26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Uang Ditilap First Travel Capai Rp1 Triliun

Terkait keberadaan travel Interculture Tourindo yang disebut-sebut sudah dibeli Andika First Travel, belum banyak informasi yang bisa digali. Pemilik Interculture Tourindo Ali Hasan saat dihubungi terkesan irit bicara. Dia menegaskan tidak benar bahwa travel miliknya itu dibeli oleh Andika. ’’Kabar yang beredar selama ini banyak yang salah. Itu fitnah,’’ kata dia.

Ali menegaskan sejumlah informasi yang beredar di media massa tentang travel Interculture Tourindo tidak valid. Dia mengaku siap menjelaskan lebih detail tentang perkembangan travelnya. Namun karena masih sibuk, Ali meminta waktu untuk bisa menjelaskan secara khusus. Terkait jamaah sendiri, dia mengaku saat ini travel Interculture Tourindo tidak memiliki jamaah umrah.

Kasubdit Pembinaan Umrah Kemenag Arfi Hatim mengatakan kegiatan jual beli travel umrah atau haji itu tidak dilarang. ’’Tetapi ada kewajiban pemilik lama untuk lapor ke Kemenag,’’ jelasnya. Supaya Kemenag bisa mendeteksi pihak yang membeli travel itu bermasalah atau tidak.

Arfi mengatakan Kemenag tidak memiliki kemampuan untuk mendeteksi setiap aktifitas korporasi travel umrah. Sehingga satu-satunya informasi yang penting adalah dari laporan pemilik travel dan informasi masyarakat.

Sementara itu untuk nasib jamaah umrah First Travel dia menegaskan tanggung jawab ada di perusahaan milik Andika dan Anniesa itu. Dia mengatakan jamaah tidak bisa menuntut tanggung jawab kepada Kemenag, khususnya soal pengembalian dana maupun pemberangkatan umrah.

Sebelum terbang ke Arab Saudi sebagai Amirul Hajj, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan Kemenag berharap supaya kasus First Travel secepatnya bisa masuk ke pengadilan. Sehingga bisa segera keluar putusan hukumannya. Kalaupun nanti ada putusan penyitaan aset, bisa cepat dicairkan untuk dikembalikan ke jamaah.  (idr/wan/jpg)

Terkait keberadaan travel Interculture Tourindo yang disebut-sebut sudah dibeli Andika First Travel, belum banyak informasi yang bisa digali. Pemilik Interculture Tourindo Ali Hasan saat dihubungi terkesan irit bicara. Dia menegaskan tidak benar bahwa travel miliknya itu dibeli oleh Andika. ’’Kabar yang beredar selama ini banyak yang salah. Itu fitnah,’’ kata dia.

Ali menegaskan sejumlah informasi yang beredar di media massa tentang travel Interculture Tourindo tidak valid. Dia mengaku siap menjelaskan lebih detail tentang perkembangan travelnya. Namun karena masih sibuk, Ali meminta waktu untuk bisa menjelaskan secara khusus. Terkait jamaah sendiri, dia mengaku saat ini travel Interculture Tourindo tidak memiliki jamaah umrah.

Kasubdit Pembinaan Umrah Kemenag Arfi Hatim mengatakan kegiatan jual beli travel umrah atau haji itu tidak dilarang. ’’Tetapi ada kewajiban pemilik lama untuk lapor ke Kemenag,’’ jelasnya. Supaya Kemenag bisa mendeteksi pihak yang membeli travel itu bermasalah atau tidak.

Arfi mengatakan Kemenag tidak memiliki kemampuan untuk mendeteksi setiap aktifitas korporasi travel umrah. Sehingga satu-satunya informasi yang penting adalah dari laporan pemilik travel dan informasi masyarakat.

Sementara itu untuk nasib jamaah umrah First Travel dia menegaskan tanggung jawab ada di perusahaan milik Andika dan Anniesa itu. Dia mengatakan jamaah tidak bisa menuntut tanggung jawab kepada Kemenag, khususnya soal pengembalian dana maupun pemberangkatan umrah.

Sebelum terbang ke Arab Saudi sebagai Amirul Hajj, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan Kemenag berharap supaya kasus First Travel secepatnya bisa masuk ke pengadilan. Sehingga bisa segera keluar putusan hukumannya. Kalaupun nanti ada putusan penyitaan aset, bisa cepat dicairkan untuk dikembalikan ke jamaah.  (idr/wan/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/