik korban bernama Michael Mayor sempat mengajak kakaknya untuk pergi ke kampus. Namun, saat itu, korban enggan beranjak dari kamar kosnya.

“Kejadian pastinya kami kurang tau persis karena yang paling mengetahui adiknya,” ungkap sejumlah penghuni kos kepada petugas kepolisian, Senin (20/10/2014).

Menurut keterangan di lapangan, korban ditemukan sudah tak bernyawa sekira pukul 17.00 WIB. Kala itu, adik korban baru saja pulang kuliah. Saat tiba di depan kamar kos, adik korban berusaha membuka pintu kamar. Namun, pintu terasa seperti terganjal.

“Waktu mau dibuka pintu kamarnya agak terasa berat. Pas ditengok adiknya ternyata korban sudah gantung diri,” ungkap sejumlah penghuni kos lainnya.

Mengetahui sang kakak meninggal dunia, adik korban lantas memanggil sejumlah penghuni kos. Ia pun berusaha memotong tali yang mengikat di leher kakaknya. Jenazah Fredis langsung dibawa menuju ke RS Bhayangkara Jl KH Wahid Hasyim.

Pantauan Sumut Pos, sejumlah teman korban yang mendapat kabar langsung turun ke rumah sakit melihat korban. Sekitar pukul 19.00 WIB, keluarga membawanya pulang ke Porsea dengan bus kecil. “Sudah dibawa pulang ke Porsea, dia anaknya pendiam sekali dan jarang ke kampus,” ujar rekannya, Andre dan Lina saat ditemui di RS Bayangkara. (bal/put/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/