26.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Waspadai Suspect Monkeypox, KKP Gunakan Thermal Scanner di Pelabuhan

Fahcril/sumut pos
PENUMPANG KAPAL: Penumpang KM Kapal Kelud saat tiba di Pelabuhan Belawan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Mewaspadai suspect monkeypox atau virus cacar monyet berasal dari Singapura, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan akan menerapkan thermal scanner atau alat deteksi suhu tubuh di pintu masuk Pelabuhan Belawan.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Karantina dan Surveilan Epidemiologi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan, Rahmad Ramadhan Nasution, mengatakan, guna mengantisipasi virus cacar monyet, pihaknya akan menerapkan thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang maupun pendatang di Pelabuhan Belawan.

“Kami rencananya akan memasang alat thermal scanner di terminal kedatangan Pelabuhan Belawan, agar dapat mendeteksi penumpang dengan suhu tidak normal atau lebih dari 37,5o Celcius,” ujarnya.

Ia menyebutkan, penumpang KM Kelud dari Batam sangat bedekatan dengan Singapura. Karenanya, deteksi penumpang dengan suhu tersebut, bila ditemukan gejala, akan segera dibawa menuju ruang isolasi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Jika telah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya adalah suspect monkeypox, maka akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan,” sebut Rahmad.

Selain itu, katanya, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan juga meningkatkan pengawasan kedatangan orang dari Singapura khusunya bagi para awak kapal niaga di Pelabuhan Belawan.

“Selain melakukan peningkatan pengawasan, kita juga menyiapkan ruang karantina atau isolasi sementara. Serta menyiapkan alat pelindung diri atau APD dan melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program. Kemudian, melakukan komunikasi informasi dan edukasi kepada masyarakat,” paparnya.

Sementara, Kepala Cabang Pelni Medan, Luthfi sejauh ini belum ada kordinasi soal pemasangan atau antisipasi pencegahan virus cacar monyet diberlakukan di KM Kelud. Biasanya, penerapan itu akan dilakukan KKP tanpa harus melakukan kordinasi, guna mengantisipasi secara cepat.”Mungkin, besok (hari ini) pihak kesehatan pelabuhan menerapkannya. Kita bersyukur kalau ada penerapan, guna melakukan antisipasi cepat,” katanya.

Perlu diketahui, Monkeypox (MPX) atau yang biasa disebut cacar monyet ditularkan hewan terutama hewan pengerat yang mengandung virus Monkeypox (MPXV). Penularan virus Monkeypox ini bisa terjadi melalui gigitan, cakaran dan kontak langsung dengan darah. Selain itu, bisa juga ditularkan lewat cairan tubuh atau lesi di kulit atau mukosa hewan dan mengonsumsi daging yang tidak dimasak dengan baik. (fac/ila)

Fahcril/sumut pos
PENUMPANG KAPAL: Penumpang KM Kapal Kelud saat tiba di Pelabuhan Belawan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Mewaspadai suspect monkeypox atau virus cacar monyet berasal dari Singapura, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan akan menerapkan thermal scanner atau alat deteksi suhu tubuh di pintu masuk Pelabuhan Belawan.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Karantina dan Surveilan Epidemiologi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan, Rahmad Ramadhan Nasution, mengatakan, guna mengantisipasi virus cacar monyet, pihaknya akan menerapkan thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang maupun pendatang di Pelabuhan Belawan.

“Kami rencananya akan memasang alat thermal scanner di terminal kedatangan Pelabuhan Belawan, agar dapat mendeteksi penumpang dengan suhu tidak normal atau lebih dari 37,5o Celcius,” ujarnya.

Ia menyebutkan, penumpang KM Kelud dari Batam sangat bedekatan dengan Singapura. Karenanya, deteksi penumpang dengan suhu tersebut, bila ditemukan gejala, akan segera dibawa menuju ruang isolasi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Jika telah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya adalah suspect monkeypox, maka akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan,” sebut Rahmad.

Selain itu, katanya, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan juga meningkatkan pengawasan kedatangan orang dari Singapura khusunya bagi para awak kapal niaga di Pelabuhan Belawan.

“Selain melakukan peningkatan pengawasan, kita juga menyiapkan ruang karantina atau isolasi sementara. Serta menyiapkan alat pelindung diri atau APD dan melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program. Kemudian, melakukan komunikasi informasi dan edukasi kepada masyarakat,” paparnya.

Sementara, Kepala Cabang Pelni Medan, Luthfi sejauh ini belum ada kordinasi soal pemasangan atau antisipasi pencegahan virus cacar monyet diberlakukan di KM Kelud. Biasanya, penerapan itu akan dilakukan KKP tanpa harus melakukan kordinasi, guna mengantisipasi secara cepat.”Mungkin, besok (hari ini) pihak kesehatan pelabuhan menerapkannya. Kita bersyukur kalau ada penerapan, guna melakukan antisipasi cepat,” katanya.

Perlu diketahui, Monkeypox (MPX) atau yang biasa disebut cacar monyet ditularkan hewan terutama hewan pengerat yang mengandung virus Monkeypox (MPXV). Penularan virus Monkeypox ini bisa terjadi melalui gigitan, cakaran dan kontak langsung dengan darah. Selain itu, bisa juga ditularkan lewat cairan tubuh atau lesi di kulit atau mukosa hewan dan mengonsumsi daging yang tidak dimasak dengan baik. (fac/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/