25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Akhirnya, Pusat Pelajari Transportasi Massal di Medan

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS  BELUM BEROPERASI: Bus Trans Mebidang hingga kini masih belum beroperasi karena Dishub dan Damri belum memutuskan tarif angkutan tersebut.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Bus Trans Mebidang untuk melayani Medan, Binjai, dan Deliserdang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah pusat sepertinya serius menanggapi usulan pembangunan jaringan transportasi masal modern Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Setelah dua minggu lalu turun ke Medan untuk melakukan studi kelayakan, tahapan perencanaan tersebut sudah lebih difokuskan.

“Ini rencana strategis dan investasi besar bagi Kota Medan. Tim tengah melakukan studi perencanaan lebih teknis dan lebih fokus saat ini,” kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Zulkarnain Nasution kepada Sumut Pos, akhir pekan kemarin.

Tujuan studi perencanaan dan teknis yang lebih difokuskan tersebut, kata Zulkarnain, agar aksebilitas jaringan transportasi antarwilayah menjadi lebih efisien.

“Kita sudah butuh jaringan transportasi yang lebih terintegrasi. Apalagi jalan-jalan regional juga mulai terhubung ke Medan. Jadi kita masih tunggu kajian mereka (Bappenas),” jelasnya.

Sama halnya bicara double track (jalur ganda) kereta api, lanjut Zulkarnain, pembangunan jaringan transportasi antarwilayah ini sebagai pertimbangan Provinsi Sumatera Utara dalam rangka persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 mendatang. “Baik itu MRT, LRT atau double track dan lainnya, saat ini sedang tahapan teknis yang lebih difokuskan,” ungkapnya.

Diketahui, Medan bakal memiliki transportasi masal modern. Bahkan rencana pengembangan monorel atau MRT (Mass Rapid Transit) tersebut akan menyisiri kawasan Medan, Binjai, Deliserdang, Karo (Mebidangro).

Hal itu seiring pada Senin (1/8) pekan lalu Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah melakukan studi perencanaan detil ke Kota Medan guna menyikapi usulan Bappeda Kota Medan. “Bappenas sudah merespon usulan sistem transportasi masal yang beberapa tahun lalu sudah kita sampaikan,” kata Zulkarnain lagi.

Selain sudah melakukan kick of meeting (pertemuan awal), kata Zulkarnain, tim Bappenas juga mau melakukan kajian awal mengenai studi perencanaan detil terhadap rencana pengembangan transportasi masal tersebut. Di mana pada Kamis (11/8) lalu konsultan Bappemas sudah turun ke Medan untuk kajian awal mengenai deskripsi awal rencana pengembangan.

“Kita gembira pemerintah pusat menyahuti usulan sistem transportasi modern ini, layaknya kota metropolitan di Indonesia lainnya,” jelasnya seraya berharap rencana pengembangan monorel atau MRT ini mendapat dukungan Pemerintah Provinsi Sumut.

“Harapan kita rencana ini jadi skala regional yakni Mebidangro. Walaupun dikerjakan bertahap, Bappenas mengharapkan dukungan Pemprovsu dalam pertemuan itu,” pungkasnya. (prn/azw)

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS  BELUM BEROPERASI: Bus Trans Mebidang hingga kini masih belum beroperasi karena Dishub dan Damri belum memutuskan tarif angkutan tersebut.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Bus Trans Mebidang untuk melayani Medan, Binjai, dan Deliserdang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah pusat sepertinya serius menanggapi usulan pembangunan jaringan transportasi masal modern Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Setelah dua minggu lalu turun ke Medan untuk melakukan studi kelayakan, tahapan perencanaan tersebut sudah lebih difokuskan.

“Ini rencana strategis dan investasi besar bagi Kota Medan. Tim tengah melakukan studi perencanaan lebih teknis dan lebih fokus saat ini,” kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Zulkarnain Nasution kepada Sumut Pos, akhir pekan kemarin.

Tujuan studi perencanaan dan teknis yang lebih difokuskan tersebut, kata Zulkarnain, agar aksebilitas jaringan transportasi antarwilayah menjadi lebih efisien.

“Kita sudah butuh jaringan transportasi yang lebih terintegrasi. Apalagi jalan-jalan regional juga mulai terhubung ke Medan. Jadi kita masih tunggu kajian mereka (Bappenas),” jelasnya.

Sama halnya bicara double track (jalur ganda) kereta api, lanjut Zulkarnain, pembangunan jaringan transportasi antarwilayah ini sebagai pertimbangan Provinsi Sumatera Utara dalam rangka persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 mendatang. “Baik itu MRT, LRT atau double track dan lainnya, saat ini sedang tahapan teknis yang lebih difokuskan,” ungkapnya.

Diketahui, Medan bakal memiliki transportasi masal modern. Bahkan rencana pengembangan monorel atau MRT (Mass Rapid Transit) tersebut akan menyisiri kawasan Medan, Binjai, Deliserdang, Karo (Mebidangro).

Hal itu seiring pada Senin (1/8) pekan lalu Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah melakukan studi perencanaan detil ke Kota Medan guna menyikapi usulan Bappeda Kota Medan. “Bappenas sudah merespon usulan sistem transportasi masal yang beberapa tahun lalu sudah kita sampaikan,” kata Zulkarnain lagi.

Selain sudah melakukan kick of meeting (pertemuan awal), kata Zulkarnain, tim Bappenas juga mau melakukan kajian awal mengenai studi perencanaan detil terhadap rencana pengembangan transportasi masal tersebut. Di mana pada Kamis (11/8) lalu konsultan Bappemas sudah turun ke Medan untuk kajian awal mengenai deskripsi awal rencana pengembangan.

“Kita gembira pemerintah pusat menyahuti usulan sistem transportasi modern ini, layaknya kota metropolitan di Indonesia lainnya,” jelasnya seraya berharap rencana pengembangan monorel atau MRT ini mendapat dukungan Pemerintah Provinsi Sumut.

“Harapan kita rencana ini jadi skala regional yakni Mebidangro. Walaupun dikerjakan bertahap, Bappenas mengharapkan dukungan Pemprovsu dalam pertemuan itu,” pungkasnya. (prn/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/