SUMUTPOS.CO – Menjelang bulan suci Ramadan, pemandangan kuburan yang ramai dikunjungi para keluarga peziarah memang sudah lumrah di Indonesia, terkhusus umat Muslim Kota Medan. Tak hanya keluarga peziarah saja, pedagang musiman yang menjual bunga dan air disekitar Taman Perkuburan Umum (TPU) Muslim, juga ramai terlihat.
Amatan Sumut Pos, Minggu (21/5) di dua TPU Muslim yakni di Jalan Halat dan SM. Raja/Jl. Bajak II, Kelurahan Harjosari I Medan Amplas, para peziarah sudah ramai berdatangan ke TPU tersebut. TPU pun terlihat padat. Mereka tampak memanjatkan doa di makam keluarganya yang terlebih dulu dipanggil Yang Maha Kuasa. Mayoritas terlihat di TPU Muslim Halat, mereka datang dengan rombongan keluarga.
Pedagang bunga dan air musiman disekitar TPU pun tampak ramai menjajakan dagangannya. Dengan membeli Rp5000-Rp10000 saja, para peziarah sudah bisa membawa bunga dan air tersebut sambil memanjatkan doa untuk ahli kubur keluarganya.
Di samping keramaian keluarga peziarah dan pedagang musiman di kedua TPU, para juru parkir juga kebagian order dengan kondisi tersebut. Itu terlihat dari jumlah kendaraan baik roda dua dan empat, berjejer parkir di pinggir jalan begitu banyak.”Setiap tahun menjelang Ramadan, kami sekularga pasti berziarah di makam ayah dan ibu kami di sini,” ujar Iis, seorang peziarah di TPU Muslim Jalan Bajak II.
Menurutnya, ziarah (mengenang kematian) sudah menjadi tradisi bagi keluarga besarnya, dan umumnya bagi warga Muslim Kota Medan. “Ya sudah kayak tradisi gitulah bang. Orang selalu ramai berziarah tiap jelang bulan puasa,” katanya.
Berkah peziarah jelang Ramadan turut dirasakan pedagang musiman. Di TPU Muslim Halat, misalnya, pedagang musiman mengaku cukup lumayan mendapatkan keuntungan dari penjualan bunga dan air bagi peziarah setiap Ramadan. “Lumayanlah bang, makanya setiap tahun saya berjualan di sini,” ungkap Sri, pedagang musiman bunga dan air di TPU Halat.
Sri enggan merinci berapa keuntungan yang ia peroleh dari jualannya itu. Tapi bagi warga Tembung ini, menjadi pedagang musiman jelang Ramadan cukup membantu ekonomi keluarganya. “Setiap tahun memang berjualan di sini kami bang. Kebetulan hari ini saya baru menggelar lapak, karena sudah mulai ramai peziarah datang. Tapi lumayanlah dapatnya,” katanya tersenyum.
Diketahui, fenomena ziarah kubur atau mengenang kematian ini sudah lazim dan seperti jadi tradisi bagi umat Muslim Kota Medan. Apalagi ini memasuki pekan terakhir sebelum bulan suci Ramadan masuk pada Jumat, 27 Mei 2017. Para peziarah kubur sepertinya ingin memanfaatkan waktu libur untuk memanjatkan doa kepada keluarganya yang sudah lebih dulu dipanggil Sang Pencipta. Dan memang, sejak dua minggu terakhir fenomena ziarah kubur di TPU Muslim di Medan sudah terlihat ramai dikunjungi. (prn/ila)