27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Proyek Asahan III Belum Kelar

MEDAN-Polemik proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan III antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, hingga saat ini belum kelar juga.

Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Gatot Pudjonugroho yang ditemui Sumut Pos di Lantai 9 Kantor Gubernur Sumatera Utara Jalan Diponegoro Medan, Rabu (23/2), awalnya enggan menjawab pertanyaan wartawan koran ini mengenai kelanjutan proyek senilai Rp2.2 triliun tersebut.

“Kita berbicara yang lain saja,” kata Gatot singkat. Namun, setelah didesak akhirnya Gatot buka suara. Menurutnya, terkait Asahan III telah ada pembicaraan antara Gubsu, Syamsul Arifin dengan pihak PT Bajradaya Swarna Utama (BSU). “Yang jelas, kemarin Pak Gubernur sudah ada permintaan dari PT BSU, dan sudah ada jawaban terhadap permintaan itu,” katanya.

Saat ditanya permintaan seperti apa dan jawaban apa yang diberikan oleh Gubsu Syamsul Arifin, Gatot enggan menjawabnya.

Sementara itu, pengamat Kelistrikan asal Universitas Sumatera Utara, Surya Tarmizi Kasim yang dimintai komentarnya mengenai hal tersebut mengatakan, sudah dimulainya pengerjaan pembangunan PLTA Asahan III oleh PLN, sudah menunjukan bahwa pihak PT PLN Persero telah menunjukan keseriusannya untuk menangani persoalan kelistrikan. Jadi sangat tidak etis jika proyek tersebut dipersoalkan lagi oleh Pemprovsu.

“Kondisi kelistrikan di Sumut selama ini sudah memprihatinkan. Seharusnya, ketika sudah ada pihak yang bersedia menangani itu maka sebaiknya diberi izinnya. Apalagi, pihak sebelumnya telah mengulur-ngulur waktu pengerjaannya. Sekarang kok malah diributin.

Semestinya Pemprovsu dan PLN bersinergi. Kita ketahui pula, dulu pihak pengembang pertama mengulur-ngulur waktu karena mengetahui PLN sedang tidak labil. Kenapa sekarang sudah lebih baik dan berupaya yang juga ke arah lebih baik, kok diributi,” tegas Surya Tarmizi Kasim.(ari)

MEDAN-Polemik proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan III antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, hingga saat ini belum kelar juga.

Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Gatot Pudjonugroho yang ditemui Sumut Pos di Lantai 9 Kantor Gubernur Sumatera Utara Jalan Diponegoro Medan, Rabu (23/2), awalnya enggan menjawab pertanyaan wartawan koran ini mengenai kelanjutan proyek senilai Rp2.2 triliun tersebut.

“Kita berbicara yang lain saja,” kata Gatot singkat. Namun, setelah didesak akhirnya Gatot buka suara. Menurutnya, terkait Asahan III telah ada pembicaraan antara Gubsu, Syamsul Arifin dengan pihak PT Bajradaya Swarna Utama (BSU). “Yang jelas, kemarin Pak Gubernur sudah ada permintaan dari PT BSU, dan sudah ada jawaban terhadap permintaan itu,” katanya.

Saat ditanya permintaan seperti apa dan jawaban apa yang diberikan oleh Gubsu Syamsul Arifin, Gatot enggan menjawabnya.

Sementara itu, pengamat Kelistrikan asal Universitas Sumatera Utara, Surya Tarmizi Kasim yang dimintai komentarnya mengenai hal tersebut mengatakan, sudah dimulainya pengerjaan pembangunan PLTA Asahan III oleh PLN, sudah menunjukan bahwa pihak PT PLN Persero telah menunjukan keseriusannya untuk menangani persoalan kelistrikan. Jadi sangat tidak etis jika proyek tersebut dipersoalkan lagi oleh Pemprovsu.

“Kondisi kelistrikan di Sumut selama ini sudah memprihatinkan. Seharusnya, ketika sudah ada pihak yang bersedia menangani itu maka sebaiknya diberi izinnya. Apalagi, pihak sebelumnya telah mengulur-ngulur waktu pengerjaannya. Sekarang kok malah diributin.

Semestinya Pemprovsu dan PLN bersinergi. Kita ketahui pula, dulu pihak pengembang pertama mengulur-ngulur waktu karena mengetahui PLN sedang tidak labil. Kenapa sekarang sudah lebih baik dan berupaya yang juga ke arah lebih baik, kok diributi,” tegas Surya Tarmizi Kasim.(ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/