25 C
Medan
Friday, October 11, 2024
spot_img

Gubsu Beri Tali Asih dan Penghargaan kepada Kafilah MTQN XXVII, Sekaligus Melepas Istiqomah ke Dubai

idris/SUMUT POS
TALI ASIH: Gubsu Edy Rahmayadi memberikan tali asih Rp100 juta kepada pememnang MTQN XXVII di Rumah Dinas Gubsu, Senin (22/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ukiran sejarah ditorehkan para kafilah Sumatera Utara (Sumut) pada perhelatan Musabaqoh Tilawatil Quran tingkat Nasional (MTQN) XXVII 2018 dengan menempati peringkat tiga peraih medali terbanyak dari 34 provinsi. Capaian ini pun diharapkan mampu membangkitkan nuansa Ke-Islam-an serta martabat masyarakat Sumut.

Pesan tersebut disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat acara Penyerahan Tali Asih/Penghargaan Peserta Terbaik I s/d Harapan III Kafilah Sumut untuk MTQN XXVII 2018, di Rumah Dinas Gubernur, Senin (22/10).

Setelahnya juga dilakukan Pelepasan Hafizah 30 Juz terbaik Sumut atas nama Istiqomah, mewakili Indonesia mengikuti Musabaqoh Internasional di Dubai.

Hadir di antaranya Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Sekdaprov Hj Sabrina, Dewan Penyantun H Maslin Batubara, Ketua Kafilah Sumut Palid Muda Harahap.

Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, serta sejumlah pejabat dan peserta yang berprestasi. “Mari kita kembalikan nomor satu untuk Sumut. Sebab selama ini kita mungkin dikenal nomor satu konsumsi narkoba. Dengan prestasi ini, semua (pandangan) yang negatif bisa dihilangkan. Itulah kenapa kita harus dapat juara,” ujar Gubernur.

Dengan semangat bangkit dan bermartabat lanjut Gubernur, maka nuansa ke-Islam-an di Sumatera Utara bisa kembali dihidupkan dan digaungkan. Setidaknya dengan tekad serta keseriusan tersebut, provinsi ini bisa dijauhkan dari kemaksiatan serta citra buruk yang selama ini menghantui. “Dengan ini, kita mengusir malapetaka, mengusir keburukan,” katanya.

Selain itu juga, perhelatan yang sama dua tahun mendatang di Sumatera Barat, dirinya meminta seluruh pihak terkait secepatnya mempersiapkan para calon peserta yang akan dikirim ke provinsi tetangga.

Apalagi Sumut merupakan peringkat ketiga untuk juara umum di MTQN XXVII 2018 setelah DKI Jakarta dan Banten. Bahkan sebelumnya di 2016, provinsi ini hanya menempati posisi 23 dari 34 provinsi.

“Untuk menghadapi MTQ Nasional di Sumatera Barat dua tahun lagi, saya minta dilakukan pencarian bakat ke sekolah-sekolah. Tolong dilatih dan disiapkan semua. Untuk yang berprestasi, saya ucapkan terima kasih. Dan kepada istiqomah, Hafizah yang akan berangkat ke Dubai, saya ucapkan selamat,” sebut Gubernur.

Sementara dalam laporannya, Ketua Kafilah Sumut Palid Muda Harahap menyampaikan bahwa dari total 140 medali yang diperebutkan, Sumut mendapat 16 medali yang kemudian menjadikan tuan rumah berada di peringkat ketiga.

Perolehan ini jauh melewati peringat sebelumnya dengan satu medali perunggu di MTQN Lombok 2016 lalu. “Mudah-mudahan kita bisa memperoleh juara pada MTQ Nasional berikutnya. Sebagaimana pada 1973 silam, kita pernah menjadi juara umum,” katanya.

Dari penyerahan tali asih dan penghargaan tersebut, untuk kafilah yang memperoleh juara 1 mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp100 juta, kemudian Rp75 juta dan Rp50 juta untuk juara dua dan tiga.

Sementara untuk juara harapan 1, 2, dan 3 mendapat hadiah masing-masing Rp10 juta, Rp7,5 juta, dan Rp5 juta. Sehingga total hadiah yang diberikan melalui LPTQ Sumut senilai Rp1,2 miliar. (prn/azw)

idris/SUMUT POS
TALI ASIH: Gubsu Edy Rahmayadi memberikan tali asih Rp100 juta kepada pememnang MTQN XXVII di Rumah Dinas Gubsu, Senin (22/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ukiran sejarah ditorehkan para kafilah Sumatera Utara (Sumut) pada perhelatan Musabaqoh Tilawatil Quran tingkat Nasional (MTQN) XXVII 2018 dengan menempati peringkat tiga peraih medali terbanyak dari 34 provinsi. Capaian ini pun diharapkan mampu membangkitkan nuansa Ke-Islam-an serta martabat masyarakat Sumut.

Pesan tersebut disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat acara Penyerahan Tali Asih/Penghargaan Peserta Terbaik I s/d Harapan III Kafilah Sumut untuk MTQN XXVII 2018, di Rumah Dinas Gubernur, Senin (22/10).

Setelahnya juga dilakukan Pelepasan Hafizah 30 Juz terbaik Sumut atas nama Istiqomah, mewakili Indonesia mengikuti Musabaqoh Internasional di Dubai.

Hadir di antaranya Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Sekdaprov Hj Sabrina, Dewan Penyantun H Maslin Batubara, Ketua Kafilah Sumut Palid Muda Harahap.

Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, serta sejumlah pejabat dan peserta yang berprestasi. “Mari kita kembalikan nomor satu untuk Sumut. Sebab selama ini kita mungkin dikenal nomor satu konsumsi narkoba. Dengan prestasi ini, semua (pandangan) yang negatif bisa dihilangkan. Itulah kenapa kita harus dapat juara,” ujar Gubernur.

Dengan semangat bangkit dan bermartabat lanjut Gubernur, maka nuansa ke-Islam-an di Sumatera Utara bisa kembali dihidupkan dan digaungkan. Setidaknya dengan tekad serta keseriusan tersebut, provinsi ini bisa dijauhkan dari kemaksiatan serta citra buruk yang selama ini menghantui. “Dengan ini, kita mengusir malapetaka, mengusir keburukan,” katanya.

Selain itu juga, perhelatan yang sama dua tahun mendatang di Sumatera Barat, dirinya meminta seluruh pihak terkait secepatnya mempersiapkan para calon peserta yang akan dikirim ke provinsi tetangga.

Apalagi Sumut merupakan peringkat ketiga untuk juara umum di MTQN XXVII 2018 setelah DKI Jakarta dan Banten. Bahkan sebelumnya di 2016, provinsi ini hanya menempati posisi 23 dari 34 provinsi.

“Untuk menghadapi MTQ Nasional di Sumatera Barat dua tahun lagi, saya minta dilakukan pencarian bakat ke sekolah-sekolah. Tolong dilatih dan disiapkan semua. Untuk yang berprestasi, saya ucapkan terima kasih. Dan kepada istiqomah, Hafizah yang akan berangkat ke Dubai, saya ucapkan selamat,” sebut Gubernur.

Sementara dalam laporannya, Ketua Kafilah Sumut Palid Muda Harahap menyampaikan bahwa dari total 140 medali yang diperebutkan, Sumut mendapat 16 medali yang kemudian menjadikan tuan rumah berada di peringkat ketiga.

Perolehan ini jauh melewati peringat sebelumnya dengan satu medali perunggu di MTQN Lombok 2016 lalu. “Mudah-mudahan kita bisa memperoleh juara pada MTQ Nasional berikutnya. Sebagaimana pada 1973 silam, kita pernah menjadi juara umum,” katanya.

Dari penyerahan tali asih dan penghargaan tersebut, untuk kafilah yang memperoleh juara 1 mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp100 juta, kemudian Rp75 juta dan Rp50 juta untuk juara dua dan tiga.

Sementara untuk juara harapan 1, 2, dan 3 mendapat hadiah masing-masing Rp10 juta, Rp7,5 juta, dan Rp5 juta. Sehingga total hadiah yang diberikan melalui LPTQ Sumut senilai Rp1,2 miliar. (prn/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/