24 C
Medan
Tuesday, March 18, 2025

Kasus Covid-19 di Medan Melonjak Lagi, Warga Diimbau Tak ke Luar Kota

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyebaran Covid-19 di Kota Medan kembali meningkat. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Medan pada Selasa (25/1), terjadi penambahan 16 kasus baru dalam sehari. Dengan begitu, dalam kurun waktu empat hari terakhir, telah terjadi penambahan 42 kasus baru, sehingga total kasus Covid-19 di Kota Medan menjadi 48.165 kasus.

Penambahan kasus baru ini menjadi peningkatan tertinggi dalam beberapa bulan terakhir di Kota Medan. Sebab sebelumnya, kasus Covid-19 harian di Kota Medan sering kali menyentuh angka 0 kasus.

Beruntung, jumlah peningkatan angka positif Covid-19 itu tidak berdampak pada angka kematian. Sebab untuk kasus meninggal belum terdapat penambahan, sehingga masih tetap di angka 919 kasus. Sedangkan untuk angka kesembuhan, meningkat 1 kasus menjadi 47.190 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Medan, dr Taufik Ririansyah membenarkan hal itu. Menurutnya, angka kasus Covid-19 bisa kembali naik dimungkinkan akibat pasca liburan awal tahun 2022. “Mungkin akibat pascaliburan, termasuk juga,” kata Taufik kepada Sumut Pos, Rabu (26/1).

Kemudian kata Taufik, dari 16 kasus harian yang terjadi di Kota Medan pada Selasa kemarin, rata-rata pasien tersebut justru tidak melakukan kontak erat dengan warga Medan. Artinya, ada cukup banyak warga Medan yang terpapar dari warga luar Kota Medan karena melakukan perjalanan. Diterangkan Taufik, peningkatan kasus terjadi mulai Sabtu (22/1) lalu, yakni sebanyak 12 kasus, Minggu (23/1) 8 kasus, Senin (24/1) 6 kasus, dan Selasa (25/1) 16 kasus. Dengan demikian, total ada 42 kasus baru positif Covid-19 di Kota Medan dalam waktu 4 hari.

Untuk itu, Taufik pun mengimbau kepada warga Kota Medan untuk tetap menerapkan prokes agar penyebaran kasus Covid-19 di Kota Medan tidak terus meningkat. “Perketat kembali 5M. Saat ini Pemko Medan juga sedang terus berusaha untuk menekan kembali peningkatan kasus, salah satunya dengan fokus menjalankan vaksinasi. Saat ini vaksinasi anak (usia 6 – 11 tahun) dan booster sedang terus dilakukan, kita minta partisipasi masyarakat agar herd immunity bisa segera tercapai,” terangnya.

Taufik pun meminta kepada warga Kota Medan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar kota ataupun ke luar negeri jika tidak untuk hal yang penting dan mendesak, terlebih melakukan perjalanan ke negara dengan kasus omicron yang tinggi. “Kita imbau masyarakat kalau tidak sangat sangat penting atau mendesak janganlah melakukan perjalanan ke luar negeri dulu, terutama ke daerah-daerah yang endemik omicronnya tinggi,” katanya.

Terpisah, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan dr Mutia Nimpar juga mengatakan, bahwa peningkatan kasus positif Covid-19 harian di Kota Medan bisa kembali meningkatkan akibat adanya peningkatan mobilitas para pelaku perjalanan. “Ini kan rata-rata pelaku perjalanan. Seperti itu kondisinya,” jawab Mutia. Untuk itu, dia meminta masyarakat Kota Medan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar kota ataupun ke luar negeri bila tidak ada hal yang mendesak.

Maksimalkan Aplikasi PeduliLindungi

Menyikapi sekaligus mewaspadai peningkatan kasus Covid-19 di Kota Medan, Wali Kota Medan Bobby Nasution langsung memimpin rapat penanganan Covid-19 di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan Jalan Sudirman Medan, Senin (25/1) malam. Hal ini menyusul mulai terjadinya peningkatan kasus Covid-19 dalam empat hari belakangan ini setelah sebelumnya melandai. Ditambah lagi masyarakat saat ini mulai longgar melaksanakan protokol kesehatan (prokes).

Bobby mengingatkan, peningkatan kasus Covid-19 harus secepatnya diatasi. Salah satunya dengan mengajak masyarakat untuk disiplin melaksanakan prokes dan taat peraturan yang ditetapkan jangan sampai menyentuh perekonomian masyarakat. Kemudian penggunaan aplikasi pedulilindungi sebagai dasar untuk melakukan tracing suatu tempat guna memastikan apakah sudah melanggar prokes atau tidak.

“Aplikasi peduliLindungi sudah bisa menentukan target kapasitas suatu tempat. Sebagai contoh apabila target kapasitas suatu tempat 500 orang dan berdasarkan data dari aplikasi pedulilindungi sudah mendekati angka 500, maka pengunjung yang datang tidak diperkenankan lagi masuk tempat tersebut. Apabila hal ini dilanggar, maka pelaku usaha bisa langsung ditegur. Ini lah yang saya maksud tanpa harus menyentuh kegiatan ekonomi,” kata Bobby seraya menambahkan, akan membentuk tim khusus yang akan mengecek tempat publik yang melebihi daya tampung sesuai dengan aplikasi pedulilindungi.

Bobby mengatakan, PPKM Mikro harus diaktifkan kembali sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 tersebut. Selain itu, papar Bobby, Pemko Medan juga telah menyiapkan satu tempat isolasi terpusat (isoter) di Gedung P4TK Jalan Setia Budi Medan Helvetia untuk menampung warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kemudian, Bobby minta kepada Dinkes Medan agar mengingatkan rumah sakit untuk tetap menyiapkan tempat tidur untuk pasien Covid-19 mengantisipasi kemungkinan kasus Covid-19 meningkat. Kemudian, memastikan ketersediaan obat-obatan dan tabung oksigen aman.

Tidak itu saja, sebagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19, jelas Bobby, Pemko Medan akan terus gencar melakukan vaksinasi guna mempercepat terbentuknya herd immunity.

Vaksin Lengkap

Terpisah, Plt Kadis Komunikasi dan Informatika Sumut, Kaiman Turnip mengungkapkan, untuk mengantisipasi lonjakan kasus penularan Covid-19 dengan varian baru Omicron, Pemprov Sumut mengingatkan masyarakat agar melakukan vaksinasi hingga dosis lengkap (dosis kedua) dan ditambah dengan dosis booster (penguat). “Kasus lonjakan Omicron mengintai, untuk menghadapi itu, masyarakat perlu melengkapi dosis vaksin lengkap atau kedua, ditambah booster,” sebut Kaiman dalam keterangan tertulis, Rabu (26/1).

Menurut Kaiman, dosis vaksin pertama saja tidaklah cukup. Selain itu, bagi lansia dan orang dengan penyakit penyerta juga diharapkan untuk mendapatkan vaksin booster. Hingga kini rata rata penambahan kasus positif harian di Sumut hanya 5-7 kasus per hari. Dengan angka positivity ratenya 0,08 persen. Meskipun kini kasus penularan Covid-19 masih relatif rendah, masyarakat perlu mewaspadai penularan varian omicron yang dinilai lebih cepat menular ketimbang varian sebelumnya. Maka, masyarakat haruslah tetap mematuhi protokol kesehatan.

Kepada seluruh rumah sakit dia mengimbau agar tetap mengaktifkan tim penanganan penyakit infeksi emerging dan tetap menjalankan SOP dengan baik, tidak mengendurkan kesiagaan dalam deteksi dini kasus Covid-19 di IGD maupun di ruangan. Rumah sakit juga diimbau untuk membantu mengedukasi dan sosialisasi vaksin booster Covid-19 pada pasien lansia.

Kepada Satgas di 33 kabupaten/kota diimbau tetap menyiagakan isolasi terpusat di daerah masing-masing sesuai dengan arahan Satgas Covid-19 Nasional. “Selain itu, jika ditemukan terdapat pasien Covid-19 positif dan dicurigai sebagai suspek omicron, maka rumah sakit, puskesmas, Fasyankes yang merawat diminta bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota masing-masing untuk mengirimkan sampel ke provinsi agar dilakukan pemeriksaan S Gene Target Failure (SGTF) dan Whole Genome Sequencing,” pungkas Kaiman. (map/gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyebaran Covid-19 di Kota Medan kembali meningkat. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Medan pada Selasa (25/1), terjadi penambahan 16 kasus baru dalam sehari. Dengan begitu, dalam kurun waktu empat hari terakhir, telah terjadi penambahan 42 kasus baru, sehingga total kasus Covid-19 di Kota Medan menjadi 48.165 kasus.

Penambahan kasus baru ini menjadi peningkatan tertinggi dalam beberapa bulan terakhir di Kota Medan. Sebab sebelumnya, kasus Covid-19 harian di Kota Medan sering kali menyentuh angka 0 kasus.

Beruntung, jumlah peningkatan angka positif Covid-19 itu tidak berdampak pada angka kematian. Sebab untuk kasus meninggal belum terdapat penambahan, sehingga masih tetap di angka 919 kasus. Sedangkan untuk angka kesembuhan, meningkat 1 kasus menjadi 47.190 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Medan, dr Taufik Ririansyah membenarkan hal itu. Menurutnya, angka kasus Covid-19 bisa kembali naik dimungkinkan akibat pasca liburan awal tahun 2022. “Mungkin akibat pascaliburan, termasuk juga,” kata Taufik kepada Sumut Pos, Rabu (26/1).

Kemudian kata Taufik, dari 16 kasus harian yang terjadi di Kota Medan pada Selasa kemarin, rata-rata pasien tersebut justru tidak melakukan kontak erat dengan warga Medan. Artinya, ada cukup banyak warga Medan yang terpapar dari warga luar Kota Medan karena melakukan perjalanan. Diterangkan Taufik, peningkatan kasus terjadi mulai Sabtu (22/1) lalu, yakni sebanyak 12 kasus, Minggu (23/1) 8 kasus, Senin (24/1) 6 kasus, dan Selasa (25/1) 16 kasus. Dengan demikian, total ada 42 kasus baru positif Covid-19 di Kota Medan dalam waktu 4 hari.

Untuk itu, Taufik pun mengimbau kepada warga Kota Medan untuk tetap menerapkan prokes agar penyebaran kasus Covid-19 di Kota Medan tidak terus meningkat. “Perketat kembali 5M. Saat ini Pemko Medan juga sedang terus berusaha untuk menekan kembali peningkatan kasus, salah satunya dengan fokus menjalankan vaksinasi. Saat ini vaksinasi anak (usia 6 – 11 tahun) dan booster sedang terus dilakukan, kita minta partisipasi masyarakat agar herd immunity bisa segera tercapai,” terangnya.

Taufik pun meminta kepada warga Kota Medan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar kota ataupun ke luar negeri jika tidak untuk hal yang penting dan mendesak, terlebih melakukan perjalanan ke negara dengan kasus omicron yang tinggi. “Kita imbau masyarakat kalau tidak sangat sangat penting atau mendesak janganlah melakukan perjalanan ke luar negeri dulu, terutama ke daerah-daerah yang endemik omicronnya tinggi,” katanya.

Terpisah, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan dr Mutia Nimpar juga mengatakan, bahwa peningkatan kasus positif Covid-19 harian di Kota Medan bisa kembali meningkatkan akibat adanya peningkatan mobilitas para pelaku perjalanan. “Ini kan rata-rata pelaku perjalanan. Seperti itu kondisinya,” jawab Mutia. Untuk itu, dia meminta masyarakat Kota Medan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar kota ataupun ke luar negeri bila tidak ada hal yang mendesak.

Maksimalkan Aplikasi PeduliLindungi

Menyikapi sekaligus mewaspadai peningkatan kasus Covid-19 di Kota Medan, Wali Kota Medan Bobby Nasution langsung memimpin rapat penanganan Covid-19 di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan Jalan Sudirman Medan, Senin (25/1) malam. Hal ini menyusul mulai terjadinya peningkatan kasus Covid-19 dalam empat hari belakangan ini setelah sebelumnya melandai. Ditambah lagi masyarakat saat ini mulai longgar melaksanakan protokol kesehatan (prokes).

Bobby mengingatkan, peningkatan kasus Covid-19 harus secepatnya diatasi. Salah satunya dengan mengajak masyarakat untuk disiplin melaksanakan prokes dan taat peraturan yang ditetapkan jangan sampai menyentuh perekonomian masyarakat. Kemudian penggunaan aplikasi pedulilindungi sebagai dasar untuk melakukan tracing suatu tempat guna memastikan apakah sudah melanggar prokes atau tidak.

“Aplikasi peduliLindungi sudah bisa menentukan target kapasitas suatu tempat. Sebagai contoh apabila target kapasitas suatu tempat 500 orang dan berdasarkan data dari aplikasi pedulilindungi sudah mendekati angka 500, maka pengunjung yang datang tidak diperkenankan lagi masuk tempat tersebut. Apabila hal ini dilanggar, maka pelaku usaha bisa langsung ditegur. Ini lah yang saya maksud tanpa harus menyentuh kegiatan ekonomi,” kata Bobby seraya menambahkan, akan membentuk tim khusus yang akan mengecek tempat publik yang melebihi daya tampung sesuai dengan aplikasi pedulilindungi.

Bobby mengatakan, PPKM Mikro harus diaktifkan kembali sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 tersebut. Selain itu, papar Bobby, Pemko Medan juga telah menyiapkan satu tempat isolasi terpusat (isoter) di Gedung P4TK Jalan Setia Budi Medan Helvetia untuk menampung warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kemudian, Bobby minta kepada Dinkes Medan agar mengingatkan rumah sakit untuk tetap menyiapkan tempat tidur untuk pasien Covid-19 mengantisipasi kemungkinan kasus Covid-19 meningkat. Kemudian, memastikan ketersediaan obat-obatan dan tabung oksigen aman.

Tidak itu saja, sebagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19, jelas Bobby, Pemko Medan akan terus gencar melakukan vaksinasi guna mempercepat terbentuknya herd immunity.

Vaksin Lengkap

Terpisah, Plt Kadis Komunikasi dan Informatika Sumut, Kaiman Turnip mengungkapkan, untuk mengantisipasi lonjakan kasus penularan Covid-19 dengan varian baru Omicron, Pemprov Sumut mengingatkan masyarakat agar melakukan vaksinasi hingga dosis lengkap (dosis kedua) dan ditambah dengan dosis booster (penguat). “Kasus lonjakan Omicron mengintai, untuk menghadapi itu, masyarakat perlu melengkapi dosis vaksin lengkap atau kedua, ditambah booster,” sebut Kaiman dalam keterangan tertulis, Rabu (26/1).

Menurut Kaiman, dosis vaksin pertama saja tidaklah cukup. Selain itu, bagi lansia dan orang dengan penyakit penyerta juga diharapkan untuk mendapatkan vaksin booster. Hingga kini rata rata penambahan kasus positif harian di Sumut hanya 5-7 kasus per hari. Dengan angka positivity ratenya 0,08 persen. Meskipun kini kasus penularan Covid-19 masih relatif rendah, masyarakat perlu mewaspadai penularan varian omicron yang dinilai lebih cepat menular ketimbang varian sebelumnya. Maka, masyarakat haruslah tetap mematuhi protokol kesehatan.

Kepada seluruh rumah sakit dia mengimbau agar tetap mengaktifkan tim penanganan penyakit infeksi emerging dan tetap menjalankan SOP dengan baik, tidak mengendurkan kesiagaan dalam deteksi dini kasus Covid-19 di IGD maupun di ruangan. Rumah sakit juga diimbau untuk membantu mengedukasi dan sosialisasi vaksin booster Covid-19 pada pasien lansia.

Kepada Satgas di 33 kabupaten/kota diimbau tetap menyiagakan isolasi terpusat di daerah masing-masing sesuai dengan arahan Satgas Covid-19 Nasional. “Selain itu, jika ditemukan terdapat pasien Covid-19 positif dan dicurigai sebagai suspek omicron, maka rumah sakit, puskesmas, Fasyankes yang merawat diminta bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota masing-masing untuk mengirimkan sampel ke provinsi agar dilakukan pemeriksaan S Gene Target Failure (SGTF) dan Whole Genome Sequencing,” pungkas Kaiman. (map/gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru