Order Fiktif Driver Curang
Sementara, berdasarkan pengakuan seorang driver ojek online, tak jarang juga para dirver melakukan kecurangan untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan dengan membuat order fiktif. “Adanya persaingan dan memang untuk memaksimalkan pendapatan, maka ada yang bikin orderan fiktif,” ungkap MA, seorang driver ojek online.
Menurutnya, orderan fiktif tersebut dijalankan dengan menggunakan dua perangkat ponsel berbeda yang dimiliki sang pengendara ojek online. Ponsel pertama yang merupakan milik pribadi digunakan untuk membuat pesanan. Kemudian ponsel kedua yang diberikan perusahaan digunakan untuk menerima pesanan tersebut.
Setelah pesanan dibuat dan diambil, lantas pengendara bertindak seolah-olah mengantar sang pemesan, padahal sebenarnya tidak ada yang memesan alias hanya pengendara yang mengendarai motornya sendiri. Ojek tersebut berlaku seolah-olah mengantar pelanggan sesuai dengan order fiktif yang telah dilakukannya tadi.
Kecurangan yang menjadi marak tersebut tentu saja merugikan perusahaan dan membuat pengendara Go-Jek lain menjadi kesulitan mendapatkan order.(dvs/gus/adz)