23.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Jhony Allen: Mudah-mudahan Dapil Sumut II

MEDAN-Situasi panas kembali melingkupi Partai Demokrat. Meski daftar caleg sementara (DCS) sudah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), namun sejumlah petinggi partai lambang segitiga mercy itu belum diberi tahu nama-nama yang masuk DCS. Termasuk, politisi asal Sumut, Jhony Allen.

Sumber koran ini menyebutkan, seleksi bakal caleg Demokrat benar-benar ketat, diserahkan kepada Satgas Tim Penjaringan yang dipimpin mantan petinggi Partai Hanura, Suaidi Marasabessy, yang telah melompat ke Demokrat.

Sejumlah politisi senior Demokrat justru tidak dilibatkan dalam proses penjaringan. Itu sebabnya, daripada tidak jelas nasibnya masuk DCS Demokrat atau tidak, tokoh senior PD seperti mantan Ketua Komisi II DPR Taufik Effendi dan mantan Menhub Freddy Numberi, memilih menjadi caleg Partai Gerindra.

Dikonfirmasi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Jhony Alen Marbun (JAM), tidak membantahnya, namun juga tidak mengiyakan. Namun dari kalimat yang disampaikan, suhu panas memang sedang melanda partainya. Ditanya bagaimana mekanisme penempatan caleg Demokrat, seperti di Dapil Sumut 1 yang diisi nama-nama beken seperti Ruhut Sitompul, Sutan Bathoegana, Ramadhan Pohan, dan Abdul Wahab Dalimunthe, Jhonny Alen tidak bisa menjawab.

“Nggak tahu saya. Saya nggak mengikuti. Saya juga belum tahu siapa-siapa saja di Dapil mana saja,” ujar JAM, kepada koran ini di Jakarta, kemarin (23/4).

JAM mengakui memang dirinya tak tahu. Alasannya, dia juga tidak diberi salinan daftar nama-nama DCS yang sudah diserahkan ke KPU. Ditanya dirinya sendiri di Dapil mana, JAM pun mengaku belum tahu. Jadi di Dapil Sumut II? “Mudah-mudahan lah,” ujarnya dengan nada pasrah.

Para petinggi Demokrat yang lain juga tampak malas berkomentar. Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi DPP PD, Khatibul Umam Wiranu, misalnya. Saat dihubungi dan mendengarkan pertanyaan koran ini, dia tidak langsung menjawab. Namun, dengan dalih sedang rapat, dia memilih tutup mulut. Andi Nurpati, mantan Jubir DPP Demokrat yang kini sebagai salah satu Wasekjen DPP PD, juga tidak mengangkat telepon. Padahal, biasanya dia gampang dihubungi. Sutan Bathoegana juga tak angkat telepon.

Sebelumnya, Ketua Satgas Tim Penjaringan Bakal Caleg Partai Demokrat, Suaidi Marasabessy pernah menjelaskan, partainya akan menjadikan caleg incumbent sebagai prioritas utama pada pileg 2014 nanti. Mengenai penentuan nama-nama di DCS, nomor urutnya dan di dapil mana, kata Suaidi, ditentukan oleh Majelis Tinggi Demokrat yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono.

Dapil Sumut I Penuh Tokoh

Di sisi lain, sejumlah politisi nasional akan kembali bertarung memperebutkan kursi di DPR RI pada Pemilu 2014 mendatang. DPD PDI Perjuangan Sumut mengusulkan beberapa nama yang akan bertarung di DPR RI. Di antaranya, Sofyan Tan dan anggota DPR-RI, Irmadi Lubis dari Dapil Sumut I.

“Sifatnya kita masih mengusulkan, tapi penentunya adalah DPP,” ujar Panda Nababan kepada wartawan di Kantor KPU Sumut, Senin (22/4).

Sementara, menurut sekretaris DPD Partai Golkar Sumut, Hanafiah Harahap, yang akan bertarung dari Dapil Sumut I di antaranya mantan Ketua KPU Sumut Irham Buana Nasution, Rektor Universitas HKBP Nommensen Jongkers Tampubolon, anggota DPRD Sumut Hardy Mulyono, Hariara Tambunan, anggota DPR RI Meutia Hafid, dan Leo Nababan.

Sedangkan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) maju ke DPR RI, diantaranya Wakil Ketua Umum DPP PPP  Hasrul Azwar dari Dapil Sumut I, kemudian Ketua DPW PPP Sumut Fadly Nurzal dari Dapil Sumut 2.
“Tapi resminya sesuai pendaftaran di KPU Pusat kami belum mendapat kabar,” ujar Fadly yang juga anggota DPRD Sumut ini.

Partai Bulan Bintang (PBB) maju ke DPR RI, diantaranya Masri Sitanggang dan Chaidir Abdul Wahab. Keduanya maju dari Dapil Sumut I.

“Tokoh-tokoh lain juga banyak maju dari Sumut ke DPR RI, 80 persen adalah orang-orang daerah,” ujar Masri Sitanggang Ketua DPW PBB Sumut.

Partai NasDem memajukan dari Dapil Sumut I, ada nama Prananda Paloh yang merupakan putra Surya Paloh, pemilik Perusahaan Star Indonesia Iskandar dan dr Getta.

“Banyak lagi nama lainnya, tapi saya tidak ingat semua. Keduanya dari Dapil Sumut I,” ujar Sekretaris DPW Partai NasDem Sumut, Anhar Monel.

Partai Demokrat Sumut memajukan politisi senior asal Sumut, Abdul Wahab Dalimunthe kemudian ada Ruhut Sitompul, Sutan Batughana, Ramadhan Pohan. Belum lagi ditambah politisi lokal Hasbullah Hadi dan Listiawati.
“Saya belum melihat langsung daftarnya, tapi informasi yang dipercaya di DPP, menyebut nama saya masuk dari dapil Sumut I, termasuk juga nama Listiawaty dari dapil Sumut III,” ujar Hasbullah Hadi.
Kepastiannya, Hasbullah belum mendapat pemberitahuan resmi dari DPP Partai Demokrat.

Sedangkan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumut memajukan tiga anggota FPKS DPRD Sumut menjadi calon anggota DPR RI, yakni Sigit Pramono Asri, Zulkarnaen dan Hidayatullah ada juga menteri Kominfo, Tifatul Sembiring.

Sementara, untuk Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Gerindra, PKB dan Partai Hanura mengaku belum mengetahui siapa-siapa yang akan dimajukan dari Sumut ke DPR RI.

“Kurang tahu kami, itu kewenangan DPP,” ujar Ketua PKPI Sumut Heryanto.

“Kami juga belum tahu siapa-siapa saja yang maju ke DPR RI, itu kewenangan pusat lah, ya,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumut Ramses Simbolon.

Pengamat Politik Fisip USU, Dadang Darmawan menyampaikan bahwa mayoritas nama-nama yang muncul untuk bertarung pada Dapil Sumut I sama dengan 2009. Jika dilihat dari nama-nama yang akan bertarung tentu saja tak ada yang berubah. Hanya saja di tahun 2014 dan 2009 citra setiap partai politik berbeda.
“Mayoritas nama-nama yang diusung sama, yang berbeda itupun hanya Ramadhan Pohan yang sebelumnya di Jawa Timur”, ujarnya.

Masih kata Dadang yang membuat berbeda adalah peta terakhir terkait citra setiap partai. Orang yang bertarung bisa saja sama, namun hasilnya bisa diprediksi berbeda. Pasalnya citra partai akan mempengaruhi sosok orang yang ada di dalam partai itu sendiri.”Semisal Demokrat di 2009 dan 2014 tentu akan berbeda, apalagi setelah ditimpa musibah korupsi oleh beberapa mantan fungsionarisnya. Apalagi hari ini SBY sebagai magnit pemikat di 2009 tidak dapat lagi mencalonkan diri kembali sebagai presiden. Dan itu akan berpengaruh hingga ke darah,” ujarnya. (sam/mag-5)

MEDAN-Situasi panas kembali melingkupi Partai Demokrat. Meski daftar caleg sementara (DCS) sudah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), namun sejumlah petinggi partai lambang segitiga mercy itu belum diberi tahu nama-nama yang masuk DCS. Termasuk, politisi asal Sumut, Jhony Allen.

Sumber koran ini menyebutkan, seleksi bakal caleg Demokrat benar-benar ketat, diserahkan kepada Satgas Tim Penjaringan yang dipimpin mantan petinggi Partai Hanura, Suaidi Marasabessy, yang telah melompat ke Demokrat.

Sejumlah politisi senior Demokrat justru tidak dilibatkan dalam proses penjaringan. Itu sebabnya, daripada tidak jelas nasibnya masuk DCS Demokrat atau tidak, tokoh senior PD seperti mantan Ketua Komisi II DPR Taufik Effendi dan mantan Menhub Freddy Numberi, memilih menjadi caleg Partai Gerindra.

Dikonfirmasi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Jhony Alen Marbun (JAM), tidak membantahnya, namun juga tidak mengiyakan. Namun dari kalimat yang disampaikan, suhu panas memang sedang melanda partainya. Ditanya bagaimana mekanisme penempatan caleg Demokrat, seperti di Dapil Sumut 1 yang diisi nama-nama beken seperti Ruhut Sitompul, Sutan Bathoegana, Ramadhan Pohan, dan Abdul Wahab Dalimunthe, Jhonny Alen tidak bisa menjawab.

“Nggak tahu saya. Saya nggak mengikuti. Saya juga belum tahu siapa-siapa saja di Dapil mana saja,” ujar JAM, kepada koran ini di Jakarta, kemarin (23/4).

JAM mengakui memang dirinya tak tahu. Alasannya, dia juga tidak diberi salinan daftar nama-nama DCS yang sudah diserahkan ke KPU. Ditanya dirinya sendiri di Dapil mana, JAM pun mengaku belum tahu. Jadi di Dapil Sumut II? “Mudah-mudahan lah,” ujarnya dengan nada pasrah.

Para petinggi Demokrat yang lain juga tampak malas berkomentar. Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi DPP PD, Khatibul Umam Wiranu, misalnya. Saat dihubungi dan mendengarkan pertanyaan koran ini, dia tidak langsung menjawab. Namun, dengan dalih sedang rapat, dia memilih tutup mulut. Andi Nurpati, mantan Jubir DPP Demokrat yang kini sebagai salah satu Wasekjen DPP PD, juga tidak mengangkat telepon. Padahal, biasanya dia gampang dihubungi. Sutan Bathoegana juga tak angkat telepon.

Sebelumnya, Ketua Satgas Tim Penjaringan Bakal Caleg Partai Demokrat, Suaidi Marasabessy pernah menjelaskan, partainya akan menjadikan caleg incumbent sebagai prioritas utama pada pileg 2014 nanti. Mengenai penentuan nama-nama di DCS, nomor urutnya dan di dapil mana, kata Suaidi, ditentukan oleh Majelis Tinggi Demokrat yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono.

Dapil Sumut I Penuh Tokoh

Di sisi lain, sejumlah politisi nasional akan kembali bertarung memperebutkan kursi di DPR RI pada Pemilu 2014 mendatang. DPD PDI Perjuangan Sumut mengusulkan beberapa nama yang akan bertarung di DPR RI. Di antaranya, Sofyan Tan dan anggota DPR-RI, Irmadi Lubis dari Dapil Sumut I.

“Sifatnya kita masih mengusulkan, tapi penentunya adalah DPP,” ujar Panda Nababan kepada wartawan di Kantor KPU Sumut, Senin (22/4).

Sementara, menurut sekretaris DPD Partai Golkar Sumut, Hanafiah Harahap, yang akan bertarung dari Dapil Sumut I di antaranya mantan Ketua KPU Sumut Irham Buana Nasution, Rektor Universitas HKBP Nommensen Jongkers Tampubolon, anggota DPRD Sumut Hardy Mulyono, Hariara Tambunan, anggota DPR RI Meutia Hafid, dan Leo Nababan.

Sedangkan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) maju ke DPR RI, diantaranya Wakil Ketua Umum DPP PPP  Hasrul Azwar dari Dapil Sumut I, kemudian Ketua DPW PPP Sumut Fadly Nurzal dari Dapil Sumut 2.
“Tapi resminya sesuai pendaftaran di KPU Pusat kami belum mendapat kabar,” ujar Fadly yang juga anggota DPRD Sumut ini.

Partai Bulan Bintang (PBB) maju ke DPR RI, diantaranya Masri Sitanggang dan Chaidir Abdul Wahab. Keduanya maju dari Dapil Sumut I.

“Tokoh-tokoh lain juga banyak maju dari Sumut ke DPR RI, 80 persen adalah orang-orang daerah,” ujar Masri Sitanggang Ketua DPW PBB Sumut.

Partai NasDem memajukan dari Dapil Sumut I, ada nama Prananda Paloh yang merupakan putra Surya Paloh, pemilik Perusahaan Star Indonesia Iskandar dan dr Getta.

“Banyak lagi nama lainnya, tapi saya tidak ingat semua. Keduanya dari Dapil Sumut I,” ujar Sekretaris DPW Partai NasDem Sumut, Anhar Monel.

Partai Demokrat Sumut memajukan politisi senior asal Sumut, Abdul Wahab Dalimunthe kemudian ada Ruhut Sitompul, Sutan Batughana, Ramadhan Pohan. Belum lagi ditambah politisi lokal Hasbullah Hadi dan Listiawati.
“Saya belum melihat langsung daftarnya, tapi informasi yang dipercaya di DPP, menyebut nama saya masuk dari dapil Sumut I, termasuk juga nama Listiawaty dari dapil Sumut III,” ujar Hasbullah Hadi.
Kepastiannya, Hasbullah belum mendapat pemberitahuan resmi dari DPP Partai Demokrat.

Sedangkan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumut memajukan tiga anggota FPKS DPRD Sumut menjadi calon anggota DPR RI, yakni Sigit Pramono Asri, Zulkarnaen dan Hidayatullah ada juga menteri Kominfo, Tifatul Sembiring.

Sementara, untuk Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Gerindra, PKB dan Partai Hanura mengaku belum mengetahui siapa-siapa yang akan dimajukan dari Sumut ke DPR RI.

“Kurang tahu kami, itu kewenangan DPP,” ujar Ketua PKPI Sumut Heryanto.

“Kami juga belum tahu siapa-siapa saja yang maju ke DPR RI, itu kewenangan pusat lah, ya,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumut Ramses Simbolon.

Pengamat Politik Fisip USU, Dadang Darmawan menyampaikan bahwa mayoritas nama-nama yang muncul untuk bertarung pada Dapil Sumut I sama dengan 2009. Jika dilihat dari nama-nama yang akan bertarung tentu saja tak ada yang berubah. Hanya saja di tahun 2014 dan 2009 citra setiap partai politik berbeda.
“Mayoritas nama-nama yang diusung sama, yang berbeda itupun hanya Ramadhan Pohan yang sebelumnya di Jawa Timur”, ujarnya.

Masih kata Dadang yang membuat berbeda adalah peta terakhir terkait citra setiap partai. Orang yang bertarung bisa saja sama, namun hasilnya bisa diprediksi berbeda. Pasalnya citra partai akan mempengaruhi sosok orang yang ada di dalam partai itu sendiri.”Semisal Demokrat di 2009 dan 2014 tentu akan berbeda, apalagi setelah ditimpa musibah korupsi oleh beberapa mantan fungsionarisnya. Apalagi hari ini SBY sebagai magnit pemikat di 2009 tidak dapat lagi mencalonkan diri kembali sebagai presiden. Dan itu akan berpengaruh hingga ke darah,” ujarnya. (sam/mag-5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/