Pihak KBRI mengaku masih dalam proses untuk memverifikasi rombongan haji Indonesia dengan pemerintah Indonesia. Sayangnya, dalam hal ini mereka mengaku belum bisa memberikan informasi tentang berapa yang sudah teridentifikasi. Menurutnya, pihak Indonesia harus melakukan verifikasi menyeluruh sebelum membuka data.
“Yang bisa kami pastikan adalah bahwa mereka tidak akan diperlakukan seperti 177 WNI kemarin. Mereka adalah korban yang akan segera dipulangkan jika proses verifikasi selesai,” Begitu tertulis dalam rilis resmi KBRI Manila.
Sedangkan, Imigrasi Indonesia telah mengirimkan dua tim untuk membantu kepulangan jamaah haji Indonesia yang menggunakan paspor Filipina. Konsepnya membantu bahwa mereka dianggap sebagai korban.
Seperti disampaikan Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie di sela pertemuan Dirjen Imigrasi se-ASEAN di Kuta, Badung, Bali, Rabu (21/9). “Saat ini ada dua tim di Manila (Filipina),” ucapnya
Ronny mengatakan, sejumlah jamaah haji asal Indonesia yang berangkat dari Filipina juga kembali melalui Filipina. “Ada beberapa yang kembali melalui jalur Filipina sesuai keberangkatan mereka yang menggunakan paspor negara Filipina, mereka kembali dari Haji menggunakan jalur Filipina untuk memudahkan sesuai keberangkatan mereka,” kata Ronny.
Menurut dia, pihaknya telah menyediakan data yang telah diverifikasi mengenai jemaah haji yang menggunakan paspor Indonesia. Asumsinya, mereka menggunakan paspor Indonesia untuk keluar Indonesia. (bil/bbs/jpg/ril)