25.6 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Hujan Deras dan Angin Kencang, Puluhan Rumah Rusak, Sunggal Terparah

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak belasan rumah di seputaran Jalan Bunga Sakura, kawasan Pasar Melati, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, tertimpa pohon yang tumbang akibat diterpa angin kencang, Minggu (22/5) sore. Tak hanya itu, hujan deras dan angin puting beliung menyebabkan puluhan rumah warga di Kota Medan rusak. Paling banyak rumah yang mengalami kerusakan dan Medan Sunggal.

Di kawasan Pasar Mealti, pohon-pohon di badan jalan diduga tak mampu menahan dahan yang rimbun dan seketika ambruk ketika diterjang angin kencang yang menghantam rumah penduduk yang berada di tepi jalan. Sejumlah rumah yang tertimpa pohon mengalami kerusakan ringan dan sebagian kecil rumah lainnya mengalami rusak parah.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Syariffuddin Irsan Dongoran mengakui hal tersebut. Namun, Syarifuddin menyebutkan tak banyak rumah yang hancur akibat diterpa pohon tumbang. Sebab ada beberapa rumah yang hancur karena murni diterpa angin, bukan karena ditimpa pohon.

“Kalau jumlah pohon yang tumbang ada banyak, tapi nggak kita hitung spesifik. Kemarin sore itu memang luar biasa derasnya hujan dan anginnya pun sangat kencang, ini murni musibah,” ucap Syarifuddin kepada Sumut Pos, Senin (23/5).

Namun begitu, kata Syarifuddin, pihaknya di Dinas Kebersihan dan Pertamanan sudah langsung turun ke lapangan untuk memotong, mengangkut dan membersihkan dahan-dahan pohon yang tumbang ke jalan. “Petugas kita sudah langsung ke lapangan untuk memotong pohon yang tumbang. Lalu juga sudah kita cincang dan kita angkut,” ujarnya.

Dongoran juga menyebutkan, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan terkait bantuan yang akan diberikan kepada korban yang bangunan rumahnya rusak akibat pohon yang tumbang.”Ini kita sedang koordinasi dengan BPBD. Segera akan kita bantu nanti yang rumahnya rusak karena pohon tumbang,” katanya.

Bobby melihat kondisi Amir Mustofa, salah satu warga yang menjadi korban tertimpa material rumahnya yang dihantam puting beliung.

Tak cuma itu, Dongoran juga memastikan bahwa pihaknya juga telah memotong dahan-dahan pohon yang berada di seputar Pasar Melati tersebut. Hal itu dilakukan, sebagai antisipasi terjadinya pohon tumbang susulan. “Selain pohon yang tumbang, dahan pohon-pohon yang lain juga ikut kita pangkas sebagai antisipasi,” ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang diterima, akibat dari peristiwa ini, aktivitas lalulintas sempat mengalami kemacetan diakibatkan pohon yang tumbang membentang di tengah jalan. Untuk menghindari kemacetan total, warga berinisiatif merubah arus lalulintas yang tadinya satu arah di rekayasa menjadi dua arah karena satu sisi jalan terhalang oleh pohon yang tumbang.

Sementara itu, sebanyak puluhan rumah lainnya di Kota Medan juga mengalami kerusakan parah akibat diterpa hujan dan angin kencang pas Minggu sore yang lalu.

Kepala BPBD Kota Medan, Muhammad Husni mengaku tengah mendata jumlah rumah yang rusak akibat diterpa bencana angin kencang untuk dapat diberikan bantuan. “Ini sedang kita data lagi, untun memastikan jumlah dan kondisi kerusakannya,” ucap Husni kepada Sumut Pos, Senin (23/5).

Dijelaskan Husni, Kecamatan Medan Sunggal merupakan wilayah dengan kondisi rumah terbanyak mengalami kerusakan terparah, yakni sebanyak 43 unit. Di antaranya 25 unit rumah di Kelurahan Sei Sikambing, 16 unit rumah di Kelurahan Sunggal, 1 unit sekolah di Kelurahan Tanjung Rejo, dan 1 unit rumah di Kelurahan Babura Sunggal.

Sementara itu, untuk di wilayah Medan Selayang, ada lima unit rumah yang terdampak, yakni di Kelurahan Padang Bulan Selayang I. “Jumlah yang terluka ada 1 orang yang beralamat di Jalan T.B Simatupang Gg Masjid. Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal. Alhamdulillah korban jiwa maupun korban dengan luka berat tidak ada,” ujarnya.

Husni memastikan, bantuan bencana bagi masyarakat yang mengalami kerusakan rumah akan terlaksana dalam dua hari ke depan. Untuk itu, saat ini pihak BPBD terus memperbaiki sistem pendataan korban bencana. Targetnya, bantuan akan dapat disalurkan pada hari Rabu (25/5) mendatang.

Adapun bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat adalah dalam bentuk bahan-bahan bangunan. Nantinya, masyarakat dapat mempergunakan bahan bangunan itu untuk memperbaiki rumahnya. “Itu khusus yang rumahnya diterpa angin. Kalau yang ditimpa pohon, itu nanti ada asuransinya. Sebab sudah ada kerjasama antara Dinas Kebersihan dan Pertamanan dengan pihak asuransi, jadi kita (BPBD) fokus ke yang terkena angin kencang,” tuturnya.

Husni pun mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrim yang belakangan kerap terjadi di Kota Medan.

“Kita menyadari cuaca saat ini sangat ekstrim. Kita minta masyarakat waspada dengan kondisi yang terjadi agar tidak ada korban jiwa,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak belasan rumah di seputaran Jalan Bunga Sakura, kawasan Pasar Melati, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, tertimpa pohon yang tumbang akibat diterpa angin kencang, Minggu (22/5) sore. Tak hanya itu, hujan deras dan angin puting beliung menyebabkan puluhan rumah warga di Kota Medan rusak. Paling banyak rumah yang mengalami kerusakan dan Medan Sunggal.

Di kawasan Pasar Mealti, pohon-pohon di badan jalan diduga tak mampu menahan dahan yang rimbun dan seketika ambruk ketika diterjang angin kencang yang menghantam rumah penduduk yang berada di tepi jalan. Sejumlah rumah yang tertimpa pohon mengalami kerusakan ringan dan sebagian kecil rumah lainnya mengalami rusak parah.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Syariffuddin Irsan Dongoran mengakui hal tersebut. Namun, Syarifuddin menyebutkan tak banyak rumah yang hancur akibat diterpa pohon tumbang. Sebab ada beberapa rumah yang hancur karena murni diterpa angin, bukan karena ditimpa pohon.

“Kalau jumlah pohon yang tumbang ada banyak, tapi nggak kita hitung spesifik. Kemarin sore itu memang luar biasa derasnya hujan dan anginnya pun sangat kencang, ini murni musibah,” ucap Syarifuddin kepada Sumut Pos, Senin (23/5).

Namun begitu, kata Syarifuddin, pihaknya di Dinas Kebersihan dan Pertamanan sudah langsung turun ke lapangan untuk memotong, mengangkut dan membersihkan dahan-dahan pohon yang tumbang ke jalan. “Petugas kita sudah langsung ke lapangan untuk memotong pohon yang tumbang. Lalu juga sudah kita cincang dan kita angkut,” ujarnya.

Dongoran juga menyebutkan, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan terkait bantuan yang akan diberikan kepada korban yang bangunan rumahnya rusak akibat pohon yang tumbang.”Ini kita sedang koordinasi dengan BPBD. Segera akan kita bantu nanti yang rumahnya rusak karena pohon tumbang,” katanya.

Bobby melihat kondisi Amir Mustofa, salah satu warga yang menjadi korban tertimpa material rumahnya yang dihantam puting beliung.

Tak cuma itu, Dongoran juga memastikan bahwa pihaknya juga telah memotong dahan-dahan pohon yang berada di seputar Pasar Melati tersebut. Hal itu dilakukan, sebagai antisipasi terjadinya pohon tumbang susulan. “Selain pohon yang tumbang, dahan pohon-pohon yang lain juga ikut kita pangkas sebagai antisipasi,” ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang diterima, akibat dari peristiwa ini, aktivitas lalulintas sempat mengalami kemacetan diakibatkan pohon yang tumbang membentang di tengah jalan. Untuk menghindari kemacetan total, warga berinisiatif merubah arus lalulintas yang tadinya satu arah di rekayasa menjadi dua arah karena satu sisi jalan terhalang oleh pohon yang tumbang.

Sementara itu, sebanyak puluhan rumah lainnya di Kota Medan juga mengalami kerusakan parah akibat diterpa hujan dan angin kencang pas Minggu sore yang lalu.

Kepala BPBD Kota Medan, Muhammad Husni mengaku tengah mendata jumlah rumah yang rusak akibat diterpa bencana angin kencang untuk dapat diberikan bantuan. “Ini sedang kita data lagi, untun memastikan jumlah dan kondisi kerusakannya,” ucap Husni kepada Sumut Pos, Senin (23/5).

Dijelaskan Husni, Kecamatan Medan Sunggal merupakan wilayah dengan kondisi rumah terbanyak mengalami kerusakan terparah, yakni sebanyak 43 unit. Di antaranya 25 unit rumah di Kelurahan Sei Sikambing, 16 unit rumah di Kelurahan Sunggal, 1 unit sekolah di Kelurahan Tanjung Rejo, dan 1 unit rumah di Kelurahan Babura Sunggal.

Sementara itu, untuk di wilayah Medan Selayang, ada lima unit rumah yang terdampak, yakni di Kelurahan Padang Bulan Selayang I. “Jumlah yang terluka ada 1 orang yang beralamat di Jalan T.B Simatupang Gg Masjid. Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal. Alhamdulillah korban jiwa maupun korban dengan luka berat tidak ada,” ujarnya.

Husni memastikan, bantuan bencana bagi masyarakat yang mengalami kerusakan rumah akan terlaksana dalam dua hari ke depan. Untuk itu, saat ini pihak BPBD terus memperbaiki sistem pendataan korban bencana. Targetnya, bantuan akan dapat disalurkan pada hari Rabu (25/5) mendatang.

Adapun bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat adalah dalam bentuk bahan-bahan bangunan. Nantinya, masyarakat dapat mempergunakan bahan bangunan itu untuk memperbaiki rumahnya. “Itu khusus yang rumahnya diterpa angin. Kalau yang ditimpa pohon, itu nanti ada asuransinya. Sebab sudah ada kerjasama antara Dinas Kebersihan dan Pertamanan dengan pihak asuransi, jadi kita (BPBD) fokus ke yang terkena angin kencang,” tuturnya.

Husni pun mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrim yang belakangan kerap terjadi di Kota Medan.

“Kita menyadari cuaca saat ini sangat ekstrim. Kita minta masyarakat waspada dengan kondisi yang terjadi agar tidak ada korban jiwa,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/