Kapolsek Medan Kota, Kompol Ronald F Sipayung yang turun ke lokasi tampak kesulitan mengusut peristiwa tersebut. Pasalnya, para pekerja proyek itu sebagian besar mengaku tidak tahu dan tak bersedia menjadi saksi. Ronald dan anggotanya pun menyisir TKP (tempat kejadian perkara).
Dia kemudian memasang garis polisi untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Ketika sedang melakukan penyelidikan, tiba-tiba dua oknum provost TNI bersegaram lengkap datang ke lokasi. Keduanya tampak berbicara kepada Ronald dengan nada pelan. Entah apa yang dibicarakan kedua oknum TNI tersebut kepada Ronald. Namun, tak lama kemudian, mantan Kapolsek Percut Sei Tuan itu pergi meninggalkan lokasi dan menuju RS Deli bersama sebagian anggotanya.
Ronald yang diwawancarai mengatakan, pihaknya masih menyelidiki secara pasti penyebab peristiwa itu. “Hasil keterangan awal, diduga para korban mengalami luka-luka akibat terkena ledakan balon udara saat menurunkannya. Mereka hendak mengisi gas balon tersebut,” ujarnya sembari mengatakan, balon tersebut sudah dua bulan dipasang.
Masih kata Ronald, pihaknya saat ini telah mengamankan barang bukti berupa satu unit tabung gas berukuran 18 kg berwarna merah, yang diduga untuk melakukan pengisian.
“Saat ini kita belum berani mengambil kesimpulan, karena masih dalam proses lebih lanjut,” tuturnya.
Di RSU Deli, ketiga korban dirawat di ruang ICU lantai II. Seluruh keluarga korban mondar-mandir sibuk dan menangis. Bahkan, ada yang sempat meninju tembok lobby depan ruang ICU tempat ketiganya dirawat. Namun, ketika diwawancarai seluruh keluarga korban tak mau banyak berkomentar. “Gak ada apa-apa kok, kami ke sini mau besuk saja. Udah yaa, maaf,” ucap seorang wanita berambut panjang bersama keluarganya.
“Bagian muka dan kepalanya yang cukup parah sampai dengkul. Hendra mengalami luka bakar yang serius. Sekarang (kemarin sore) masih belum sadar,” tambah kerabat Hendra yang lain. Sedangkan, pihak keluarga Arifin yang ditemui justru melarang wartawan meliput. “Jangan sampai naik ya bang, besok kulihat koran semua, karena kita sama-sama wartawan,” ucap keluarga Arifin yang enggan membeber identitasnya.
Tak lama berselang, beberapa personel Polsek Medan Kota pun tiba di RS Deli untuk mengambil data ketiga korban. Namun, seakan risih pihak keluarga korban juga tak menyambut petugas dengan baik. “Kami bukan keluarga mereka, kami gak tau dan kami pun baru sampai pak,” kilah pria paruh baya yang merupakan keluarga Hendra. (mag-2/deo)
Balon Gas Reklame Meledak, 3 Pekerja Terpental & Melepuh
Kapolsek Medan Kota, Kompol Ronald F Sipayung yang turun ke lokasi tampak kesulitan mengusut peristiwa tersebut. Pasalnya, para pekerja proyek itu sebagian besar mengaku tidak tahu dan tak bersedia menjadi saksi. Ronald dan anggotanya pun menyisir TKP (tempat kejadian perkara).
Dia kemudian memasang garis polisi untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Ketika sedang melakukan penyelidikan, tiba-tiba dua oknum provost TNI bersegaram lengkap datang ke lokasi. Keduanya tampak berbicara kepada Ronald dengan nada pelan. Entah apa yang dibicarakan kedua oknum TNI tersebut kepada Ronald. Namun, tak lama kemudian, mantan Kapolsek Percut Sei Tuan itu pergi meninggalkan lokasi dan menuju RS Deli bersama sebagian anggotanya.
Ronald yang diwawancarai mengatakan, pihaknya masih menyelidiki secara pasti penyebab peristiwa itu. “Hasil keterangan awal, diduga para korban mengalami luka-luka akibat terkena ledakan balon udara saat menurunkannya. Mereka hendak mengisi gas balon tersebut,” ujarnya sembari mengatakan, balon tersebut sudah dua bulan dipasang.
Masih kata Ronald, pihaknya saat ini telah mengamankan barang bukti berupa satu unit tabung gas berukuran 18 kg berwarna merah, yang diduga untuk melakukan pengisian.
“Saat ini kita belum berani mengambil kesimpulan, karena masih dalam proses lebih lanjut,” tuturnya.
Di RSU Deli, ketiga korban dirawat di ruang ICU lantai II. Seluruh keluarga korban mondar-mandir sibuk dan menangis. Bahkan, ada yang sempat meninju tembok lobby depan ruang ICU tempat ketiganya dirawat. Namun, ketika diwawancarai seluruh keluarga korban tak mau banyak berkomentar. “Gak ada apa-apa kok, kami ke sini mau besuk saja. Udah yaa, maaf,” ucap seorang wanita berambut panjang bersama keluarganya.
“Bagian muka dan kepalanya yang cukup parah sampai dengkul. Hendra mengalami luka bakar yang serius. Sekarang (kemarin sore) masih belum sadar,” tambah kerabat Hendra yang lain. Sedangkan, pihak keluarga Arifin yang ditemui justru melarang wartawan meliput. “Jangan sampai naik ya bang, besok kulihat koran semua, karena kita sama-sama wartawan,” ucap keluarga Arifin yang enggan membeber identitasnya.
Tak lama berselang, beberapa personel Polsek Medan Kota pun tiba di RS Deli untuk mengambil data ketiga korban. Namun, seakan risih pihak keluarga korban juga tak menyambut petugas dengan baik. “Kami bukan keluarga mereka, kami gak tau dan kami pun baru sampai pak,” kilah pria paruh baya yang merupakan keluarga Hendra. (mag-2/deo)