29 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Ketua Dewan Kecewa dengan Kondisi Gedung Baru

MEDAN- Perpindahan ke gedung baru oleh anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kota Medan adalah sebuah harga mati dan tidak dapat ditawar-tawar lagi.

Namun sampai saat ini belum dapat dipastikan kapan perpindahan itu akan dilakukan, mulai dari melangsir sebahagian mobiler – mobiler yang masih dalam kondisi baik sehingga kembali dapat dipergunakan di gedung baru nantinya.

Hanya saja Ketua DPRD Kota Medan, Amiruddin tak dapat meneymbunyikan kekecewaannya dengan kondisi gedung. Dimana dinding hanya terbuat dari triplek dan lantai ruang paripurna juga tak memadai.

Dengan kondisi seperti itu, gedung nantinya akan rawan akan kebakaran. Seharusnya gedung seharga Rp90 miliar itu memiliki gedung yang benar-benar kokoh.

“Dengan kondisi seperti itu, apakah gedung itu tidak terlalu mahal,” tanya Amiruddin saat dikonfirmasi Jumat (20/12).

Disinggung mengenai jadwal perpindahan, dirinya belum dapat dipastikan. Sebab, di hari Senin (29/12) akan ada sidang paripurna terakhir sebelum tutup tahun.

Untuk memastikan kesiapan perpindahan kegedung baru, dirinya berencana melakukan rapat dengan Ketua Fraksi, Ketua Komisi, Sekretasis Dewan (Sekwan) , Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Kadis Perkim) serta para Wakil Ketua pada Senin, (23/12) mendatang. “Semua keputusan mengenai waktu perpindahan akan dibahas dalam rapat tersebut, “ ujarnya.

Dia juga membenarkan akan ada rapat paripurna terakhir di penghujung bulan Desember ini, namun sebelumnya Amiruddin berharap sedikit demi sedikit barang-barang sudah mulai dibawa kegedung baru.  “Biar tidak terlalu repot, nanti saya usulkan peralatan sudah mulai diangkut ke gedung baru sebelum sidang paripurna terakhir,” katanya.

Ditemui terpisah, Kadis Perkim Medan, Gunawan Surya Lubis mengatakan kondisi gedung saat ini sudah sesuai dengan gambar yang telah dibuat kosultan sebelumnya.

Disinggung mengenai ketidak puasan Pimpinan Dewan dengan kondisi gedung tersebut, Gunawan mengatakan pimpinan dewan tidak mengerti secara mendetail tentang bangunan tersebut. “Mereka (Pimpinan dewan,Red) tidak faham dengan kondisi gedung yang sesungguhnya,” ujarnya. (dik)

MEDAN- Perpindahan ke gedung baru oleh anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kota Medan adalah sebuah harga mati dan tidak dapat ditawar-tawar lagi.

Namun sampai saat ini belum dapat dipastikan kapan perpindahan itu akan dilakukan, mulai dari melangsir sebahagian mobiler – mobiler yang masih dalam kondisi baik sehingga kembali dapat dipergunakan di gedung baru nantinya.

Hanya saja Ketua DPRD Kota Medan, Amiruddin tak dapat meneymbunyikan kekecewaannya dengan kondisi gedung. Dimana dinding hanya terbuat dari triplek dan lantai ruang paripurna juga tak memadai.

Dengan kondisi seperti itu, gedung nantinya akan rawan akan kebakaran. Seharusnya gedung seharga Rp90 miliar itu memiliki gedung yang benar-benar kokoh.

“Dengan kondisi seperti itu, apakah gedung itu tidak terlalu mahal,” tanya Amiruddin saat dikonfirmasi Jumat (20/12).

Disinggung mengenai jadwal perpindahan, dirinya belum dapat dipastikan. Sebab, di hari Senin (29/12) akan ada sidang paripurna terakhir sebelum tutup tahun.

Untuk memastikan kesiapan perpindahan kegedung baru, dirinya berencana melakukan rapat dengan Ketua Fraksi, Ketua Komisi, Sekretasis Dewan (Sekwan) , Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Kadis Perkim) serta para Wakil Ketua pada Senin, (23/12) mendatang. “Semua keputusan mengenai waktu perpindahan akan dibahas dalam rapat tersebut, “ ujarnya.

Dia juga membenarkan akan ada rapat paripurna terakhir di penghujung bulan Desember ini, namun sebelumnya Amiruddin berharap sedikit demi sedikit barang-barang sudah mulai dibawa kegedung baru.  “Biar tidak terlalu repot, nanti saya usulkan peralatan sudah mulai diangkut ke gedung baru sebelum sidang paripurna terakhir,” katanya.

Ditemui terpisah, Kadis Perkim Medan, Gunawan Surya Lubis mengatakan kondisi gedung saat ini sudah sesuai dengan gambar yang telah dibuat kosultan sebelumnya.

Disinggung mengenai ketidak puasan Pimpinan Dewan dengan kondisi gedung tersebut, Gunawan mengatakan pimpinan dewan tidak mengerti secara mendetail tentang bangunan tersebut. “Mereka (Pimpinan dewan,Red) tidak faham dengan kondisi gedung yang sesungguhnya,” ujarnya. (dik)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/