26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pengunjung Tewas OD di New Zone, Kapolda: Pasti Dirazia

Kapoldasu, Irjen Pol Paulus Waterpauw.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tewasnya Fitri (30) di KTV 03 Diskotik New Zone berbuntut panjang. Kapoldasu Irjen Paulus Waterpauw angkat bicara. Selain memeriksa saksi dan managernya, hingga kemarin polisi masih memasang Police Line di lokasi.

Kapoldasu, terkejut dengan kejadian tersebut. Dia segera memerintahkan Polrestabes mencari faktanya. Bukan hanya itu, Ditresnarkoba pun akan dilibatkan. “Nanti saya perintahkan Kapolrestabes mengusutnya,” tegasnya di halaman Ditreskrimum, Jumat(20/10).

Ditanya mengenai peredaran narkoba di lokasi New Zone, Kapoldasu menegaskan segera menindaknya. Rajia akan dilakukan untuk menekan peredaran narkoba. “Pasti saya perintahkan dirajia,” ucap jenderal bintang dua itu.

Sebelumnya, Pengamat Hukum dan Kriminalitas Sumut, Dr. Redianto Sidi, SH, M.Hum mengatakan, kejadian kematian Fitri di diskotik New Zone menunjukkan bahwasanya ada putaran narkoba di tempat tersebut. Pria yang kerap disapa ‘Bang Redi’ ini meminta agar Badan Narkotika Nasional (BNN) P Sumut untuk masuk ke tempat tersebut, membentuk tim investigasi secara tertutup agar kasus ini terselesaikan. Ia berpendapat BNN dan polisi tidak sulit untuk menyelesaikan kasus kematian ini, apabila tidak ada oknum-oknum penegak hukum yang melindungi sesusatu demi kepentigan pribadinya.

“Ini masalah kecil bagi para-para penegak hukum untuk mengusut kasus ini. Cek saja CCTV yang berada di diskotik tersebut yang ada sangkut pautnya dengan korban. Nanti kelihatan, dari mana asalnya narkoba yang ditelan korban. Kita lihat saja hasil penyelidikannya, apakah dipublikasi atau tidak di media. Jika tidak, berarti yang selama ini menjadi rahasia umum itu, benar,” pugkasnya.

Hal senada dikatakan, mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan dan juga Pengamat Hukum serta pakar Kriminalitas, Nuriono SH, MH. Ia juga mengatakan, saat ini diskotik menjadi ladang subur untuk peredaran narkotika. Karena kegiatan di sebuah tempat hiburan malam, bentuknya privasi.

“Sangat disayangkan, para penegak hukum pembasmi narkotika seperti BNN dan polisi, luput. Sudah menjadi rahasia umum tempat hiburan malam seperti NZ menjadi surganya para anak muda menggunakan narkoba. Kemana kegiatan prioritas BNN, kejadian ini membuktikan kecolongan,”tandasnya. (Cr-7/gib)

Kapoldasu, Irjen Pol Paulus Waterpauw.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tewasnya Fitri (30) di KTV 03 Diskotik New Zone berbuntut panjang. Kapoldasu Irjen Paulus Waterpauw angkat bicara. Selain memeriksa saksi dan managernya, hingga kemarin polisi masih memasang Police Line di lokasi.

Kapoldasu, terkejut dengan kejadian tersebut. Dia segera memerintahkan Polrestabes mencari faktanya. Bukan hanya itu, Ditresnarkoba pun akan dilibatkan. “Nanti saya perintahkan Kapolrestabes mengusutnya,” tegasnya di halaman Ditreskrimum, Jumat(20/10).

Ditanya mengenai peredaran narkoba di lokasi New Zone, Kapoldasu menegaskan segera menindaknya. Rajia akan dilakukan untuk menekan peredaran narkoba. “Pasti saya perintahkan dirajia,” ucap jenderal bintang dua itu.

Sebelumnya, Pengamat Hukum dan Kriminalitas Sumut, Dr. Redianto Sidi, SH, M.Hum mengatakan, kejadian kematian Fitri di diskotik New Zone menunjukkan bahwasanya ada putaran narkoba di tempat tersebut. Pria yang kerap disapa ‘Bang Redi’ ini meminta agar Badan Narkotika Nasional (BNN) P Sumut untuk masuk ke tempat tersebut, membentuk tim investigasi secara tertutup agar kasus ini terselesaikan. Ia berpendapat BNN dan polisi tidak sulit untuk menyelesaikan kasus kematian ini, apabila tidak ada oknum-oknum penegak hukum yang melindungi sesusatu demi kepentigan pribadinya.

“Ini masalah kecil bagi para-para penegak hukum untuk mengusut kasus ini. Cek saja CCTV yang berada di diskotik tersebut yang ada sangkut pautnya dengan korban. Nanti kelihatan, dari mana asalnya narkoba yang ditelan korban. Kita lihat saja hasil penyelidikannya, apakah dipublikasi atau tidak di media. Jika tidak, berarti yang selama ini menjadi rahasia umum itu, benar,” pugkasnya.

Hal senada dikatakan, mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan dan juga Pengamat Hukum serta pakar Kriminalitas, Nuriono SH, MH. Ia juga mengatakan, saat ini diskotik menjadi ladang subur untuk peredaran narkotika. Karena kegiatan di sebuah tempat hiburan malam, bentuknya privasi.

“Sangat disayangkan, para penegak hukum pembasmi narkotika seperti BNN dan polisi, luput. Sudah menjadi rahasia umum tempat hiburan malam seperti NZ menjadi surganya para anak muda menggunakan narkoba. Kemana kegiatan prioritas BNN, kejadian ini membuktikan kecolongan,”tandasnya. (Cr-7/gib)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/