32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pasien Luka Bakar Tewas di RS Bina Kasih

Suasana Rumah Sakit Bina Kasih di Jalan TB Simatupang, Medan.

SUMUTPOS.CO – Pasien luka bakar asal Siantar meninggal setelah diduga lambat diberi rujukan oleh Rumah Sakit Bina Kasih di Jalan TB Simatupang, Medan pada Minggu pagi (22/7).

Ceritanya, dua pasien asal Siantar, Rani Saragih dan Sadrwana, korban kebakaran di Siantar harus menjalani operasi di Medan karena luka bakar sekira 90 persen. Sebelum dirujuk ke rumah sakit Bina Kasih, keduanya sempat mendapat perawatan medis di RS Colombia, Medan.

Menurut keluarga pasien, Gideon, keduanya dirawat ke RS Bina Kasih dengan status pasien umum sejak Jumat (20/7).Namun, lantaran biaya yang cukup besar sampai puluhan juta setelah dirawat di RS Bina Kasih, pihak keluarga kemudian ingin mengalihkan status pasien umum ke pasien peserta BPJS Kesehatan. Pengalihatn status ini lantaran pemilik usaha tempat kedua korban tak mampu menanggung biaya perawatan umum.

Akhirnya, keluarga pasien bersama  RS Bina Kasih sepakat untuk pengalihan itu, namun dengan syarat harus dirujuk ke rumah sakit lain. Keluarga pun memilih rumah sakit RSUP H Adam Malik. Namun, menurut keterangan dari RS Bina Kasih, tidak ada kamar untuk keduanya di RSUP H Adam Malik.

“Inilah kami mau pindah ke rumah sakit lain, tapi udah dihubungi sama Bina Kasih, katanya tidak ada kamar di Adam Malik. Rencananya mau didaftarkan ke RSUD Pirngadi lah, makanya ini mau dicarikan dulu (kamarnya),” terang Gideon pada Sabtu (21/7) malam.

Saat tak ada kamar di rumah sakit pemerintah, selanjutnya keluarga pasien meminta RS Bina Kasih menghubungi rumah sakit provider BPJS Kesehatan untuk proses operasi plastik di tubuh kedua pasien. “Tapi kata mereka rumah sakit lainnya juga sudah penuh,” aku Gideon.

Kata Gideon, mereka tidak mau melakukan operasi plastik di RS Bina Kasih karena bakal dikenakan biaya sebagai pasien umum, akhirnya itulah yang mengharuskan kedua pasien dirujuk ke rumahsakit lain.

Suasana Rumah Sakit Bina Kasih di Jalan TB Simatupang, Medan.

SUMUTPOS.CO – Pasien luka bakar asal Siantar meninggal setelah diduga lambat diberi rujukan oleh Rumah Sakit Bina Kasih di Jalan TB Simatupang, Medan pada Minggu pagi (22/7).

Ceritanya, dua pasien asal Siantar, Rani Saragih dan Sadrwana, korban kebakaran di Siantar harus menjalani operasi di Medan karena luka bakar sekira 90 persen. Sebelum dirujuk ke rumah sakit Bina Kasih, keduanya sempat mendapat perawatan medis di RS Colombia, Medan.

Menurut keluarga pasien, Gideon, keduanya dirawat ke RS Bina Kasih dengan status pasien umum sejak Jumat (20/7).Namun, lantaran biaya yang cukup besar sampai puluhan juta setelah dirawat di RS Bina Kasih, pihak keluarga kemudian ingin mengalihkan status pasien umum ke pasien peserta BPJS Kesehatan. Pengalihatn status ini lantaran pemilik usaha tempat kedua korban tak mampu menanggung biaya perawatan umum.

Akhirnya, keluarga pasien bersama  RS Bina Kasih sepakat untuk pengalihan itu, namun dengan syarat harus dirujuk ke rumah sakit lain. Keluarga pun memilih rumah sakit RSUP H Adam Malik. Namun, menurut keterangan dari RS Bina Kasih, tidak ada kamar untuk keduanya di RSUP H Adam Malik.

“Inilah kami mau pindah ke rumah sakit lain, tapi udah dihubungi sama Bina Kasih, katanya tidak ada kamar di Adam Malik. Rencananya mau didaftarkan ke RSUD Pirngadi lah, makanya ini mau dicarikan dulu (kamarnya),” terang Gideon pada Sabtu (21/7) malam.

Saat tak ada kamar di rumah sakit pemerintah, selanjutnya keluarga pasien meminta RS Bina Kasih menghubungi rumah sakit provider BPJS Kesehatan untuk proses operasi plastik di tubuh kedua pasien. “Tapi kata mereka rumah sakit lainnya juga sudah penuh,” aku Gideon.

Kata Gideon, mereka tidak mau melakukan operasi plastik di RS Bina Kasih karena bakal dikenakan biaya sebagai pasien umum, akhirnya itulah yang mengharuskan kedua pasien dirujuk ke rumahsakit lain.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/