25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Sikapi Wabah Virus Corona China, RS Adam Malik Siagakan Tim Medis Khusus

Rosario Dorothy Simanjuntak.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menyikapi virus corona yang mewabah di China yang diketahui juga telah menyebar ke sejumlah negara seperti Korea Selatan, Jepang dan Thailand, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik menyiagakan tim medis khusus.

Kassubag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, tim khusus ini bernama Tim Pinere (Penyakit Infeksi New- Emerging dan Re-Emerging). Tim tersebut bertugas apabila menerima rujukan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Kualanamu maupun Pelabuhan Belawan.

“Untuk menyikapi adanya kemungkinan rujukan pasien corona virus, kita sudah punya Tim Pinere. Tim ini sebetulnya sudah lama ada, yang standby untuk menangani penyakit emerging seperti Mers-CoV, difteri dan lainnya,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (22/1).

Rosa menjelaskan, pihaknya juga memiliki ruangan isolasi untuk merawat pasien apabila nantinya memang ada. Namun, sejauh ini RSUP H Adam Malik belum ada merawat pasien yang terinfeksi virus corona. “Jadi kita sifatnya standby dan selalu siap karena timnya sudah ada. Tim ini berasal dari berbagai bidang disiplin ilmu kedokteran, tapi yang terbanyak dari spesialis penyakit dalam,” terangnya.

Menurut Rosa, dalam mekanisme rujukan tentunya melalui pengukur suhu tubuh yang ada di Bandara Kualanamu maupun Pelabuhan Belawan. Artinya, masyarakat yang masuk ke Indonesia apabila suhu tubuhnya diatas 38 derajat celsius maka oleh petugas KKP akan dilakukan pemeriksaan.

Selanjutnya, bila disinyalir masyarakat tersebut membawa virus emerging seperti virus corona, Mers-CoV, SARS atau lainnya, maka akan langsung dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik selaku rumah sakit rujukan utama. “KKP kan juga di bawah Kementerian Kesehatan (Kesehatan), jadi pastinya akan dirujuk ke kita,” tandas dia.

Sebelumnya, KKP Bandara Internasional Kualanamu mengintensifkan pencegahan masuknya virus baru yang mewabah di China. Pencegahan dilakukan dengan menggunakan alat Thermal Scanner (pengukur suhu panas tubuh) di terminal kedatangan penumpang bandara.

Kepala KKP Kualanamu Dr Sofyan Hendri mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi sejak dini. “Memang surat edaran dari KKP Pusat untuk melakukan tindakan pencegahan sudah masuk sejak 5 Januari 2020,” ujarnya.

Dengan surat edaran tersebut, kata dia, sudah mengintensifkan tiga unit alat pengukur suhu tubuh di area kedatangan international dan satu unit di area keberangkatan. “Tujuannya adalah untuk antisipasi masuknya virus tersebut yang bisa saja dibawa oleh penumpang dari luar negeri,” tutur Sofyan.

Menurut Sofyan, pihaknya tidak begitu khawatir atas penyebaran virus ini. Sebab penerbangan langsung ke titik utama penyebaran virus itu yakni di Kota Wuhan Cina tidak ada dari Kualanamu. Walau demikian, pihaknya tetap mewaspadai penularan virus tersebut. Sebab diinfokan sudah ada ditemukan di beberpaa negara, termasuk Thailand dan Jepang.

“Makanya, dengan alat yang kita pasang bisa membaca setiap warga yang datang dari luar negeri, melalui suhu tubuh. Kalau suhu tubuhnya melebihi 38 derajat celsius, langsung kita periksa medis. Sebab tanda-tanda yang terjangkit virus tersebut, pertama suhu tubuhnya tinggi atau demam dan batuk-batuk,” pungkasnya .

Seperti diketahui, wabah virus corona seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang menyebar di China ini bisa menular dari manusia ke manusia. Virus corona ini, diketahui pertama kali ditemukan di Wuhan, setelah itu kewaspadaan terhadapnya pun meningkat.

WHO sendiri menyatakan, kemungkinan sumber utama dari penyebaran virus corona adalah hewan, namun juga disebut penularan terbatas antarmanusia karena terlalu dekat. Di luar China, virus corona terkonfirmasi di Korea Selatan, Jepang, dan Thailand, dimana semua pasien sebelumnya telah mengunjungi China. (ris/ila)

Rosario Dorothy Simanjuntak.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menyikapi virus corona yang mewabah di China yang diketahui juga telah menyebar ke sejumlah negara seperti Korea Selatan, Jepang dan Thailand, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik menyiagakan tim medis khusus.

Kassubag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, tim khusus ini bernama Tim Pinere (Penyakit Infeksi New- Emerging dan Re-Emerging). Tim tersebut bertugas apabila menerima rujukan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Kualanamu maupun Pelabuhan Belawan.

“Untuk menyikapi adanya kemungkinan rujukan pasien corona virus, kita sudah punya Tim Pinere. Tim ini sebetulnya sudah lama ada, yang standby untuk menangani penyakit emerging seperti Mers-CoV, difteri dan lainnya,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (22/1).

Rosa menjelaskan, pihaknya juga memiliki ruangan isolasi untuk merawat pasien apabila nantinya memang ada. Namun, sejauh ini RSUP H Adam Malik belum ada merawat pasien yang terinfeksi virus corona. “Jadi kita sifatnya standby dan selalu siap karena timnya sudah ada. Tim ini berasal dari berbagai bidang disiplin ilmu kedokteran, tapi yang terbanyak dari spesialis penyakit dalam,” terangnya.

Menurut Rosa, dalam mekanisme rujukan tentunya melalui pengukur suhu tubuh yang ada di Bandara Kualanamu maupun Pelabuhan Belawan. Artinya, masyarakat yang masuk ke Indonesia apabila suhu tubuhnya diatas 38 derajat celsius maka oleh petugas KKP akan dilakukan pemeriksaan.

Selanjutnya, bila disinyalir masyarakat tersebut membawa virus emerging seperti virus corona, Mers-CoV, SARS atau lainnya, maka akan langsung dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik selaku rumah sakit rujukan utama. “KKP kan juga di bawah Kementerian Kesehatan (Kesehatan), jadi pastinya akan dirujuk ke kita,” tandas dia.

Sebelumnya, KKP Bandara Internasional Kualanamu mengintensifkan pencegahan masuknya virus baru yang mewabah di China. Pencegahan dilakukan dengan menggunakan alat Thermal Scanner (pengukur suhu panas tubuh) di terminal kedatangan penumpang bandara.

Kepala KKP Kualanamu Dr Sofyan Hendri mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi sejak dini. “Memang surat edaran dari KKP Pusat untuk melakukan tindakan pencegahan sudah masuk sejak 5 Januari 2020,” ujarnya.

Dengan surat edaran tersebut, kata dia, sudah mengintensifkan tiga unit alat pengukur suhu tubuh di area kedatangan international dan satu unit di area keberangkatan. “Tujuannya adalah untuk antisipasi masuknya virus tersebut yang bisa saja dibawa oleh penumpang dari luar negeri,” tutur Sofyan.

Menurut Sofyan, pihaknya tidak begitu khawatir atas penyebaran virus ini. Sebab penerbangan langsung ke titik utama penyebaran virus itu yakni di Kota Wuhan Cina tidak ada dari Kualanamu. Walau demikian, pihaknya tetap mewaspadai penularan virus tersebut. Sebab diinfokan sudah ada ditemukan di beberpaa negara, termasuk Thailand dan Jepang.

“Makanya, dengan alat yang kita pasang bisa membaca setiap warga yang datang dari luar negeri, melalui suhu tubuh. Kalau suhu tubuhnya melebihi 38 derajat celsius, langsung kita periksa medis. Sebab tanda-tanda yang terjangkit virus tersebut, pertama suhu tubuhnya tinggi atau demam dan batuk-batuk,” pungkasnya .

Seperti diketahui, wabah virus corona seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang menyebar di China ini bisa menular dari manusia ke manusia. Virus corona ini, diketahui pertama kali ditemukan di Wuhan, setelah itu kewaspadaan terhadapnya pun meningkat.

WHO sendiri menyatakan, kemungkinan sumber utama dari penyebaran virus corona adalah hewan, namun juga disebut penularan terbatas antarmanusia karena terlalu dekat. Di luar China, virus corona terkonfirmasi di Korea Selatan, Jepang, dan Thailand, dimana semua pasien sebelumnya telah mengunjungi China. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/