Sebanyak 25 tenaga kerja yang meninggal dunia kecelakaan kerja, dikarenakan Podomoro City Land mendaftarkan pekerja mereka menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Anehnya, dari data itu pihak dinas tenaga kerja mengaku tidak mengetahuinya. Kepala Dinas Tenaga Kerja Medan, Hannalore Simanjuntak menyebutkan kalau pihaknya tidak mengetahui jumlah tersebut karena dirinya baru menjabat kepala dinas untuk menggantikan Armansyah Lubis.
“Saya kan hanya menggantikan Kadis yang lama. Terus sekarang juga pengawasannya sudah dilimpahkan ke Pemprovsu,” ucapnya singkat.
Menyikapi itu, Ketua Pansus Penyelanggara Ketenagakerjaan DPRD Medan, HT Bahrumsyah mengaku sangat terkejut dengan pernyataan hingga 25 orang tenaga kerja yang meninggal pada masa pembangunan Podomoro City Land.
Politisi PAN itu juga sangat menyayangkan dengan lemahnya sistem pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja kala itu, sehingga bisa kecolongan mengenai jumlah tenaga kerja yang meninggal di Podomoro City Land.
“Kami sangat terkejut mendengar itu,” katanya. Dalam kesempatan itu juga Bahrumsyah juga mempertanyakan peran dari aparat kepolisian juga yang tidak memberikan paparan secara terbuka terkait jumlah tenaga kerja yang bekerja di Podomoro yang meninggal akibat kecelakaan kerja. (cnt)
Sebanyak 25 tenaga kerja yang meninggal dunia kecelakaan kerja, dikarenakan Podomoro City Land mendaftarkan pekerja mereka menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Anehnya, dari data itu pihak dinas tenaga kerja mengaku tidak mengetahuinya. Kepala Dinas Tenaga Kerja Medan, Hannalore Simanjuntak menyebutkan kalau pihaknya tidak mengetahui jumlah tersebut karena dirinya baru menjabat kepala dinas untuk menggantikan Armansyah Lubis.
“Saya kan hanya menggantikan Kadis yang lama. Terus sekarang juga pengawasannya sudah dilimpahkan ke Pemprovsu,” ucapnya singkat.
Menyikapi itu, Ketua Pansus Penyelanggara Ketenagakerjaan DPRD Medan, HT Bahrumsyah mengaku sangat terkejut dengan pernyataan hingga 25 orang tenaga kerja yang meninggal pada masa pembangunan Podomoro City Land.
Politisi PAN itu juga sangat menyayangkan dengan lemahnya sistem pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja kala itu, sehingga bisa kecolongan mengenai jumlah tenaga kerja yang meninggal di Podomoro City Land.
“Kami sangat terkejut mendengar itu,” katanya. Dalam kesempatan itu juga Bahrumsyah juga mempertanyakan peran dari aparat kepolisian juga yang tidak memberikan paparan secara terbuka terkait jumlah tenaga kerja yang bekerja di Podomoro yang meninggal akibat kecelakaan kerja. (cnt)