32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pasar Murah Pemko Medan Dinikmati Oknum, Bukan Rakyat

MEDAN – Ketua Komisi III DPRD Kota Medan, Afif Abdillah mengatakan, bahwa Pemko Medan menggelar Pasar Murah setiap tahunnya, namun belum sepenuhnya menyentuh masyarakat.

“Dan tahun ini Pasar Murah yang dibuka oleh Wali Kota Medan benar-benar tidak dirasakan manfaatkan hingga ke masyarakat bawah sesuai harapan Wali Kota Medan sendiri,” ujarnya Rapat dalam Dengar Pendapat (RDP) guna membahas kegiatan Pasar Murah Kota Medan 2024, Selasa (23/4/2024).

Politisi NasDem itu mengatakan, dari pantauan di lapangan, saat pelaksanan Pasar Murah yang digelar di 21 kecamatan, stok sembako sangat cepat habis.
“Pasar Murah ini dibuka pukul 09.00 WIB, tapi pada pukul 09.15 WIB sudah tutup dan barang habis. Faktanya, kita melihat stok sembako seperti beras masih ada,” kata Afif.

Namun, sambung Afif, saat dilakukan pemantauan, ternyata barang tersebut sudah ada yang memiliki dan dibawa pulang. “Jadi yang membeli bukan masyarakat, tapi oknum. Ini riil temuan di lapangan. Padahal sumber anggaran dari APBD yang seharusnya untuk masyarakat, tapi justru masyarakat tidak merasakan Pasar Murah itu sendiri,” tuturnya.

Afif juga mengaku kecewa terhadap Kadis Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag), Benny Iskandar Nasution. Pasalnya, Benny tidak hadir dalam kegiatan RDP tersebut. “Kita sangat kecewa kepada Kadis Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan yang tidak dapat hadir di RDP. Padahal, saat ini kita akan membahas Pasar Murah yang baru-baru ini digelar,” ucap Afif.

Dalam RDP yang turut dihadiri Anggota Komisi III seperti Mulia Syahputra, Rizki Nugraha dan Dhiyaul Hayati tersebut. Krititikan juga disampaikan oleh Anggota Komisi III, Mulia Syahputra. Ia mengatakan, Pasar Murah di Kota Medan tidak terlaksana dengan baik.
“Ini Pasar Murah (Pemko Medan) yang digelar paling parah. Slogan Medan Berkah tidak berjalan karena dinikmati oknum, bukan rakyat,” kata Mulia.

Dalam hal ini, politisi Gerindra itu menilai Kadis Koperasi UKM Perindag Kota Medan tidak menjalankan apa yang sudah diprogramkan oleh Wali Kota Medan.
“Diskop UKM Perindag benar-benar lalai, padahal program ini paling bagus. Kadisnya jangan hanya awasi atau menghadirkan kegiatan seremoni ibu-ibu PKK saja, tapi program Pasar Murah tidak diawasi,” pungkasnya.

Kegiatan rapat dengar pendapat itu pun ditunda dan akan dilakukan penjadwal ulang menghadirkan Kadis Diskop UKM Perindag Kota Medan. (map/ila)

MEDAN – Ketua Komisi III DPRD Kota Medan, Afif Abdillah mengatakan, bahwa Pemko Medan menggelar Pasar Murah setiap tahunnya, namun belum sepenuhnya menyentuh masyarakat.

“Dan tahun ini Pasar Murah yang dibuka oleh Wali Kota Medan benar-benar tidak dirasakan manfaatkan hingga ke masyarakat bawah sesuai harapan Wali Kota Medan sendiri,” ujarnya Rapat dalam Dengar Pendapat (RDP) guna membahas kegiatan Pasar Murah Kota Medan 2024, Selasa (23/4/2024).

Politisi NasDem itu mengatakan, dari pantauan di lapangan, saat pelaksanan Pasar Murah yang digelar di 21 kecamatan, stok sembako sangat cepat habis.
“Pasar Murah ini dibuka pukul 09.00 WIB, tapi pada pukul 09.15 WIB sudah tutup dan barang habis. Faktanya, kita melihat stok sembako seperti beras masih ada,” kata Afif.

Namun, sambung Afif, saat dilakukan pemantauan, ternyata barang tersebut sudah ada yang memiliki dan dibawa pulang. “Jadi yang membeli bukan masyarakat, tapi oknum. Ini riil temuan di lapangan. Padahal sumber anggaran dari APBD yang seharusnya untuk masyarakat, tapi justru masyarakat tidak merasakan Pasar Murah itu sendiri,” tuturnya.

Afif juga mengaku kecewa terhadap Kadis Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag), Benny Iskandar Nasution. Pasalnya, Benny tidak hadir dalam kegiatan RDP tersebut. “Kita sangat kecewa kepada Kadis Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan yang tidak dapat hadir di RDP. Padahal, saat ini kita akan membahas Pasar Murah yang baru-baru ini digelar,” ucap Afif.

Dalam RDP yang turut dihadiri Anggota Komisi III seperti Mulia Syahputra, Rizki Nugraha dan Dhiyaul Hayati tersebut. Krititikan juga disampaikan oleh Anggota Komisi III, Mulia Syahputra. Ia mengatakan, Pasar Murah di Kota Medan tidak terlaksana dengan baik.
“Ini Pasar Murah (Pemko Medan) yang digelar paling parah. Slogan Medan Berkah tidak berjalan karena dinikmati oknum, bukan rakyat,” kata Mulia.

Dalam hal ini, politisi Gerindra itu menilai Kadis Koperasi UKM Perindag Kota Medan tidak menjalankan apa yang sudah diprogramkan oleh Wali Kota Medan.
“Diskop UKM Perindag benar-benar lalai, padahal program ini paling bagus. Kadisnya jangan hanya awasi atau menghadirkan kegiatan seremoni ibu-ibu PKK saja, tapi program Pasar Murah tidak diawasi,” pungkasnya.

Kegiatan rapat dengar pendapat itu pun ditunda dan akan dilakukan penjadwal ulang menghadirkan Kadis Diskop UKM Perindag Kota Medan. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/