25.6 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Akui Terjadi Kerumunan di Kesawan City Walk, Booby Janji Perketat Pengawasan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution mengakui terjadi kerumunan di Kesawan City Walk (KCW) pada Sabtu (17/4) malam lalu. Dia beralasan, kerumunan itu terjadi lantaran masyarakat sudah jenuh dengan masa pandemi ini.

EVALUASI: Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menghadiri rapat evaluasi PPKM Mikro bersama Gubsu Edy Rahmayadi dan sejumlah kepada daerah lainnya di Rumah Dinas Gubsu, Rabu (21/4). istimewa/sumut pos.

HAL itu disampaikan Bobby saat memenuhi panggilan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sumut yang juga Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman Medan, Rabu (21/4) siang. Pemanggilan tersebut dilakukan atas dugaan pelanggaran aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di kawasan bersejarah tersebut.

“Sabtu kemarin, Dinas Kebudayaan Pariwisata membuat pagelaran sederhana di sana. Rupanya masyarakat banyak yang hadir. Ini jadi pelajaran untuk tidak buat pagelaran seni lagi di sana,” ungkap Bobby.

Ia bakal lakukan koreksi terkait insiden tersebut, termasuk dengan mengatur jarak para pelaku UKM di sana, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Karena pagelaran seni yang berlangsung simpel, justru menimbulkan kerumunan. Maka ini akan jadi koreksi dan tidak diadakan lagi. Dan jarak antar satu pelaku UMKM kita perjauh lagi, hampir 10 meter. Di Ahmad Yani yang tidak digunakan, kita gunakan lagi, biar mengurai,” ujarnya.

Terkait jam operasional, Bobby mengaku sedikit melonggarkan dibandingkan dari kebijakan PPKM Mikro yang telah ditetapkan Gubsu. Pihaknya telah menyiagakan beberapa petugas yang dilengkapi dengan sejumlah peralatan pendukung, untuk mengingatkan para pengunjung agar selalu mematuhi protokol kesehatan.

Selain itu, seluruh pedagang telah menjalani vaksinasi. Dan ada 10 titik akses keluar masuk menuju KCW agar masyarakat yang datang tidak menumpuk pada satu titik. “Karena daerah Kesawan itu kita buat khusus, kita perketat. Aparat kita di sana banyak yang turun, mulai dari kesehatan, Satpol PP, pariwisata itu turun semua di situ. Tadi seperti yang disampaikan pak gubernur, nasional itu jam 9, kita di Sumut diperpanjang satu jam karena jam kita berbuka puasa dan Salat Tarawih berbeda dibandingkan di Jawa. Sama di Pemko Medan, saya perpanjang sedikit lagi dari Pak Gubernur karena kontrolnya di Kesawan kita masifkan. Bahkan infrastrukturnya kita lengkapi, ada sepeda, skuter bahkan pengeras suara untuk mengingatkan masyarakat agar tidak berkerumun,” pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Edy Rahmayadi mengingatkan kepada bupati/wali kota maupun perwakilan kepala daerah yang hadir untuk tetap tegas menerapkan prokes di masyarakat. “Dari pemantauan hasil statistik, kondisi (laju Covid) kita menurun. Tapi belum bisa menyelesaikan masalah, karena kita lihat masih ada sempat naik dalam minggu ini, turun lagi. Ini menjadi perhatian seluruh masyarakat kita, masyarakat Sumut ikutin benar-benar petunjuk protokol kesehatan. Sehingga benar-benar bisa kita tekan Covid-19,” tegasnya.

Terkait masih banyaknya masyarakat yang melanggar PPKM Mikro, Edy menyebut ke depan tidak ada lagi kegiatan masyarakat termasuk kegiatan UMKM yang tetap buka melewati pukul 22.00 WIB. Ia berjanji akan mulai menindak tegas bagi pelanggar yang tidak mematuhi aturan tersebut.

“Saya akan tindak tegas, saya sudah keluarkan aturan, sesuai Inpres dan dipertegas oleh Mendagri, saya tindaklanjuti kepada kabupaten/kota harus menaati jam 22.00 WIB, pada kegiatan-kegiatan UMKM, bukan kegiatan lain. UMKM silakan berkegiatan, tapi batas jam 10 malam, dengan penerapan prokes secara ketat,” tegasnya.

Selain Kota Medan, tujuh daerah yang meliputi kebijakan PPKM Mikro antara lain Deli Serdang, Langkat, Binjai, Pematang Siantar, Simalungun, Karo, dan Dairi. (prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution mengakui terjadi kerumunan di Kesawan City Walk (KCW) pada Sabtu (17/4) malam lalu. Dia beralasan, kerumunan itu terjadi lantaran masyarakat sudah jenuh dengan masa pandemi ini.

EVALUASI: Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menghadiri rapat evaluasi PPKM Mikro bersama Gubsu Edy Rahmayadi dan sejumlah kepada daerah lainnya di Rumah Dinas Gubsu, Rabu (21/4). istimewa/sumut pos.

HAL itu disampaikan Bobby saat memenuhi panggilan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sumut yang juga Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman Medan, Rabu (21/4) siang. Pemanggilan tersebut dilakukan atas dugaan pelanggaran aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di kawasan bersejarah tersebut.

“Sabtu kemarin, Dinas Kebudayaan Pariwisata membuat pagelaran sederhana di sana. Rupanya masyarakat banyak yang hadir. Ini jadi pelajaran untuk tidak buat pagelaran seni lagi di sana,” ungkap Bobby.

Ia bakal lakukan koreksi terkait insiden tersebut, termasuk dengan mengatur jarak para pelaku UKM di sana, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Karena pagelaran seni yang berlangsung simpel, justru menimbulkan kerumunan. Maka ini akan jadi koreksi dan tidak diadakan lagi. Dan jarak antar satu pelaku UMKM kita perjauh lagi, hampir 10 meter. Di Ahmad Yani yang tidak digunakan, kita gunakan lagi, biar mengurai,” ujarnya.

Terkait jam operasional, Bobby mengaku sedikit melonggarkan dibandingkan dari kebijakan PPKM Mikro yang telah ditetapkan Gubsu. Pihaknya telah menyiagakan beberapa petugas yang dilengkapi dengan sejumlah peralatan pendukung, untuk mengingatkan para pengunjung agar selalu mematuhi protokol kesehatan.

Selain itu, seluruh pedagang telah menjalani vaksinasi. Dan ada 10 titik akses keluar masuk menuju KCW agar masyarakat yang datang tidak menumpuk pada satu titik. “Karena daerah Kesawan itu kita buat khusus, kita perketat. Aparat kita di sana banyak yang turun, mulai dari kesehatan, Satpol PP, pariwisata itu turun semua di situ. Tadi seperti yang disampaikan pak gubernur, nasional itu jam 9, kita di Sumut diperpanjang satu jam karena jam kita berbuka puasa dan Salat Tarawih berbeda dibandingkan di Jawa. Sama di Pemko Medan, saya perpanjang sedikit lagi dari Pak Gubernur karena kontrolnya di Kesawan kita masifkan. Bahkan infrastrukturnya kita lengkapi, ada sepeda, skuter bahkan pengeras suara untuk mengingatkan masyarakat agar tidak berkerumun,” pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Edy Rahmayadi mengingatkan kepada bupati/wali kota maupun perwakilan kepala daerah yang hadir untuk tetap tegas menerapkan prokes di masyarakat. “Dari pemantauan hasil statistik, kondisi (laju Covid) kita menurun. Tapi belum bisa menyelesaikan masalah, karena kita lihat masih ada sempat naik dalam minggu ini, turun lagi. Ini menjadi perhatian seluruh masyarakat kita, masyarakat Sumut ikutin benar-benar petunjuk protokol kesehatan. Sehingga benar-benar bisa kita tekan Covid-19,” tegasnya.

Terkait masih banyaknya masyarakat yang melanggar PPKM Mikro, Edy menyebut ke depan tidak ada lagi kegiatan masyarakat termasuk kegiatan UMKM yang tetap buka melewati pukul 22.00 WIB. Ia berjanji akan mulai menindak tegas bagi pelanggar yang tidak mematuhi aturan tersebut.

“Saya akan tindak tegas, saya sudah keluarkan aturan, sesuai Inpres dan dipertegas oleh Mendagri, saya tindaklanjuti kepada kabupaten/kota harus menaati jam 22.00 WIB, pada kegiatan-kegiatan UMKM, bukan kegiatan lain. UMKM silakan berkegiatan, tapi batas jam 10 malam, dengan penerapan prokes secara ketat,” tegasnya.

Selain Kota Medan, tujuh daerah yang meliputi kebijakan PPKM Mikro antara lain Deli Serdang, Langkat, Binjai, Pematang Siantar, Simalungun, Karo, dan Dairi. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/