26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Lantik 12 Direksi BUMD, Bobby: Jangan Ada Korupsi dan Pungli

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, melantik 12 direksi pada 3 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Medan di Ruang Rapat 3 Balai Kota Medan, Rabu (22/9) pagi. Adapun ketiga BUMD tersebut, yakni Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar, PUD Pembangunan, dan PUD Rumah Potong Hewan (RPH). Usai mengambil sumpah para direksi, Bobby pun menegaskan dalam pesannya, yakni untuk tidak melakukan korupsi juga pungutan liar (pungli).

LANTIK: Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution saat melantik 12 direksi pada 3 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Medan di Ruang Rapat 3 Balai Kota Medan, Rabu (22/9).

Turut hadir dalam pelantikan itu, Ketua DPRD Medan Hasyim, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, Kepala Bappeda Kota Medan Benny Iskandar, Ketua Komisi 3 DPRD Medan M Afri Rizki Lubis, dan sejumlah pejabat jajaran Pemko Medan.

“Jalankan tanggung jawab sebaik-baiknya. Jangan ada korupsi, jangan ada pungli, baik di organisasi yang dipimpin sampai organisasi yang di bawahnya. Bukan hanya manajemen yang tidak boleh korupsi dan pungli, tapi seluruh jajaran yang ada di bawahnya,” tegas Bobby. “Para direksi adalah cerminan Pemko Medan, kalian akan berhubungan langsung dengan masyarakat. Ini harus bisa mencerminkan, menambah profit, namun tetap memikirkan kesejahteraan masyarakat. Kita akan langsung mengadakan rapat untuk bagaimana mengembangkan usaha milik Pemko Medan,” imbuhnya.

Selain itu, Bobby juga meminta kepada para direksi agar dalam menjalankan roda perusahaan, dapat menghasilkan profit secara signifikan dan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan dari ketiga BUMD tersebut.

“Harus profitable dan bisa memberikan sumbangsih untuk PAD Medan. Harus inovatif dan kreatif,” imbaunya.

Dia pun menegaskan, sudah seharusnya PUD Kota Medan menjadi sumber pendapatan bagi Kota Medan untuk melaksanakan pembangunan, namun seringkali tidak sesuai dengan ketentuan.

“Saudara direksi telah membacakan ikrarnya, yang satu di antaranya harus mendapatkan profit. Teman-teman tahu bagaimana kondisi PUD kita saat ini, dan teman-teman semua mendaftar. Karena itu, teman-teman bagus di atas kertas (hasil seleksi), namun yang paling penting harus bisa dibuktikan di lapangan,” tegas Bobby.

Bobby juga meminta, agar para direksi dapat memanfatkan digitalisasi dalam me-ngembangkan usaha. Karena saat ini tak dapat dipungkiri, dunia digitalisasi merupakan satu cara untuk memajukan dunia usaha.

“Saat ini masa pandemi, kita harus menggunakan digitalisasi. Hari ini harus bisa mempermudah masyarakat, mempermudah konsumen, karena prusahaan yang kalian pimpin akan bersentuhan dengan masyarakat,” katanya lagi. Pantauan Sumut Pos, usai melantik 12 direksi tersebut, Bobby pun langsung menggelar rapat untuk pengembangan BUMD di Kota Medan.

Usai dilantik bersama 11 direksi lainnya di 3 BUMD Kota Medan, Direktur Utama (Dirut) PUD Pasar Kota Medan Suwarno, langsung menuju Kantor PD Pasar di Lantai 3 Pasar Petisah Kota Medan.

Suwarno mengatakan, dia bersama 3 rekannya yang lain di Direksi PUD Pasar, siap menjalankan visi dan misi Wali Kota Medan dalam menjalankan roda PUD Pasar Kota Medan. Sesuai instruksi Bobby, sebagai langkah awal, Suwarno mengaku segera menjalankan program bersih-bersih pada pasar-pasar di Kota Medan, agar bebas dari sampah. Sebagai prioritas, PD Pasar akan lebih dulu melakukan pembersihan pada 3 pasar di Kota Medan. “Pertama Pasar Lau Cih, kedua Pasar Sentosa, dan ketiga Pasar Bakti. Jadi itu prioritas utama, namun di pasar-pasar yang lain, juga akan dibuat seperti yang diinstruksikan Pak Wali. Kita akan berdayakan para pedagang, supaya turut aktif berperan menjaga kebersihan pasar,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, PD Pasar juga segera menggelar vaksinasi Covid-19 kepada para pedagang yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Medan. Apalagi selama ini, para pedagang telah lama meminta agar divaksin, karena baru beberapa pasar yang telah melakukan vaksinasi kepada para pedagang. Suwarno mengaku, pihaknya juga diberikan target untuk menaikkan target PAD dari PUD Pasar Kota Medan. Untuk itu, dia segera berkoordinasi dengan para direksi lainnya untuk mencapai target itu. “Intinya kata Pak Wali, jangan ada pungli, kalau ada pungli, akan diberi sanksi. Kalau mau kaya bukan di sini (Direksi PUD Pasar), kalau mau kaya ya jadi pedagang atau pengusaha. Jadi ke depannya kami akan betul-betul membangun pasar yang lebih baik,” tuturnya.

Ditanya soal berapa target PAD yang diberikan kepada PUD Pasar Kota Medan ke depannya, Suwarno mengaku belum tahu. Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan pendataan kepada para pedagang pada 53 pasar yang ada di Kota Medan. Ke depannya, pihaknya juga akan menggunakan sistem digitalisasi untuk pembayaran retribusi pasar, guna meminimalisir kebocoran PAD. Sedangkan untuk soal keamanan, Suwarno mengaku, PUD Pasar Kota Medan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian, agar para pedagang maupun pembeli dapat merasa aman dan nyaman saat berada di pasar. “Insya Allah di setiap pasar nanti akan dipasang CCTV, supaya pengamanannya lebih ketat. Jangan terulang (peristiwa perampokan) seperti di Pasar Simpang Limun kemarin,” katanya lagi.

Terkait Perda Zonasi Pegang Kaki Lima (PKL) yang masih dibahas di DPRD Medan, Suwarno mengaku, Perda itu diyakini akan berpengaruh terhadap peningkatan PAD dari PUD Pasar Kota Medan. (map/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, melantik 12 direksi pada 3 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Medan di Ruang Rapat 3 Balai Kota Medan, Rabu (22/9) pagi. Adapun ketiga BUMD tersebut, yakni Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar, PUD Pembangunan, dan PUD Rumah Potong Hewan (RPH). Usai mengambil sumpah para direksi, Bobby pun menegaskan dalam pesannya, yakni untuk tidak melakukan korupsi juga pungutan liar (pungli).

LANTIK: Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution saat melantik 12 direksi pada 3 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Medan di Ruang Rapat 3 Balai Kota Medan, Rabu (22/9).

Turut hadir dalam pelantikan itu, Ketua DPRD Medan Hasyim, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, Kepala Bappeda Kota Medan Benny Iskandar, Ketua Komisi 3 DPRD Medan M Afri Rizki Lubis, dan sejumlah pejabat jajaran Pemko Medan.

“Jalankan tanggung jawab sebaik-baiknya. Jangan ada korupsi, jangan ada pungli, baik di organisasi yang dipimpin sampai organisasi yang di bawahnya. Bukan hanya manajemen yang tidak boleh korupsi dan pungli, tapi seluruh jajaran yang ada di bawahnya,” tegas Bobby. “Para direksi adalah cerminan Pemko Medan, kalian akan berhubungan langsung dengan masyarakat. Ini harus bisa mencerminkan, menambah profit, namun tetap memikirkan kesejahteraan masyarakat. Kita akan langsung mengadakan rapat untuk bagaimana mengembangkan usaha milik Pemko Medan,” imbuhnya.

Selain itu, Bobby juga meminta kepada para direksi agar dalam menjalankan roda perusahaan, dapat menghasilkan profit secara signifikan dan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan dari ketiga BUMD tersebut.

“Harus profitable dan bisa memberikan sumbangsih untuk PAD Medan. Harus inovatif dan kreatif,” imbaunya.

Dia pun menegaskan, sudah seharusnya PUD Kota Medan menjadi sumber pendapatan bagi Kota Medan untuk melaksanakan pembangunan, namun seringkali tidak sesuai dengan ketentuan.

“Saudara direksi telah membacakan ikrarnya, yang satu di antaranya harus mendapatkan profit. Teman-teman tahu bagaimana kondisi PUD kita saat ini, dan teman-teman semua mendaftar. Karena itu, teman-teman bagus di atas kertas (hasil seleksi), namun yang paling penting harus bisa dibuktikan di lapangan,” tegas Bobby.

Bobby juga meminta, agar para direksi dapat memanfatkan digitalisasi dalam me-ngembangkan usaha. Karena saat ini tak dapat dipungkiri, dunia digitalisasi merupakan satu cara untuk memajukan dunia usaha.

“Saat ini masa pandemi, kita harus menggunakan digitalisasi. Hari ini harus bisa mempermudah masyarakat, mempermudah konsumen, karena prusahaan yang kalian pimpin akan bersentuhan dengan masyarakat,” katanya lagi. Pantauan Sumut Pos, usai melantik 12 direksi tersebut, Bobby pun langsung menggelar rapat untuk pengembangan BUMD di Kota Medan.

Usai dilantik bersama 11 direksi lainnya di 3 BUMD Kota Medan, Direktur Utama (Dirut) PUD Pasar Kota Medan Suwarno, langsung menuju Kantor PD Pasar di Lantai 3 Pasar Petisah Kota Medan.

Suwarno mengatakan, dia bersama 3 rekannya yang lain di Direksi PUD Pasar, siap menjalankan visi dan misi Wali Kota Medan dalam menjalankan roda PUD Pasar Kota Medan. Sesuai instruksi Bobby, sebagai langkah awal, Suwarno mengaku segera menjalankan program bersih-bersih pada pasar-pasar di Kota Medan, agar bebas dari sampah. Sebagai prioritas, PD Pasar akan lebih dulu melakukan pembersihan pada 3 pasar di Kota Medan. “Pertama Pasar Lau Cih, kedua Pasar Sentosa, dan ketiga Pasar Bakti. Jadi itu prioritas utama, namun di pasar-pasar yang lain, juga akan dibuat seperti yang diinstruksikan Pak Wali. Kita akan berdayakan para pedagang, supaya turut aktif berperan menjaga kebersihan pasar,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, PD Pasar juga segera menggelar vaksinasi Covid-19 kepada para pedagang yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Medan. Apalagi selama ini, para pedagang telah lama meminta agar divaksin, karena baru beberapa pasar yang telah melakukan vaksinasi kepada para pedagang. Suwarno mengaku, pihaknya juga diberikan target untuk menaikkan target PAD dari PUD Pasar Kota Medan. Untuk itu, dia segera berkoordinasi dengan para direksi lainnya untuk mencapai target itu. “Intinya kata Pak Wali, jangan ada pungli, kalau ada pungli, akan diberi sanksi. Kalau mau kaya bukan di sini (Direksi PUD Pasar), kalau mau kaya ya jadi pedagang atau pengusaha. Jadi ke depannya kami akan betul-betul membangun pasar yang lebih baik,” tuturnya.

Ditanya soal berapa target PAD yang diberikan kepada PUD Pasar Kota Medan ke depannya, Suwarno mengaku belum tahu. Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan pendataan kepada para pedagang pada 53 pasar yang ada di Kota Medan. Ke depannya, pihaknya juga akan menggunakan sistem digitalisasi untuk pembayaran retribusi pasar, guna meminimalisir kebocoran PAD. Sedangkan untuk soal keamanan, Suwarno mengaku, PUD Pasar Kota Medan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian, agar para pedagang maupun pembeli dapat merasa aman dan nyaman saat berada di pasar. “Insya Allah di setiap pasar nanti akan dipasang CCTV, supaya pengamanannya lebih ketat. Jangan terulang (peristiwa perampokan) seperti di Pasar Simpang Limun kemarin,” katanya lagi.

Terkait Perda Zonasi Pegang Kaki Lima (PKL) yang masih dibahas di DPRD Medan, Suwarno mengaku, Perda itu diyakini akan berpengaruh terhadap peningkatan PAD dari PUD Pasar Kota Medan. (map/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/