26 C
Medan
Saturday, December 6, 2025

Bos Narkoba 7 Tahun, Jadi Miliarder

Kapal Patroli Siaga di Laut Aceh

Diakui Eko, memang para bandar memilih jalur laut untuk memasok narkoba jenis sabu-sabu dari Malaysia. Jalur yang dilintasi ada dua titik di Malaysia, yakni Port Klang serta Penang.

Karenanya, untuk mengantisipasi penyelundupan barang impor ilegal, termasuk narkoba, aparat Bea dan Cukai terus meningkatkan pengawasan dengan menyiagakan kapal patroli di sekitar laut Aceh. Kepala Kanwil DJBC Aceh, Rusman Hadi mengatakan, jalur laut Aceh Timur saat ini menjadi idola bagi penyelundup, untuk memasukan barang ilegalnya. Sebab, letak perairan yang strategis dianggap mereka lebih aman dari pada Asahan.

“Tren penyelundupan di pantai timur Sumatera terjadi di perairan Aceh. Bukan cuma tekstil dan bawang, narkoba juga diselundupkan,” ungkap Rusman pada acara pemusnahan barang hasil penindakan di Belawan, Kamis (23/3) kemarin.

Atas kondisi ini, sebut Rusman, jajarannya dibantu aparat Bea Cukai Sumut, Kepolisian dan TNI meningkatkan pengawasan di perairan tersebut. Bahkan, armada kapal patroli, kini disiagakan guna mencegah masuknya barang impor tidak resmi.

“Kapal Bea Cukai tetap siaga, dan melakukan patroli rutin. Dengan petugas costum Malaysia, kita juga saling berkoordinasi,” ucapnya.

Rusman, mengaku miris dengan tren aktivitas penyelundupan barang impor, khususnya narkoba di Aceh. Oleh sebab itu, ia mengajak semua pihak termasuk media untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mereka mengerti.

“Jadi, bukan hanya penindakan. Kita juga harus bisa mengedukasi masyarakat agar tidak melakukan penyeludupan, dan menjauhi narkoba,” papar Rusman.

Kapal Patroli Siaga di Laut Aceh

Diakui Eko, memang para bandar memilih jalur laut untuk memasok narkoba jenis sabu-sabu dari Malaysia. Jalur yang dilintasi ada dua titik di Malaysia, yakni Port Klang serta Penang.

Karenanya, untuk mengantisipasi penyelundupan barang impor ilegal, termasuk narkoba, aparat Bea dan Cukai terus meningkatkan pengawasan dengan menyiagakan kapal patroli di sekitar laut Aceh. Kepala Kanwil DJBC Aceh, Rusman Hadi mengatakan, jalur laut Aceh Timur saat ini menjadi idola bagi penyelundup, untuk memasukan barang ilegalnya. Sebab, letak perairan yang strategis dianggap mereka lebih aman dari pada Asahan.

“Tren penyelundupan di pantai timur Sumatera terjadi di perairan Aceh. Bukan cuma tekstil dan bawang, narkoba juga diselundupkan,” ungkap Rusman pada acara pemusnahan barang hasil penindakan di Belawan, Kamis (23/3) kemarin.

Atas kondisi ini, sebut Rusman, jajarannya dibantu aparat Bea Cukai Sumut, Kepolisian dan TNI meningkatkan pengawasan di perairan tersebut. Bahkan, armada kapal patroli, kini disiagakan guna mencegah masuknya barang impor tidak resmi.

“Kapal Bea Cukai tetap siaga, dan melakukan patroli rutin. Dengan petugas costum Malaysia, kita juga saling berkoordinasi,” ucapnya.

Rusman, mengaku miris dengan tren aktivitas penyelundupan barang impor, khususnya narkoba di Aceh. Oleh sebab itu, ia mengajak semua pihak termasuk media untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mereka mengerti.

“Jadi, bukan hanya penindakan. Kita juga harus bisa mengedukasi masyarakat agar tidak melakukan penyeludupan, dan menjauhi narkoba,” papar Rusman.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru