MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca tiga petugas Satpol PP Medan mengalami cedera, tidak membuat penertiban pedagang kaki lima (PKL)kendur. Tim gabungan terus memblokir kawasan Jalan Sutomo, Jalan Perjuangan dan Jalan Rakyat.
Mulai Minggu (20/3) malam sampai Senin (21/3) subuh, tim gabungan terdiri dari unsur Satpol PP, Dinas Perhubungan, kecamatan, kelurahan, TNI dan Polri melakukan pemblokiran ketat. Alhasil, truk maupun pick-up berisi sayur dan buah-buahan yang didistribusikan kepada para pedagang tidak bisa masuk. Kontan kondisi ini menyebabkan para pedagang tak dapat melayani pembeli yang telah menjadi langganan mereka selama ini.
Amatan di lapangan, kawasan Jalan Sutomo dan sekitarnya, termasuk Jalan Perjuangan dan rakyat bersih dari aktifitas jual-beli. Meski terlihat sejumlah pedagang berkumpul di pinggir jalan, namun tak satu pun diantara mereka yang menggelar dagangan. Sikap tegas tim gabungan yang langsung mengangkut barang dagangan berhasil menciutkan nyali mereka berjualan. Sebab, pedagang tak mau rugi.
Kasatpol PP Kota Medan, M Sofyan saat ditemui di lokasi pemblokiran menegaskan, tim gabungan tidak akan menghentikan penertiban. Meski memasuki hari kelima penertiban sudah jatuh 3 korban petugas Satpol PP. Malah 1 diantaranya cukup parah. Sebab, kawasan Jalan Sutomo dan sekitarnya, termasuk Jalan Perjuangan dan Jalan Rakyat ditarget harus bersih dari pedagang.
Untuk menghindari anggotanya kembali menjadi korban, Sofyan telah mewanti seluruh personel Satpol PP agar berhati-hati. Selain itu, selalu mengikuti perintah atasan (komandan) saat di lapangan. Dia meyakinan, setelah lima hari dilakukan penertiban dan pemblokiran, para pedagang tidak dapat berjualan.
“Di samping itu kita pun berharap agar aparat kepolisian cepat mengambil tindakan apabila melihat pedagang mulai menyerang tim gabungan. Kita akui sesuai dengan SOP, Satpol PP berada paling depan pada saat penertiban berlangsung. Namun begitu terjadi kericuhan, aparat kepolisian langsung mengambil penindakan,” harapnya.