25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

PLTU Pangkalan Susu Makan Korban Jiwa

Jasad Sahrial (48), yang tewas terlindas escavator. (Bambang/Sumut Pos)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO -Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu, menelan korban jiwa seorang mandor. Sahrial (48), tewas terlindas escavator (Beko). Kini jasad pekerja PT Sinohidro, tengah disemayamkan di rumah duka Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu, Langkat, Kamis (19/1).

Informasi dari salah satu pekerja, malam itu ada empat orang pekerja sedang lembur meratakan paloh yang akan ditimbun menggunakan escavator. “Kalau gak salah malam itu mereka bekerja empat orang,” aku pekerja itu.

Ketika Sutrisno (25), menjalankan alat berat tersebut, korban yang berada dibelakang asik menelepon dan tidak menyadari kalau beko akan mundur. “Awalnya semua berjalan mulus tanpa ada kendala. Tapi entah kenapa korban terlihat asik bertelponan. Sehingga korban terlinggas,” tutur dia.

Melihat itu, operator dan beberapa rekan korban berusaha memberi pertolongan. Sementara korban sudah terlihat menggelupur bersimbah darah. “Bingung kami. Entah apa yang harus kami buat,” beber dia.

Korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit Pertamina Pangkalan Susu. Sayang, disini kondisi korban semakin parah. Korban yang memiliki 3 orang anak ini pun dirujuk ke rumah sakit Colombia Asia di Medan. Diperjalanan, nyawa korban sudah tidak dapat lagi diselamatkan. Korban menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan.

Kanit Reskrim Pangkalan Susu Ipda Rinaldi membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya kini operator sudah diamankan dan tengah menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.(bam/ala)

Jasad Sahrial (48), yang tewas terlindas escavator. (Bambang/Sumut Pos)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO -Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu, menelan korban jiwa seorang mandor. Sahrial (48), tewas terlindas escavator (Beko). Kini jasad pekerja PT Sinohidro, tengah disemayamkan di rumah duka Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu, Langkat, Kamis (19/1).

Informasi dari salah satu pekerja, malam itu ada empat orang pekerja sedang lembur meratakan paloh yang akan ditimbun menggunakan escavator. “Kalau gak salah malam itu mereka bekerja empat orang,” aku pekerja itu.

Ketika Sutrisno (25), menjalankan alat berat tersebut, korban yang berada dibelakang asik menelepon dan tidak menyadari kalau beko akan mundur. “Awalnya semua berjalan mulus tanpa ada kendala. Tapi entah kenapa korban terlihat asik bertelponan. Sehingga korban terlinggas,” tutur dia.

Melihat itu, operator dan beberapa rekan korban berusaha memberi pertolongan. Sementara korban sudah terlihat menggelupur bersimbah darah. “Bingung kami. Entah apa yang harus kami buat,” beber dia.

Korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit Pertamina Pangkalan Susu. Sayang, disini kondisi korban semakin parah. Korban yang memiliki 3 orang anak ini pun dirujuk ke rumah sakit Colombia Asia di Medan. Diperjalanan, nyawa korban sudah tidak dapat lagi diselamatkan. Korban menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan.

Kanit Reskrim Pangkalan Susu Ipda Rinaldi membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya kini operator sudah diamankan dan tengah menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.(bam/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/