Minyak ramuan warisan nenek moyang suku Dayak dikenal mujarab untuk mengobati berbagai macam penyakit. Sebut saja minyak Bintang, minyak Kukang, minyak Bubut dan minyak Kuyang. Paling terkenal tentunya minyak Bintang. Mitosnya minyak yang satu ini mampu memulihkan seseorang yang mengalami luka parah. Orang yang hampir meninggal pun bisa disembuhkan.
DIDIN RAKHMADIN, Palangka Raya
RAMUAN anyar itu bukanlah minyak bintang (minyak yang mampu menyambung tulang, memperbaiki kulit yang hancur, atau menyelamatkan nyawa orang yang sekarat). Memang sejenis, namun tidak sama. Bedanya, minyak bintang dipercaya, ketika sudah masuk ke dalam tubuh, si peminumnya akan sulit meninggal dunia.
Bahkan ada versi yang mengatakan, si peminumnya jadi kambe (hantu). Ada juga yang bilang bisa jadi Kuyang (Ilmu yang membuat kepala si empunya lepas dari tubuh, bersama organ dalam).
Seorang ahli peramu minyak Dayak, sebut saja Tono, menegaskan, minyak ini tidak seperti itu. Penyembuhannya berdasarkan keyakinan yang kuat. Kalau tidak yakin, khasiatnya tidak akan berfungsi.
Ketika ditanyai, minyak ini dari mana? “Ini turun temurun, dan hanya famili kami yang memilikinya,” kata Tono. Dia menceritakan, kakak kandungnya pernah bermimpi didatangi leluhur. Dalam mimpi itu, sang leluhur digambarkan seperti orang tua berbaju serba putih.
Leluhur memberitahukan, tempat penyimpanan minyak. Saat terjaga dari tidur, sang kakak kaget dan sempat berpikir.
Ada rasa antara percaya dan tidak percaya. Merasa yakin, si kakak berjalan menuju tempat penyimpanan minyak. Lokasinya di belakang rumah antara hutan belantara dan semak belukar.
Posisinya ada di sebuah pondok pehumaan (tempat berkebun). Ternyata ada sebuah botol tua yang berisi sedikit minyak. Isinya tidak penuh, hanya berkisar seperempatnya saja.
Ditegaskannya, minyak itu tidak bisa habis. Caranya dengan menambahkan sedikit undus (minyak kelapa). Bagaimanapun pemakaiannya, minyak ajaib itu akan tetap selalu ada. Kembali ke kisah Tono. Minyak itu juga pernah memberikan pembuktian kesembuhan.