28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Tolak Tawaran Jabatan Jokowi, Lebih Memilih Bertani

Foto: Dalil Harahap/Batam Pos Kapolri Sutarman menyalami personil Brimob Polda Kepri di Tembesi, Batuaji dalam kunjungannya pasca bentroknya TNI dan Polri, Jumat (21/11/2014) lalu.
Foto: Dalil Harahap/Batam Pos
Kapolri Sutarman menyalami personil Brimob Polda Kepri di Tembesi, Batuaji dalam kunjungannya pasca bentroknya TNI dan Polri, Jumat (21/11/2014) lalu.

M KUSDHARMADI – Jakarta

 

Pascapengumuman pemberhentian dengan hormat sebagai Kapolri oleh Presiden Jokowi, Jumat (16/1) malam, Sutarman terbilang baru kali ini muncul lagi ke publik. Rabu pagi (21/1), Alumni Akademi Kepolisian 1981 itu menghadiri acara pelepasan di Mabes Polri dan PTIK.

Bertempat di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri, Sutarman menandatangi penyerahan tugas, jabatan dan tanggungjawab kepada Plt Kapolri Komjen Pol Badrodin. Peristiwa bersejarah di tubuh kepolisian itu dilihat langsung oleh para Perwira Tinggi, Kapolda dan Perwira Menengah jajaran Polri.

Meski diberentikan sebagai Kapolri tanpa alasan yang jelas, pria yang diangkat sebagai Tri Brata 1-sebutan lain Kapolri- sejak 25 Oktober 2014 oleh Susilo Bambang Yudhoyono, tidak menampakkan kemarahan. Sebaliknya, senyuman khas tetap terpancar dari wajah mantan Kabareskrim Mabes Polri ini. Dia seakan ikhlas melepas jabatan itu kepada Badrodin.

Begitu prosesi upacara dan tanda tangan antara Sutarman dan Badrodin usai, mendadak suara di ruang itu menjadi haru tatkala Sutarman menyampaikan pidatonya.

“Saya mohon doa restu untuk menikmati sisa-sisa hidup ini di lingkungan masyarakat. Saya janji ke diri saya untuk tidak lagi terjun di kegiatan-kegiatan pemerintahan, politik-politik lain. Saya habiskan hidup saya untuk kepentingan-kepentingan sosial,” kata pria kelahiran Sukoharjo, 5 Oktober 1957 itu.

Semua peserta upacara pun seolah terpaku menantikan setiap kata yang meluncur dari mulut jendral yang sudah mengabdikan diri selama kurang lebih 34 tahun di institusi Polri.

“Peristiwa ini adalah peristiwa sejarah bangsa. Indonesia akan mencatatnya,” ungkap Sutarman.

Dalam forum tersebut Sutarman mengucapkan selamat kepada Badrodin untuk mengemban amanah yang berat dalam melaksanakan tugas-tugas Kapolri. Menurutnya, pergantian ini telah menimbulkan berbagai persoalan di masyarakat.

Namun dia berharap di internal Polri tidak demikian. Dia meminta kepada semua ‘adik-adiknya’ agar tetap kompak dan menjaga marwah korps baju colekat.  Sejak awal, Sutarman mengaku dengan tulus dan ikhlas melepas jabatan itu. “Begitu saya duduk jadi Kapolri, saya harus siapkan adik-adik saya untuk menggantikan saya,” katanya.

“Jangan sampai kesatuan Polri diombang ambing karena kekuatan-kekuatan politik,” tegasnya.

Sutarman menegaskan loyal 100 persen tentang apapun yang diputuskan oleh Presiden Jokowi. Bahkan, ia mengaku presiden sempat menawari beberapa jabatan kepadanya. Namun tawaran itu ditolak.

“Bahkan beliau (presiden) menawari saya beberapa jabatan. Saya katakan saya akan pensiun, menikmati hidup. Saya bilang ke presiden, akan bantu bapak saya bertani,” katanya.

Sutarman mengucapkan terima kasih kepada personel Polri dan seluruh Bhayangkari dimana pun berada. Selama menjalankan tugas, sambung dia, bisa menampilkan sosok  kepolisian seperti yang ada saat ini.

Senyuman masih terpancar di wajah Sutarman usai upacara pelepasan. Ia sempat menemui wartawan. Tidak ada raut kecewa yang terpancar dari wajahnya. “Saya akan momong cucu,” kata Sutarman lantas tersenyum lebar.

Dia mengatakan hidupnya akan dihabiskan untuk membantu masyarakat yang memerlukan bantuan. “Kita berikan sentuhan lembut tangan kita,” ungkap mantan Kapolda Metro Jaya ini.

Usai di Mabes, Sutarman menghadiri acara Bhayangkari. Setelahnya, ia dan istri bertolak ke PTIK di Kebayoran Baru, Jaksel. Di sini, ratusan anggota Polri sudah menantinya. Bahkan, taruna PTIK diterjunkan untuk menyambut kedatangan Sutarman. (jpnn/rbb)

Foto: Dalil Harahap/Batam Pos Kapolri Sutarman menyalami personil Brimob Polda Kepri di Tembesi, Batuaji dalam kunjungannya pasca bentroknya TNI dan Polri, Jumat (21/11/2014) lalu.
Foto: Dalil Harahap/Batam Pos
Kapolri Sutarman menyalami personil Brimob Polda Kepri di Tembesi, Batuaji dalam kunjungannya pasca bentroknya TNI dan Polri, Jumat (21/11/2014) lalu.

M KUSDHARMADI – Jakarta

 

Pascapengumuman pemberhentian dengan hormat sebagai Kapolri oleh Presiden Jokowi, Jumat (16/1) malam, Sutarman terbilang baru kali ini muncul lagi ke publik. Rabu pagi (21/1), Alumni Akademi Kepolisian 1981 itu menghadiri acara pelepasan di Mabes Polri dan PTIK.

Bertempat di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri, Sutarman menandatangi penyerahan tugas, jabatan dan tanggungjawab kepada Plt Kapolri Komjen Pol Badrodin. Peristiwa bersejarah di tubuh kepolisian itu dilihat langsung oleh para Perwira Tinggi, Kapolda dan Perwira Menengah jajaran Polri.

Meski diberentikan sebagai Kapolri tanpa alasan yang jelas, pria yang diangkat sebagai Tri Brata 1-sebutan lain Kapolri- sejak 25 Oktober 2014 oleh Susilo Bambang Yudhoyono, tidak menampakkan kemarahan. Sebaliknya, senyuman khas tetap terpancar dari wajah mantan Kabareskrim Mabes Polri ini. Dia seakan ikhlas melepas jabatan itu kepada Badrodin.

Begitu prosesi upacara dan tanda tangan antara Sutarman dan Badrodin usai, mendadak suara di ruang itu menjadi haru tatkala Sutarman menyampaikan pidatonya.

“Saya mohon doa restu untuk menikmati sisa-sisa hidup ini di lingkungan masyarakat. Saya janji ke diri saya untuk tidak lagi terjun di kegiatan-kegiatan pemerintahan, politik-politik lain. Saya habiskan hidup saya untuk kepentingan-kepentingan sosial,” kata pria kelahiran Sukoharjo, 5 Oktober 1957 itu.

Semua peserta upacara pun seolah terpaku menantikan setiap kata yang meluncur dari mulut jendral yang sudah mengabdikan diri selama kurang lebih 34 tahun di institusi Polri.

“Peristiwa ini adalah peristiwa sejarah bangsa. Indonesia akan mencatatnya,” ungkap Sutarman.

Dalam forum tersebut Sutarman mengucapkan selamat kepada Badrodin untuk mengemban amanah yang berat dalam melaksanakan tugas-tugas Kapolri. Menurutnya, pergantian ini telah menimbulkan berbagai persoalan di masyarakat.

Namun dia berharap di internal Polri tidak demikian. Dia meminta kepada semua ‘adik-adiknya’ agar tetap kompak dan menjaga marwah korps baju colekat.  Sejak awal, Sutarman mengaku dengan tulus dan ikhlas melepas jabatan itu. “Begitu saya duduk jadi Kapolri, saya harus siapkan adik-adik saya untuk menggantikan saya,” katanya.

“Jangan sampai kesatuan Polri diombang ambing karena kekuatan-kekuatan politik,” tegasnya.

Sutarman menegaskan loyal 100 persen tentang apapun yang diputuskan oleh Presiden Jokowi. Bahkan, ia mengaku presiden sempat menawari beberapa jabatan kepadanya. Namun tawaran itu ditolak.

“Bahkan beliau (presiden) menawari saya beberapa jabatan. Saya katakan saya akan pensiun, menikmati hidup. Saya bilang ke presiden, akan bantu bapak saya bertani,” katanya.

Sutarman mengucapkan terima kasih kepada personel Polri dan seluruh Bhayangkari dimana pun berada. Selama menjalankan tugas, sambung dia, bisa menampilkan sosok  kepolisian seperti yang ada saat ini.

Senyuman masih terpancar di wajah Sutarman usai upacara pelepasan. Ia sempat menemui wartawan. Tidak ada raut kecewa yang terpancar dari wajahnya. “Saya akan momong cucu,” kata Sutarman lantas tersenyum lebar.

Dia mengatakan hidupnya akan dihabiskan untuk membantu masyarakat yang memerlukan bantuan. “Kita berikan sentuhan lembut tangan kita,” ungkap mantan Kapolda Metro Jaya ini.

Usai di Mabes, Sutarman menghadiri acara Bhayangkari. Setelahnya, ia dan istri bertolak ke PTIK di Kebayoran Baru, Jaksel. Di sini, ratusan anggota Polri sudah menantinya. Bahkan, taruna PTIK diterjunkan untuk menyambut kedatangan Sutarman. (jpnn/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/