25 C
Medan
Sunday, July 7, 2024

Drainase di Bawah Jembatan Tol Tembung Dikorek

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Guna mengantisipasi banjir yang kerap terjadi setiap kali hujan deras turun, Pemko Medan memalui Dinas Bina Marga melakukan pengorekan
seluruh drainse yang ada di bawah jembatan tol Jalan Letda Sujono, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung, Senin (23/12). Pengorekan drainase ini dipimpin langsung Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi.

Selain petugas dari Dinas Bina Marga, pengorekan drainase juga melibatkan kepala lingkungan se-Kecamatan Medan Tembung. Untuk memaksimalkan pengorekan, Dinas Bina Marga menurunkan 1 unit alat berat jenis backhoe dibantu belasan truk untuk mengangkut lumpur hasil pengorekan yang dilakukan backhoe.

Selanjutnya guna mencegah terganggunya kelancaran arus lalu lintas di sekitar lokasi pengorekan drainase, sejumlah petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan pun langsung melakukan pengaturan. Itu sebabnya selama proses pengorekan drainse berlangsung, arus lalu lintas tetap berjalan dengan lancar.

Dalam pengorekan kemarin. Eldin mengistruksikan kepada Dinas Bina Marga agar fokus pada drainase di bawah jembatan tol sampai pintu masuk jalan tol. Selama ini setiap kali hujan deras, kawasan itu rentan digenangi air. Selain posisinya lebih rendah, drainasenya pun telah mengalami sendimentasi (pendangkalan) sehingga tak mampu menampung debit air hujan.

Menurut Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi, pengorekan drainase ini harus rutin dilakukan sehingga volumenya mampu menampu debit air pada saat hujan deras turun. Genangan yang terjadi selama ini akibat drainse mengalami sendimentasi, sehingga tak mampu menampung debit air. Akibatnya ketika hujan deras turun, air melimpah sehingga menggenangi kawasan ini.

“Selain melakukan pengorekan drainse, upaya yang akan kita lakukan untuk mengantisipasi terjadinya genangan air adalah dengan membangun waduk guna mengalirkan air agar tidak terjadi genangan yang cukup lama. Sedangkan membuat terowongan dengan menembus jalan tol cukup sulit,” kata Eldin.

Setelah drainase dikorek, Eldin selanjutnya memerintahkan kepada camat untuk mengajak lurah, kepala lingkungan dan warganya agar rutin bergotong royong sehingga drainase tidak tersumbat maupun mengalami sendimentasi. Jika pada saat gotong royong mengalami kesulitan, Eldin berjanji akan menurunkan kembali backhoe. “Gotong royong harus rutin dilakukan sehingga drainase tidak tersumbat dan tetap dalam guna menampung debit air,” ungkapnya.

Kemudian Eldin berencana akan melakukan pengorekan di kawasan Jalan Pukat VIII. Sebab, banyak warga yang telah melakukan pembetonan di atas drainase untuk jembatan. Akibatnya ketika hujan deras turun, air yang menggenangi jalan tidak bisa mengalir dan masuk ke drainase sehingga terus menggenangi jalan dan rumah warga. “Kita akan bongkar beton-beton itu agar air bisa mengalir ke drainase,” jelasnya.

Sebelum meninggalkan lokasi, Eldin menghimbau kepada warga untuk menjaga agar drainase yang berada di depan rumahnya masing-masing agar tidak tersumbat dan mengalami pendangkalan. Untuk itu camat, lurah dan kepala lingkungan harus terus melakukan pengawasan dan melarang warganya membuang sampah ke dalam parit maupun drainese.  Jika ini dapat berjalan, Eldin optimis genangan air dapat
diminimalisir. (rel)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Guna mengantisipasi banjir yang kerap terjadi setiap kali hujan deras turun, Pemko Medan memalui Dinas Bina Marga melakukan pengorekan
seluruh drainse yang ada di bawah jembatan tol Jalan Letda Sujono, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung, Senin (23/12). Pengorekan drainase ini dipimpin langsung Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi.

Selain petugas dari Dinas Bina Marga, pengorekan drainase juga melibatkan kepala lingkungan se-Kecamatan Medan Tembung. Untuk memaksimalkan pengorekan, Dinas Bina Marga menurunkan 1 unit alat berat jenis backhoe dibantu belasan truk untuk mengangkut lumpur hasil pengorekan yang dilakukan backhoe.

Selanjutnya guna mencegah terganggunya kelancaran arus lalu lintas di sekitar lokasi pengorekan drainase, sejumlah petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan pun langsung melakukan pengaturan. Itu sebabnya selama proses pengorekan drainse berlangsung, arus lalu lintas tetap berjalan dengan lancar.

Dalam pengorekan kemarin. Eldin mengistruksikan kepada Dinas Bina Marga agar fokus pada drainase di bawah jembatan tol sampai pintu masuk jalan tol. Selama ini setiap kali hujan deras, kawasan itu rentan digenangi air. Selain posisinya lebih rendah, drainasenya pun telah mengalami sendimentasi (pendangkalan) sehingga tak mampu menampung debit air hujan.

Menurut Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi, pengorekan drainase ini harus rutin dilakukan sehingga volumenya mampu menampu debit air pada saat hujan deras turun. Genangan yang terjadi selama ini akibat drainse mengalami sendimentasi, sehingga tak mampu menampung debit air. Akibatnya ketika hujan deras turun, air melimpah sehingga menggenangi kawasan ini.

“Selain melakukan pengorekan drainse, upaya yang akan kita lakukan untuk mengantisipasi terjadinya genangan air adalah dengan membangun waduk guna mengalirkan air agar tidak terjadi genangan yang cukup lama. Sedangkan membuat terowongan dengan menembus jalan tol cukup sulit,” kata Eldin.

Setelah drainase dikorek, Eldin selanjutnya memerintahkan kepada camat untuk mengajak lurah, kepala lingkungan dan warganya agar rutin bergotong royong sehingga drainase tidak tersumbat maupun mengalami sendimentasi. Jika pada saat gotong royong mengalami kesulitan, Eldin berjanji akan menurunkan kembali backhoe. “Gotong royong harus rutin dilakukan sehingga drainase tidak tersumbat dan tetap dalam guna menampung debit air,” ungkapnya.

Kemudian Eldin berencana akan melakukan pengorekan di kawasan Jalan Pukat VIII. Sebab, banyak warga yang telah melakukan pembetonan di atas drainase untuk jembatan. Akibatnya ketika hujan deras turun, air yang menggenangi jalan tidak bisa mengalir dan masuk ke drainase sehingga terus menggenangi jalan dan rumah warga. “Kita akan bongkar beton-beton itu agar air bisa mengalir ke drainase,” jelasnya.

Sebelum meninggalkan lokasi, Eldin menghimbau kepada warga untuk menjaga agar drainase yang berada di depan rumahnya masing-masing agar tidak tersumbat dan mengalami pendangkalan. Untuk itu camat, lurah dan kepala lingkungan harus terus melakukan pengawasan dan melarang warganya membuang sampah ke dalam parit maupun drainese.  Jika ini dapat berjalan, Eldin optimis genangan air dapat
diminimalisir. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/