27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Malaria Incar Ibu Hamil

MEDAN- Malaria pada ibu hamil dan bayi sangat berbahaya, diantaranya dapat menimbulkan komplikasi yaitu demam tinggi, lahir mati, keguguran (aborsi spontan), anemia (kurang darah), bayi berat lahir rendah dan kelahiran prematur. Demikian disampaikan dikatakan Kasi P2P Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Sukarni, Selasa (22/11) di ruang kerjanya.
“Malaria ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Waktu nyamuk ini beraktifitas mengigit sejak matahari tenggelam hingga terbit. Malaria juga merupakan penyakit yang berbahaya bagi ibu hamil dan bayi. Bayi berat badan lahir rendah karena malaria, resiko kematiannya lebih tinggi dibanding dengan berat badan normal,” kata Sukarni.

Jumlah ibu hamil yang ditemukan dengan kasus malaria dari 33 kabupaten/kota di Sumut sejak Januari sampai September 2011 sebanyak 442 orang. Kasus tertinggi ditemukan di Nias dengan 256 kasus, Deli Serdang dan Mandailing Natal masing-masing 55 kasus. Namun, kasusnya tidak ditemukan di Medan. Sedangkan jumlah ibu hamil yang diskrening sebanyak 83.827 dari target 115.543.

Untuk itu, katanya, guna pencegahan malaria dilakukan pemberian kelambu yang diprioritaskan kepada ibu hamil agar terhindar dari gigitan nyamuk Anopheles. Sebanyak 361.575 kelambu telah dibagikan dari target 322.900.
Berdasarkan umur, temuan kasus malaria positif yaitu diatas 15 tahun dengan jumlah 5981, dimana pria 3160 dan wanita 2821. Bahkan, sebanyak 121 anak usia 0 – 11 bulan sepanjang Januari hingga September positip malaria. “Laki-laki lebih banyak penderitanya karena lebih banyak beraktifitas di luar rumah,” ujar Sukarni.(mag-11)

MEDAN- Malaria pada ibu hamil dan bayi sangat berbahaya, diantaranya dapat menimbulkan komplikasi yaitu demam tinggi, lahir mati, keguguran (aborsi spontan), anemia (kurang darah), bayi berat lahir rendah dan kelahiran prematur. Demikian disampaikan dikatakan Kasi P2P Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Sukarni, Selasa (22/11) di ruang kerjanya.
“Malaria ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Waktu nyamuk ini beraktifitas mengigit sejak matahari tenggelam hingga terbit. Malaria juga merupakan penyakit yang berbahaya bagi ibu hamil dan bayi. Bayi berat badan lahir rendah karena malaria, resiko kematiannya lebih tinggi dibanding dengan berat badan normal,” kata Sukarni.

Jumlah ibu hamil yang ditemukan dengan kasus malaria dari 33 kabupaten/kota di Sumut sejak Januari sampai September 2011 sebanyak 442 orang. Kasus tertinggi ditemukan di Nias dengan 256 kasus, Deli Serdang dan Mandailing Natal masing-masing 55 kasus. Namun, kasusnya tidak ditemukan di Medan. Sedangkan jumlah ibu hamil yang diskrening sebanyak 83.827 dari target 115.543.

Untuk itu, katanya, guna pencegahan malaria dilakukan pemberian kelambu yang diprioritaskan kepada ibu hamil agar terhindar dari gigitan nyamuk Anopheles. Sebanyak 361.575 kelambu telah dibagikan dari target 322.900.
Berdasarkan umur, temuan kasus malaria positif yaitu diatas 15 tahun dengan jumlah 5981, dimana pria 3160 dan wanita 2821. Bahkan, sebanyak 121 anak usia 0 – 11 bulan sepanjang Januari hingga September positip malaria. “Laki-laki lebih banyak penderitanya karena lebih banyak beraktifitas di luar rumah,” ujar Sukarni.(mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/