28 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

HKI & GKPI Doakan JR Saragih Maju Pilgubsu 2018

Foto: Tonggo/SMG
Pengurus gereja HKI mangulosi JR Saragih yang akan maju Pilgubsu 2018.

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Bentuk dukungan kepada JR Saragih untuk maju menjadi Gubernur Sumatera Utara di 2018 setelah dirinya mendaftarkan ke KPUD Sumut terus mengalir. Dua gereja yakni HKI dan GKPI sepakat menghantarkan JR Saragih untuk maju di Pilkada Sumatera Utara.

Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI) melalui Ephorus HKI Pdt M Pahala Hutabarat mengatakan bahwa JR Saragih merupakan orang yang mau berkorban.

“Seorang pemimpin yang menyerahkan diri kepada Tuhan memiliki kesempatan untuk berbuat baik dan selalu memakai waktu yang diberikan Tuhan dan itu ada pada diri Bapak JR Saragih, oleh karenanya Gereja HKI siap menghantarkan Bapak JR untuk maju menjadi Gubernur Sumatera Utara di 2018,” ucapnya, Senin (22/1/2018).

Menurutnya, pihak Gereja HKI bersyukur karena JR Saragih dan Ance Selian masuk dalam daftar bakal calon di Pilkada Sumatera Utara di 2018.

“Kami senantiasa mendoakan Bapak JR secara khusus sebagai pelayan kami, tentu melalui doa ini maka ada kasih Tuhan yang menyertai setiap pekerjaan yang dilakukan oleh Beliau (JR Saragih-red) untuk masyarakat,” bebernya.

Sementara itu, dari Gereja GKPI melalui Bishop GKPI Pdt. Oloan Pasaribu menuturkan bahwa Gereja GKPI telah menyaksikan apa yang dibuat orang nomor satu di Kabupaten Simalungun dalam bekerja, terlebih JR Saragih sangat perduli dengan kesehatan.

“Banyak kesaksian yang sudah kami dengar dan kami saksikan dari masyarakat yang memiliki taraf perekonomian rendah mulai dari sisi kesehatan hingga pendidikan. Oleh karenanya, kami dari Gereja GKPI sepakat untuk menghantarkan Bapak JR Saragih maju menjadi Gubernur Sumatera Utara di 2018,” paparnya.

Pengurus gereja GKPI mangulosi JR Saragih yang akan maju Pilgubsu 2018.

Tak itu saja, Pdt. Oloan Pasaribu ini melihat bahwa JR Saragih bukan mencari kekayaan, bukan mencari kekuasaan maupun bukan mencari jabatan melainkan ingin mengembalikan kejayaan Sumatera Utara.

“Keperdulian Bapak JR Saragih bukan hanya dari sisi agama Nasrani saja melainkan dari sisi agama Muslim Beliau juga perduli. Bisa dilihat dari pembangunan Islamic Center di Perdagangan, safari ramadhan setiap tahun yang terus bertambah jumlahnya,” urainya.

Di sisi lain, Direktur Panti Asuhan Mambre Pdt. Simanjuntak menambahkan sosok JR Saragih sangat perduli dan sangat sensitif buat masyarakat yang kesusahan.

“Beberapa kali kami mengikuti acara natal di Simalungun, di mana Bapak JR mau merangkul, duduk bersama masyarakat dan begitu tanggap buat masyarakat yang menderita. Jadi tidak ada salahnya jika mendukung Bapak JR Saragih untuk duduk menjadi Gubernur di 2018,” tambahnya.

Seperti diketahui, dalam prosesi menghantarkan pemilik nama asli Jopinus Ramli Saragih ini, Gereja HKI memberikan ulos dan Gereja GKPI menggunakan adat Batak yakni pemberian ulos dan Dekke simudur-udur yang merupakan restu atau doa sebagai simbol dalam memberangkatkan  seseorang untuk menggapai cita-citanya.

Dalam prosesi ini dihadirkan seekor ikan, di mana dalam falsafah Batak memiliki arti jalan hidup seseorang dibawa ke arah yang baik seperti air yang mengalir. (osi)

Foto: Tonggo/SMG
Pengurus gereja HKI mangulosi JR Saragih yang akan maju Pilgubsu 2018.

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Bentuk dukungan kepada JR Saragih untuk maju menjadi Gubernur Sumatera Utara di 2018 setelah dirinya mendaftarkan ke KPUD Sumut terus mengalir. Dua gereja yakni HKI dan GKPI sepakat menghantarkan JR Saragih untuk maju di Pilkada Sumatera Utara.

Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI) melalui Ephorus HKI Pdt M Pahala Hutabarat mengatakan bahwa JR Saragih merupakan orang yang mau berkorban.

“Seorang pemimpin yang menyerahkan diri kepada Tuhan memiliki kesempatan untuk berbuat baik dan selalu memakai waktu yang diberikan Tuhan dan itu ada pada diri Bapak JR Saragih, oleh karenanya Gereja HKI siap menghantarkan Bapak JR untuk maju menjadi Gubernur Sumatera Utara di 2018,” ucapnya, Senin (22/1/2018).

Menurutnya, pihak Gereja HKI bersyukur karena JR Saragih dan Ance Selian masuk dalam daftar bakal calon di Pilkada Sumatera Utara di 2018.

“Kami senantiasa mendoakan Bapak JR secara khusus sebagai pelayan kami, tentu melalui doa ini maka ada kasih Tuhan yang menyertai setiap pekerjaan yang dilakukan oleh Beliau (JR Saragih-red) untuk masyarakat,” bebernya.

Sementara itu, dari Gereja GKPI melalui Bishop GKPI Pdt. Oloan Pasaribu menuturkan bahwa Gereja GKPI telah menyaksikan apa yang dibuat orang nomor satu di Kabupaten Simalungun dalam bekerja, terlebih JR Saragih sangat perduli dengan kesehatan.

“Banyak kesaksian yang sudah kami dengar dan kami saksikan dari masyarakat yang memiliki taraf perekonomian rendah mulai dari sisi kesehatan hingga pendidikan. Oleh karenanya, kami dari Gereja GKPI sepakat untuk menghantarkan Bapak JR Saragih maju menjadi Gubernur Sumatera Utara di 2018,” paparnya.

Pengurus gereja GKPI mangulosi JR Saragih yang akan maju Pilgubsu 2018.

Tak itu saja, Pdt. Oloan Pasaribu ini melihat bahwa JR Saragih bukan mencari kekayaan, bukan mencari kekuasaan maupun bukan mencari jabatan melainkan ingin mengembalikan kejayaan Sumatera Utara.

“Keperdulian Bapak JR Saragih bukan hanya dari sisi agama Nasrani saja melainkan dari sisi agama Muslim Beliau juga perduli. Bisa dilihat dari pembangunan Islamic Center di Perdagangan, safari ramadhan setiap tahun yang terus bertambah jumlahnya,” urainya.

Di sisi lain, Direktur Panti Asuhan Mambre Pdt. Simanjuntak menambahkan sosok JR Saragih sangat perduli dan sangat sensitif buat masyarakat yang kesusahan.

“Beberapa kali kami mengikuti acara natal di Simalungun, di mana Bapak JR mau merangkul, duduk bersama masyarakat dan begitu tanggap buat masyarakat yang menderita. Jadi tidak ada salahnya jika mendukung Bapak JR Saragih untuk duduk menjadi Gubernur di 2018,” tambahnya.

Seperti diketahui, dalam prosesi menghantarkan pemilik nama asli Jopinus Ramli Saragih ini, Gereja HKI memberikan ulos dan Gereja GKPI menggunakan adat Batak yakni pemberian ulos dan Dekke simudur-udur yang merupakan restu atau doa sebagai simbol dalam memberangkatkan  seseorang untuk menggapai cita-citanya.

Dalam prosesi ini dihadirkan seekor ikan, di mana dalam falsafah Batak memiliki arti jalan hidup seseorang dibawa ke arah yang baik seperti air yang mengalir. (osi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/