SUMUTPOS.CO – Ribuan nelayan yang tergabung dalam Nelayan Center akan melakukan unjuk rasa besar – besaran. Ini terkait penolakan mereka terhadap pembangunan pelebaran dermaga atau reklamasi.
Aksi unjuk rasa yang akan berlangsung, ribuan nelayan menolak pembangunan reklamasi fase I yang dikerjakan Kementrian Perhubungan melalui Otoritas Pelabuhan dan BUMN melalui Pelindo I.
Ketua Nelayan Center, Ahmad Jafar, Minggu (22/4), mengatakan, aksi demo yang akan mereka gelar berlangsung pada Senin (30/4) mendatang. Mereka akan melibatkan sekitar 3.000 nelayan yang dirugikan akibat pembangunan reklamasi.
“Rencananya besok (hari ini) kami mau demo, sasaran demo kita ke BICT. Tapi izin tidak dikeluarkan Polres Pelabuhan Belawan. Karena, sasarannya objek vital, jadi kita undur minggu depan,” kata Ahmad.
Untuk minggu depan, kata aktivis nelayan ini, pihaknya sudah menyusun surat izin untuk melakukan aksi demo dengan sasaran demo menuju ke kantor Pelindo I, Jalan Krakatau Medan.
“Kita sudah merubah surat izin demo, kita akan gelar demo minggu depan tujuannya ke Pelindo. Titik kumpul demo rencananya di depan Mesjid Taqwa, Kampung Salam, Belawan,” kata Ahmad.
Ahmad menjelaskan, selama ini pembangunan reklamasi Pantai Belawan telah merusak mata pencaharian nelayan tradisional khususnya di Belawan dan Deliserdang.
“Sudah turun menurun nelayan mencari nafkah di kawasan itu, kini masyarakat nelayan tergusur untuk mencari makan. Kita selama ini tidak anti dengan pembangunan, negara dan kemapanan, tapi mereka harus arif dengan masalah yang dialami nelayan,” terang Ahmad.
Ditegaskan Ahmad, nelayan selama ini merupakan golongan masyarakat miskin, tapi nelayan bagian dari negara, jadi pembangunan itu tidak bermanfaat bagi masyarakat nelayan, bahkan merugikan.
“Pembangunan ini sudah berlangsung 2 tahun, makanya kita turun ke jalan untuk ?menyampaikan aspirasi ini. Selama ini, tidak ada kompensasi yang diterima nelayan, lebih bagus kita tolak aja pembangunan itu, sebelum ada penyelesaian kepada masyarakat nelayan, kita minta pembangunan itu dihentikan dulu,” tegas Ahmad.
Terpisah, Corporate Secretary Pelindo I, Eriansyah dikonfirmasi mengaku belum tahu adanya demo yang akan dilakukan ribuan nelayan ke Pelindo I terkait reklamasi. “Kita belum dengar, yang jelas reklamasi itu bukan bagian kerja dari Pelindo I, ada juga bagian kerja dari Otoritas Pelabuhan. Silahkan masyarakat nelayan menyampaikan aspirasinya,” kata Eriansyah.
Disinggung belum tuntasnya masalah kompensasi dampak yang dialami nelayan, Eriansi mengaku selama ini mereka sudah melakukan pertemuan untuk memberikan kompensasi kepada nelayan.
“Untuk kompenasi kepada nelayan sedang berlangsung, kita sudah serahkan ke camat untuk melakukan pendataan, bukan kita tidak peduli dengan masyarakat nelayan,” kata Eriansyah. (fac/ila)