25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pengaspalan Jadi Penghambat

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Tertundanya operasional Pasar Induk di kelurahan Lau Cih, Medan Tuntungan, ternyata disebabkan belum rampungnya pengaspalan jalan menuju pintu masuk pasar tersebut. Hal ini diakui Kepala Bidang Jalan Jembatan Dinas Bina Marga Medan, Bambang Hendarso Prayogo kepada Sumut Pos, Senin (23/3).

Bambang mengakui, kendala yang dihadapi dalam menuntaskan pengaspalan jalan menuju pintu utama Pasar Induk tersebut karena belum padatnya tanah yang akan diaspal.

“Tanah yang baru dibebaskan (bekas gudang barang bekas) masih basahn
jadi belum bisa diaspal, kalau dipaksakan hasilnya tidak bagus,” jelas Bambang.

Proses pemadatan tanah, kata dia, sangat berpengaruh terhadap cuaca, terutama hujan yang akan mempermudah proses pemadatan tanah.

“Sudah lebih dari seminggu tidak ada hujan, jadi pemadatannya tidak maksimal, jadi kita tunggu sampai pekan depan untuk melihat hasilnya,” jelasnya.

Dia mengaku, rencana awal operasional Pasar Induk dijadwalkan Sabtu (21/3) lalu, dan akhirnya tertunda yang kemudian dijadwalkan kembali pada Minggu (29/3) mendatang.

“Apakah penundaan operasional Pasar Induk terkait belum tuntasnya akses atau pengaspalan, saya tidak terlalu tahu, karena itu semua kebijakan pimpinan,” kilahnya.

Sementara itu, Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin mengatakan operasional Pasar Induk diundur karena persoalan akses jalan masuk yang belum selesai. Eldin mengakui kalau Pemko Medan memang belum siap untuk mengoperasionalkan pasar tersebut.

“Itu karena kemarin masalah akses jalan dan tiang listrik, makanya belum, itu bukan dibatalkan tapi ditunda,” ujar Eldin.

Sebelumnya, Bendahara Fraksi PKS DPRD Medan, Rajuddin Sagala menilai tertundanya operasional pasar induk akan membuat pedagang kehilangan kepercayaan kepada Pemko Medan.

“Kesan yang ditangkap (penundaan operasional pasar induk) adalah Pemko Medan sengaja mempermaikan pedagang,” kata Rajudin.

Bukan tidak mungkin para pedagang yang telah bersedia direlokasi dari Jalan Sutomo berubah pikiran dan  menolak direlokasi. “Jangan pedagang dipermainkan seperti itu, apalagi alasan penundaan operasional juga tidak jelas. Pedagang bisa murka,” tuturnya.

Anggota Komisi C DPRD Medan itu menambahkan, Pemko Medan harus mengambil tindakan tegas dengan mengoperasionalkan Pasar Induk. “Penolakan dari sebahagian pedagang itu biasa, rencana baik Pemko Medan belum tentu dinilai baik oleh pedagang,” akunya.(dik/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Tertundanya operasional Pasar Induk di kelurahan Lau Cih, Medan Tuntungan, ternyata disebabkan belum rampungnya pengaspalan jalan menuju pintu masuk pasar tersebut. Hal ini diakui Kepala Bidang Jalan Jembatan Dinas Bina Marga Medan, Bambang Hendarso Prayogo kepada Sumut Pos, Senin (23/3).

Bambang mengakui, kendala yang dihadapi dalam menuntaskan pengaspalan jalan menuju pintu utama Pasar Induk tersebut karena belum padatnya tanah yang akan diaspal.

“Tanah yang baru dibebaskan (bekas gudang barang bekas) masih basahn
jadi belum bisa diaspal, kalau dipaksakan hasilnya tidak bagus,” jelas Bambang.

Proses pemadatan tanah, kata dia, sangat berpengaruh terhadap cuaca, terutama hujan yang akan mempermudah proses pemadatan tanah.

“Sudah lebih dari seminggu tidak ada hujan, jadi pemadatannya tidak maksimal, jadi kita tunggu sampai pekan depan untuk melihat hasilnya,” jelasnya.

Dia mengaku, rencana awal operasional Pasar Induk dijadwalkan Sabtu (21/3) lalu, dan akhirnya tertunda yang kemudian dijadwalkan kembali pada Minggu (29/3) mendatang.

“Apakah penundaan operasional Pasar Induk terkait belum tuntasnya akses atau pengaspalan, saya tidak terlalu tahu, karena itu semua kebijakan pimpinan,” kilahnya.

Sementara itu, Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin mengatakan operasional Pasar Induk diundur karena persoalan akses jalan masuk yang belum selesai. Eldin mengakui kalau Pemko Medan memang belum siap untuk mengoperasionalkan pasar tersebut.

“Itu karena kemarin masalah akses jalan dan tiang listrik, makanya belum, itu bukan dibatalkan tapi ditunda,” ujar Eldin.

Sebelumnya, Bendahara Fraksi PKS DPRD Medan, Rajuddin Sagala menilai tertundanya operasional pasar induk akan membuat pedagang kehilangan kepercayaan kepada Pemko Medan.

“Kesan yang ditangkap (penundaan operasional pasar induk) adalah Pemko Medan sengaja mempermaikan pedagang,” kata Rajudin.

Bukan tidak mungkin para pedagang yang telah bersedia direlokasi dari Jalan Sutomo berubah pikiran dan  menolak direlokasi. “Jangan pedagang dipermainkan seperti itu, apalagi alasan penundaan operasional juga tidak jelas. Pedagang bisa murka,” tuturnya.

Anggota Komisi C DPRD Medan itu menambahkan, Pemko Medan harus mengambil tindakan tegas dengan mengoperasionalkan Pasar Induk. “Penolakan dari sebahagian pedagang itu biasa, rencana baik Pemko Medan belum tentu dinilai baik oleh pedagang,” akunya.(dik/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/