26.7 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Pencuri Necis Naik CRV Buntuti Nasabah hingga Parkir

Foto: Well/PM Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram, memaparkan dua tersangka pencuri necis spesialis nasabah bank.
Foto: Well/PM
Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram, memaparkan dua tersangka pencuri necis (baju orange) spesialis nasabah bank.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ternyata tak semua pengendara mobil mewah berpenampilan necis itu orang tajir. Buktinya Junaidi alias Jack (36) dan temannya Frengki Pasaribu (25). Kedua warga Jl. Jermal, Desa Sei Mati Link XI, Kec. Medan Labuhan ini justru memanfaatkan mobil ‘ratusan juta itu’ untuk mencuri. Korban mereka khusus nasabah yang melakukan penarikan tunai dalam jumlah besar di bank.

Motif baru ini tergolong ampuh. Pasalnya baru 6 bulan beraksi, komplotan ini telah berhasil meraup uang miliaran. Kasus ini terungkap setelah personel Reskrim Polresta Medan membekuk keduanya, Sabtu (20/9) malam. Selain Junaidi dan Frengki, polisi juga tengah memburu dua teman mereka berinisial BS dan MG.

Kawanan ini yang selama ini kerap beraksi memburu korbannya usai transaksi di bank maupun ATM. Modusnya pun terbilang unik, dimana menurut Junaidi, komplotannya selalu beraksi mengendarai mobil Honda CRV BK 1427 ZU dan sepeda motor Honda Supra x 125 BK 4467 SK.

Sebelum melancarkan aksi ini, Junaidi dan MG yang berpenampilan mirip pengusaha muda bertugas masuk ke bank untuk memantau para nasabah. Sedang Frengki dan BS yang mengendarai sepeda motor tugasnya memantau dan menunggu calon korban di luar bank. Agar tak dicurigai, saat di dalam bank Junaidi dan MG berpura-pura jadi dua orang nasabah yang tengah membicarakan bisnis besar.

Setelah mengetahui calon korban yang melakukan transaksi atau penarikan uang dalam jumlah banyak, Junaidi lantas memberitahu Frengki dan MG yang stand-by di depan bank. Nah, saat si nasabah pergi, Frengki dan MG membuntuti dari belakang.

Setelah korban pergi, giliran Junaidi dan BS menyusul dengan dari belakang dengan arahan Frengki. Saat korban singga atau parker, Frengki menghubungi dan menyuruh Junaidi menyusul ke lokasi. Saat itulah, kawanan ini beraksi dengan membongkar jok sepeda motor atau pun merusak pintu mobil korban dengan kunci T.

“Kalau sudah parkir korban kami mainkan bang, kalau naik kereta joknya kami bongkar. Kalau mobil pintunya kami rusak pakai kunci T. Kalau korban naik kereta, yang mainkan si Frengki tapi kalau mobil, BS yang bongkar pakai kunci T,” kenang Junaidi.

Cara tersebut menurut Junaidi sudah 9 kali berhasil mereka lakukan. Korban mereka rata-rata nasabah Bank BCA.

“Biasanya tiap beraksi kami 4 orang bang, aku sama Frengki, BS sama MG. Jadi berdua naik mobil, dua lagi memantau dari kereta di luar bank. Biasanya untuk mencari korban, kami liat di bank siapa yang bertransaksi besar. Kalau sudah tahu, langsung kukabari sama Frengki untuk mengikuti,” kata Junaidi.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram mengaku, penangkapan kawanan ini bermula dari laporan seorang korban bernama Muhammad Said. Katika itu, Said mengaku kehilangan uang Rp174 juta dari mobil Hyundai miliknya usai menarik uang tunai dari Bank Sumut Jl. Imam Bonjol Medan.

“Korban melapor kehilangan uang dari dalam mobil miliknya saat parkir di Jl. SM Raja. Dan dari situ, kita kembangkan hingga kita ketahui aktifitas pelaku,” kata Wahyu. Saat kejadian, korban memarkir mobilnya di depan RM Zam-Zam Jl. SM Raja. Karena tak sadar telah dibuntuti, pelaku pun dengan mudah membawa kabur uang milik korban. Berhasil mencuri, pelaku langsung membagi 4 hasil dan masing-masing Rp43,5 juta/orang. Uang ‘haram’ itu mereka gunakan untuk berpoya-poya dan membeli kebutuhan lainnya.

Wahyu menegaskan pihaknya masih mendalami kasus ini, karena para pelaku mengaku sudah 10 kali beraksi, namun pihaknya baru menerima 3 laporan. “Ini masih kita kembangkan, karena pelaku ini sudah 10 kali beraksi. Tetapi kita baru menerima 3 laporan,” tandas Wahyu. (wel/deo)

Foto: Well/PM Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram, memaparkan dua tersangka pencuri necis spesialis nasabah bank.
Foto: Well/PM
Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram, memaparkan dua tersangka pencuri necis (baju orange) spesialis nasabah bank.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ternyata tak semua pengendara mobil mewah berpenampilan necis itu orang tajir. Buktinya Junaidi alias Jack (36) dan temannya Frengki Pasaribu (25). Kedua warga Jl. Jermal, Desa Sei Mati Link XI, Kec. Medan Labuhan ini justru memanfaatkan mobil ‘ratusan juta itu’ untuk mencuri. Korban mereka khusus nasabah yang melakukan penarikan tunai dalam jumlah besar di bank.

Motif baru ini tergolong ampuh. Pasalnya baru 6 bulan beraksi, komplotan ini telah berhasil meraup uang miliaran. Kasus ini terungkap setelah personel Reskrim Polresta Medan membekuk keduanya, Sabtu (20/9) malam. Selain Junaidi dan Frengki, polisi juga tengah memburu dua teman mereka berinisial BS dan MG.

Kawanan ini yang selama ini kerap beraksi memburu korbannya usai transaksi di bank maupun ATM. Modusnya pun terbilang unik, dimana menurut Junaidi, komplotannya selalu beraksi mengendarai mobil Honda CRV BK 1427 ZU dan sepeda motor Honda Supra x 125 BK 4467 SK.

Sebelum melancarkan aksi ini, Junaidi dan MG yang berpenampilan mirip pengusaha muda bertugas masuk ke bank untuk memantau para nasabah. Sedang Frengki dan BS yang mengendarai sepeda motor tugasnya memantau dan menunggu calon korban di luar bank. Agar tak dicurigai, saat di dalam bank Junaidi dan MG berpura-pura jadi dua orang nasabah yang tengah membicarakan bisnis besar.

Setelah mengetahui calon korban yang melakukan transaksi atau penarikan uang dalam jumlah banyak, Junaidi lantas memberitahu Frengki dan MG yang stand-by di depan bank. Nah, saat si nasabah pergi, Frengki dan MG membuntuti dari belakang.

Setelah korban pergi, giliran Junaidi dan BS menyusul dengan dari belakang dengan arahan Frengki. Saat korban singga atau parker, Frengki menghubungi dan menyuruh Junaidi menyusul ke lokasi. Saat itulah, kawanan ini beraksi dengan membongkar jok sepeda motor atau pun merusak pintu mobil korban dengan kunci T.

“Kalau sudah parkir korban kami mainkan bang, kalau naik kereta joknya kami bongkar. Kalau mobil pintunya kami rusak pakai kunci T. Kalau korban naik kereta, yang mainkan si Frengki tapi kalau mobil, BS yang bongkar pakai kunci T,” kenang Junaidi.

Cara tersebut menurut Junaidi sudah 9 kali berhasil mereka lakukan. Korban mereka rata-rata nasabah Bank BCA.

“Biasanya tiap beraksi kami 4 orang bang, aku sama Frengki, BS sama MG. Jadi berdua naik mobil, dua lagi memantau dari kereta di luar bank. Biasanya untuk mencari korban, kami liat di bank siapa yang bertransaksi besar. Kalau sudah tahu, langsung kukabari sama Frengki untuk mengikuti,” kata Junaidi.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram mengaku, penangkapan kawanan ini bermula dari laporan seorang korban bernama Muhammad Said. Katika itu, Said mengaku kehilangan uang Rp174 juta dari mobil Hyundai miliknya usai menarik uang tunai dari Bank Sumut Jl. Imam Bonjol Medan.

“Korban melapor kehilangan uang dari dalam mobil miliknya saat parkir di Jl. SM Raja. Dan dari situ, kita kembangkan hingga kita ketahui aktifitas pelaku,” kata Wahyu. Saat kejadian, korban memarkir mobilnya di depan RM Zam-Zam Jl. SM Raja. Karena tak sadar telah dibuntuti, pelaku pun dengan mudah membawa kabur uang milik korban. Berhasil mencuri, pelaku langsung membagi 4 hasil dan masing-masing Rp43,5 juta/orang. Uang ‘haram’ itu mereka gunakan untuk berpoya-poya dan membeli kebutuhan lainnya.

Wahyu menegaskan pihaknya masih mendalami kasus ini, karena para pelaku mengaku sudah 10 kali beraksi, namun pihaknya baru menerima 3 laporan. “Ini masih kita kembangkan, karena pelaku ini sudah 10 kali beraksi. Tetapi kita baru menerima 3 laporan,” tandas Wahyu. (wel/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/