30 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Suamiku Bukan Teroris, Kok Ditembak Mati

Sementara itu, Misnawati (45), ibu Rendy berharap agar pihak TNI turut menyelidiki keterlibatan Aan dalam insiden yang menewaskan anaknya. Sebab, kejadian ini tidak terlepas dari campur tangan Aan, yang belakangan diketahui salah satu ketua OKP. “Kami hanya meminta keberanian Den Pom untuk memanggilnya dan menuntaskan kasus ini. Bukan apa, si Rendy anak tunggalku. Dia tidak pernah bermasalah dan selalu bergaul,” pinta Misnawati.

Misnawati berharap, agar pihak Den Pom tidak menutup-nutupi peristiwa yang mengakibatkan Rendy meninggal. “Kami hanya perlu keadilan, bukan sibuk tak menentu. Ini masalah nyawa, bukan luka-luka. Makanya, kami tetap berjuang untuk mendapatkan keadilan,” pungkasnya.

Kapendam I/BB, Kolonel Enno Solehudin mengatakan, pihaknya masih melakukan penyidikan dan telah memeriksa dua orang saksi. Dan, Kopda Usman masih menjalani pemeriksaan di Den Pom 1/5 Medan. ” Dia masih di dalam,” ucapnya.

Disinggung soal keberaaan Kopda Usman di New Zone, Enoh menjelaskan jika hal tersebut tidak dibenarkan. “Tidak dibenarkan TNI masuk diskotik, apalagi pada jam-jam dinas,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Muhammad Rendy (23) warga Jl. Brigjend Katamso, Kampung Aur Kel. Aur Kec M. Maimun, tewas ditembak Kopda Usman. Peristiwa penembakan naas itu terjadi di Jl. Brigjend Katamso, persisnya di depan loket pembantu pengangkutan PMH, Senin (21/9) sekira pukul 03.00 WIB. Insiden itu bermula, saat korban bersama rekannya terlibat perkelahian dengan sesama pengunjung di diskotik New Zone. (ham/gib/han)

Sementara itu, Misnawati (45), ibu Rendy berharap agar pihak TNI turut menyelidiki keterlibatan Aan dalam insiden yang menewaskan anaknya. Sebab, kejadian ini tidak terlepas dari campur tangan Aan, yang belakangan diketahui salah satu ketua OKP. “Kami hanya meminta keberanian Den Pom untuk memanggilnya dan menuntaskan kasus ini. Bukan apa, si Rendy anak tunggalku. Dia tidak pernah bermasalah dan selalu bergaul,” pinta Misnawati.

Misnawati berharap, agar pihak Den Pom tidak menutup-nutupi peristiwa yang mengakibatkan Rendy meninggal. “Kami hanya perlu keadilan, bukan sibuk tak menentu. Ini masalah nyawa, bukan luka-luka. Makanya, kami tetap berjuang untuk mendapatkan keadilan,” pungkasnya.

Kapendam I/BB, Kolonel Enno Solehudin mengatakan, pihaknya masih melakukan penyidikan dan telah memeriksa dua orang saksi. Dan, Kopda Usman masih menjalani pemeriksaan di Den Pom 1/5 Medan. ” Dia masih di dalam,” ucapnya.

Disinggung soal keberaaan Kopda Usman di New Zone, Enoh menjelaskan jika hal tersebut tidak dibenarkan. “Tidak dibenarkan TNI masuk diskotik, apalagi pada jam-jam dinas,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Muhammad Rendy (23) warga Jl. Brigjend Katamso, Kampung Aur Kel. Aur Kec M. Maimun, tewas ditembak Kopda Usman. Peristiwa penembakan naas itu terjadi di Jl. Brigjend Katamso, persisnya di depan loket pembantu pengangkutan PMH, Senin (21/9) sekira pukul 03.00 WIB. Insiden itu bermula, saat korban bersama rekannya terlibat perkelahian dengan sesama pengunjung di diskotik New Zone. (ham/gib/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/