31.7 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Besok Sejarah KNIA Dimulai

MEDAN- Besok sejarah Kualanamu Internasional Airport akan dimulai. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, dijadwalkan akan melepaskan flight (penerbangan) pertama dari KNIA. Dan maskapai yang terpilih untuk mencatat secarah sebagai pesawat yang pertama kali terbang dari bandara tersebut adalah Garuda Indonesia.

Ilustrasi //Sumut Pos
Ilustrasi //Agung Utomo Sumut Pos

Kepala Cabang PT Garuda Indonesia Medan, Syamsuddin menyatakan bahwa suatu kebanggaan bagi pihaknya karena terpilih sebagai ‘pembuka calak’ dalam penerbangan di bandara fenomenal Kualanamu. “Jelas kita sangat senang dengan kesempatan yang diberikan untuk kita ini. Karena kita akan yang menjadi dan merasakan seperti apa Kualanamu untuk pertama kalinya,” ujarnya.

Dijelaskannya, pihaknya tidak pernah meminta agar bisa menjadi ‘pertama’ baik dalam take off maupun landing di Kualanamu. Sebaliknya, pihak Angkasa Pura II yang memang meminta secara langsung. “Karena kita adalah penerbangan milik pemerintah. Dan bandara Kualanamu juga dibangun dengan dana dan tenaga anak negeri.  Itu yang membuat kita merasa senang,” tambahnya.

Direncanakan, take off pertama yang akan dilakukan adalah pesawat GA 181 yang menuju Jakarta, pada pukul 05.15 Wib. Bukan hanya take off, untuk landing (pendaratan) juga direncanakan akan dilakukan pertama kali oleh Garuda Indonesia saat melakukan Ferry Flight, Kamis (25/7) dini hari.

PINDAHAN: Peralatan pendukung Sriwijaya Air melintas  Jalan Medan-Tanjungmorawa menuju Kualanamu, tadi malam.//andri ginting/SUMUT POS
PINDAHAN: Peralatan pendukung Sriwijaya Air melintas di Jalan Medan-Tanjungmorawa menuju Kualanamu, tadi malam.//andri ginting/SUMUT POS

Terkait dengan seremoni, Syamsuddin menyatakan tidak mempersiapkan secara khusus. Hanya mengikuti yang telah ditetapkan oleh AP II. “Kita memang tidak mempersiapkan diri untuk perayaan. Hanya mengikuti permintaan dari AP II. Selain itu, Pak Dahlan juga tidak mau ada perayaan yang terlalu mencolok,” tambahnya.

Airport Service Manager AP II Bandara Polonia Medan, Ali Sofyan menyatakan bahwa pihaknya memang meminta secara langsung kepada Garuda Indonesia untuk bersedia merasakan landasan Kualanamu. “Kita ingin yang Indonesia yang mencatat sejarah,” ujarnya.

Diakuinya, banyak maskapai yang meminta untuk menjadi yang pertama dalam Kualanamu. Atau mencatatkan sejarah. Tetapi, tidak semua bisa dikabulkan karena memang sangat terbatas. Seperti diketahui, jadwal penerbangan Kualanamu mendatang, sama persis dengan Polonia. Terkait dengan take off pertama ini, secara resmi AP II meminta kepada maskapai yang lebih awal dari GI untuk mengundurkan jadwal.

Saat penutupan operasional Polonia sebagai bandara komersil dan sipil, juga tidak akan dilakukan seremoni (perayaan) secara khusus. Hanya saja, penutupan akan dilakukan oleh maskapai yang terakhir mendarat, yang dalam jadwal yaitu Air Asia dari Penang. “Mungkin kita bagi penumpang yang turun akan diberikan atau disalami. Sebagai penanda bahwa polonia berhenti beroperasi melayani penerbangan komersial,” ujar Ali.

Terkait dengan itu, Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Dharmadi kembali menegaskan pihaknya telah seratus persen siap pindah. “Berbagai persiapan telah kami lakukan, mulai dari melakukan migrasi sistem hingga menyusun buku panduan dwibahasa berisi informasi yang komprehensif mengenai Bandara Internasional Kualanamu. Buku panduan ini berisi informasi tempat-tempat penting di bandara dan transportasi apa saja yang bisa digunakan penumpang dari atau menuju Bandara Internasional Kualanamu,” ujar Dharmadi di Jakarta, Selasa (23/7).

Buku panduan itu nantinya akan dibagikan gratis kepada penumpang AirAsia tujuan Medan mulai 25-27 Juli 2013. Selain itu penumpang juga bisa mengunduh buku panduan tersebut melalui website http://www.airasia.com/id/id/selamat-datang-di-kualanamu.page.  Tak hanya itu, AirAsia juga membuat video mengenai Bandara Internasional Kualanamu yang dapat dilihat melalui Youtube http://youtu.be/kbajWTapdjI.

Dharmadi juga meyakini perpindahan bandara ke Kualanamu ini akan berdampak positif pada layanan pada penumpang. “Bandara Internasional Kualanamu merupakan bandara bertaraf internasional berdesain state-of-the-art, dan dilengkapi dengan teknologi serta fasilitas modern untuk menunjang layanan kepada seluruh pengguna jasa transportasi udara, khususnya penumpang AirAsia,” paparnya.

Di samping itu, dia juga mengimbau pada penumpang yang akan berangkat di hari pertama saat pengoperasian Bandara Kualanamu, agar datang lebih awal ke bandara. Terutama pada jam-jam sibuk seperti pukul 07.00-09.00 WIB dan pukul 16.00 – 18.00 WIB. Hal itu dilakukan guna menghindari keterlambatan keberangkatan.
Saat ini AirAsia telah mengoperasikan 4 penerbangan domestik dan 4 penerbangan internasional dari dan menuju Medan. AirAsia melayani penerbangan menuju destinasi domestik seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Pekanbaru.  Sementara untuk penerbangan internasional, AirAsia menyediakan akses langsung menuju Bangkok, Kuala Lumpur, Penang, dan juga Singapura yang mulai efektif 12 Agustus 2013.

Moda Transportasi Umum Wajib Gunakan Stiker

Kepala Dinas Perhubungan Sumut, Anthony Siahaan menyatakan bahwa moda transportasi umum Kualanamu diwajibkan menggunakan stiker. Karena bila tidak akan dikenakan sangsi berupa penindakan berupa tilang hingga pemberian peringatan kepada operatornya.

“Jadi, bagian taksi atau bus yang resmi ke Kualanamu harus menggunakan stiker. Stiker ini bukan hanya sebagai bukti bahwa itu kendaraan resmi, tetapi juga sebagai bukti bebas parkir,” ujarnya.

Seperti diketahui, moda transpotasi ke Kualanamu selain kereta api, juga ada taksi dan bus. Di mana, ada sekitar 380 taksi, dan 28 bus yang akan mengelola di 3 koridor. Koridor Plaza Medan Fair-Kualanamu akan dikelola oleh Perum Damri yang akan menyediakan 10 bus, dengan harga tiket Rp15 ribu per orang. Nantinya, stasiun Damri ini akan berada di belakang Plaza Medan Fair. “Posisinya tepat di belakang Plaza Medan Fair. Masuknya dari simpang lampu merah mau ke Iskandar Muda itu,” ujar Kepala Bagian Operasi Perum Damri, Yudi Kristianto.

Sedangkan untuk koridor Amplas-Kualanamu juga akan dikelola oleh Perum Damri dengan harga tiket Rp10 ribu dan akan menggunakan 10 bus. Koridor Binjai-Kualanamu akan dikelola oleh PT Antar Lintas Sumatera (ALS) yang akan menggunakan 8 bus dengan harga tiket Rp30 ribu.

Bandara Kualanamu berjarak sekitar 40 kilometer dari pusat Kota Medan. Bandara terbesar kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta ini diorientasikan menjadi hub penerbangan internasional untuk kawasan regional Asia. Selain menggunakan bus dan kendaraan pribadi, para penumpang memiliki beberapa pilihan transportasi umum. Antara lain taksi dan kereta api.

“Untuk menghindari keterlambatan, seluruh penumpang diimbau agar dapat tiba di bandara sekurangnya 2 jam sebelum terbang. Seluruh maskapai kami minta untuk turut menyosialisasikan hal ini kepada seluruh pelanggannya,” jelas Direktur Utama PT Angkasa  Pura II, Tri S Sunoko.

Mengingat aksesibilitas jalan raya dari dan menuju bandara yang masih belum maksimal, para calon penumpang diimbau untuk memanfaatkan sarana moda Kereta Api Bandara. Dijelaskan, Kereta Api Bandara Kualanamu merupakan fasilitas khusus berbasis rel pertama bagi bandara di Indonesia. Transportasi yang dikelola PT Railink ini tersebut mengantar dan menjemput penumpang dari Stasiun Besar Medan menuju Bandara Kualanamu juga sebaliknya.

Dari Stasiun Medan, KA akan berangkat menjelang penerbangan pertama, pukul 03.55 WIB. Kemudian pemberangkatan terakhir dari Bandara Kualanamu menuju Medan seusai penerbangan terakhir, pukul 24.15 WIB. Tarif untuk KA Bandara ini adalah Rp80.000 per orang untuk sekali jalan, dengan waktu tempuh rata-rata selama 45 menit.

Pilihan lain selain KA Bandara adalah dengan menggunakan taksi, dengan jarak tempuh sekitar 40 kilometer dari Kota Medan dan lama perjalanan sekitar 60-90 menit pada kondisi lalu lintas lancar. Tarif resmi rata-rata per sekali jalan dari Kota Medan ke Kualanamu berkisar Rp145.000.

Rambu-rambu Mulai Dipasang

Dinas Perhubungan Sumatera Utara menyatakan bahwa rambu-rambu penunjuk arah menuju Kualanamu saat ini sudah mulai dipersiapkan. Direncanakan ada sebanyak 94 rambu yang akan dipasang dari Medan hingga ke bandara internasional terbesar kedua di Indonesia ini.

Sebanyak 94 rambu penunjuk tersebut terdiri dari 24 rambu besar dan 70 rambu kecil. Direncanakan, pada Rabu (24/7) mendatang akan dipasang 10 rambu besar, yang dimulai dari pintu keluar jalan tol Tanjungmorawa hingga Kualanamu. “Kita saat ini sedang mengejar waktu, agar pemasangan rambu tersebut dapat disegerakan, mengingat Kualanamu akan segera beroperasi,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Sumut, Anthony Siahaan.

Sedangkan untuk 14 rambu besar lagi akan segera dibangun dengan titik yang dimulai dari tol maupun jalan raya hingga ke Medan. “Untuk yang rambu kecil sudah terpasang sekitar 75 persen. Terutama di titik Simpang Kayubesar hingga Kualanamu,” ungkapnya.

Dijelaskannya, pemasangan rambu ini disekitar simpang kayu besar ini dikarenakan jalanan di kawasan ini belum seutuhnya bagus. Sehingga, harus dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas agar masyarakat yang melewatinya tetap merasa aman. Dan mengetahui kendala apa yang dihadapi saat melewati jalan ini. “Karena itu, harus ada beberapa pengawalan berupa rambu yang kita sediakan,” jelasnya.

Rambu-rambu ini dipasang dan dikeluarkan langsung oleh Dinas Perhubungan Sumut. Agar, tidak ada yang merusaknya karena resmi. “Untuk rambu-rambu ini, kita kerja sama dengan angkasa pura. Jadi tidak ada masalah dalam pemasangan atau pembuatan rambu ini,” lanjutnya.
Sedangkan untuk dana pemasangan dan pembuatan rambu disesuaikan dengan standar pemerintah. Sehingga tidak terlalu mahal, maupun terlalu murah. (ram/sam/btr)

MEDAN- Besok sejarah Kualanamu Internasional Airport akan dimulai. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, dijadwalkan akan melepaskan flight (penerbangan) pertama dari KNIA. Dan maskapai yang terpilih untuk mencatat secarah sebagai pesawat yang pertama kali terbang dari bandara tersebut adalah Garuda Indonesia.

Ilustrasi //Sumut Pos
Ilustrasi //Agung Utomo Sumut Pos

Kepala Cabang PT Garuda Indonesia Medan, Syamsuddin menyatakan bahwa suatu kebanggaan bagi pihaknya karena terpilih sebagai ‘pembuka calak’ dalam penerbangan di bandara fenomenal Kualanamu. “Jelas kita sangat senang dengan kesempatan yang diberikan untuk kita ini. Karena kita akan yang menjadi dan merasakan seperti apa Kualanamu untuk pertama kalinya,” ujarnya.

Dijelaskannya, pihaknya tidak pernah meminta agar bisa menjadi ‘pertama’ baik dalam take off maupun landing di Kualanamu. Sebaliknya, pihak Angkasa Pura II yang memang meminta secara langsung. “Karena kita adalah penerbangan milik pemerintah. Dan bandara Kualanamu juga dibangun dengan dana dan tenaga anak negeri.  Itu yang membuat kita merasa senang,” tambahnya.

Direncanakan, take off pertama yang akan dilakukan adalah pesawat GA 181 yang menuju Jakarta, pada pukul 05.15 Wib. Bukan hanya take off, untuk landing (pendaratan) juga direncanakan akan dilakukan pertama kali oleh Garuda Indonesia saat melakukan Ferry Flight, Kamis (25/7) dini hari.

PINDAHAN: Peralatan pendukung Sriwijaya Air melintas  Jalan Medan-Tanjungmorawa menuju Kualanamu, tadi malam.//andri ginting/SUMUT POS
PINDAHAN: Peralatan pendukung Sriwijaya Air melintas di Jalan Medan-Tanjungmorawa menuju Kualanamu, tadi malam.//andri ginting/SUMUT POS

Terkait dengan seremoni, Syamsuddin menyatakan tidak mempersiapkan secara khusus. Hanya mengikuti yang telah ditetapkan oleh AP II. “Kita memang tidak mempersiapkan diri untuk perayaan. Hanya mengikuti permintaan dari AP II. Selain itu, Pak Dahlan juga tidak mau ada perayaan yang terlalu mencolok,” tambahnya.

Airport Service Manager AP II Bandara Polonia Medan, Ali Sofyan menyatakan bahwa pihaknya memang meminta secara langsung kepada Garuda Indonesia untuk bersedia merasakan landasan Kualanamu. “Kita ingin yang Indonesia yang mencatat sejarah,” ujarnya.

Diakuinya, banyak maskapai yang meminta untuk menjadi yang pertama dalam Kualanamu. Atau mencatatkan sejarah. Tetapi, tidak semua bisa dikabulkan karena memang sangat terbatas. Seperti diketahui, jadwal penerbangan Kualanamu mendatang, sama persis dengan Polonia. Terkait dengan take off pertama ini, secara resmi AP II meminta kepada maskapai yang lebih awal dari GI untuk mengundurkan jadwal.

Saat penutupan operasional Polonia sebagai bandara komersil dan sipil, juga tidak akan dilakukan seremoni (perayaan) secara khusus. Hanya saja, penutupan akan dilakukan oleh maskapai yang terakhir mendarat, yang dalam jadwal yaitu Air Asia dari Penang. “Mungkin kita bagi penumpang yang turun akan diberikan atau disalami. Sebagai penanda bahwa polonia berhenti beroperasi melayani penerbangan komersial,” ujar Ali.

Terkait dengan itu, Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Dharmadi kembali menegaskan pihaknya telah seratus persen siap pindah. “Berbagai persiapan telah kami lakukan, mulai dari melakukan migrasi sistem hingga menyusun buku panduan dwibahasa berisi informasi yang komprehensif mengenai Bandara Internasional Kualanamu. Buku panduan ini berisi informasi tempat-tempat penting di bandara dan transportasi apa saja yang bisa digunakan penumpang dari atau menuju Bandara Internasional Kualanamu,” ujar Dharmadi di Jakarta, Selasa (23/7).

Buku panduan itu nantinya akan dibagikan gratis kepada penumpang AirAsia tujuan Medan mulai 25-27 Juli 2013. Selain itu penumpang juga bisa mengunduh buku panduan tersebut melalui website http://www.airasia.com/id/id/selamat-datang-di-kualanamu.page.  Tak hanya itu, AirAsia juga membuat video mengenai Bandara Internasional Kualanamu yang dapat dilihat melalui Youtube http://youtu.be/kbajWTapdjI.

Dharmadi juga meyakini perpindahan bandara ke Kualanamu ini akan berdampak positif pada layanan pada penumpang. “Bandara Internasional Kualanamu merupakan bandara bertaraf internasional berdesain state-of-the-art, dan dilengkapi dengan teknologi serta fasilitas modern untuk menunjang layanan kepada seluruh pengguna jasa transportasi udara, khususnya penumpang AirAsia,” paparnya.

Di samping itu, dia juga mengimbau pada penumpang yang akan berangkat di hari pertama saat pengoperasian Bandara Kualanamu, agar datang lebih awal ke bandara. Terutama pada jam-jam sibuk seperti pukul 07.00-09.00 WIB dan pukul 16.00 – 18.00 WIB. Hal itu dilakukan guna menghindari keterlambatan keberangkatan.
Saat ini AirAsia telah mengoperasikan 4 penerbangan domestik dan 4 penerbangan internasional dari dan menuju Medan. AirAsia melayani penerbangan menuju destinasi domestik seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Pekanbaru.  Sementara untuk penerbangan internasional, AirAsia menyediakan akses langsung menuju Bangkok, Kuala Lumpur, Penang, dan juga Singapura yang mulai efektif 12 Agustus 2013.

Moda Transportasi Umum Wajib Gunakan Stiker

Kepala Dinas Perhubungan Sumut, Anthony Siahaan menyatakan bahwa moda transportasi umum Kualanamu diwajibkan menggunakan stiker. Karena bila tidak akan dikenakan sangsi berupa penindakan berupa tilang hingga pemberian peringatan kepada operatornya.

“Jadi, bagian taksi atau bus yang resmi ke Kualanamu harus menggunakan stiker. Stiker ini bukan hanya sebagai bukti bahwa itu kendaraan resmi, tetapi juga sebagai bukti bebas parkir,” ujarnya.

Seperti diketahui, moda transpotasi ke Kualanamu selain kereta api, juga ada taksi dan bus. Di mana, ada sekitar 380 taksi, dan 28 bus yang akan mengelola di 3 koridor. Koridor Plaza Medan Fair-Kualanamu akan dikelola oleh Perum Damri yang akan menyediakan 10 bus, dengan harga tiket Rp15 ribu per orang. Nantinya, stasiun Damri ini akan berada di belakang Plaza Medan Fair. “Posisinya tepat di belakang Plaza Medan Fair. Masuknya dari simpang lampu merah mau ke Iskandar Muda itu,” ujar Kepala Bagian Operasi Perum Damri, Yudi Kristianto.

Sedangkan untuk koridor Amplas-Kualanamu juga akan dikelola oleh Perum Damri dengan harga tiket Rp10 ribu dan akan menggunakan 10 bus. Koridor Binjai-Kualanamu akan dikelola oleh PT Antar Lintas Sumatera (ALS) yang akan menggunakan 8 bus dengan harga tiket Rp30 ribu.

Bandara Kualanamu berjarak sekitar 40 kilometer dari pusat Kota Medan. Bandara terbesar kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta ini diorientasikan menjadi hub penerbangan internasional untuk kawasan regional Asia. Selain menggunakan bus dan kendaraan pribadi, para penumpang memiliki beberapa pilihan transportasi umum. Antara lain taksi dan kereta api.

“Untuk menghindari keterlambatan, seluruh penumpang diimbau agar dapat tiba di bandara sekurangnya 2 jam sebelum terbang. Seluruh maskapai kami minta untuk turut menyosialisasikan hal ini kepada seluruh pelanggannya,” jelas Direktur Utama PT Angkasa  Pura II, Tri S Sunoko.

Mengingat aksesibilitas jalan raya dari dan menuju bandara yang masih belum maksimal, para calon penumpang diimbau untuk memanfaatkan sarana moda Kereta Api Bandara. Dijelaskan, Kereta Api Bandara Kualanamu merupakan fasilitas khusus berbasis rel pertama bagi bandara di Indonesia. Transportasi yang dikelola PT Railink ini tersebut mengantar dan menjemput penumpang dari Stasiun Besar Medan menuju Bandara Kualanamu juga sebaliknya.

Dari Stasiun Medan, KA akan berangkat menjelang penerbangan pertama, pukul 03.55 WIB. Kemudian pemberangkatan terakhir dari Bandara Kualanamu menuju Medan seusai penerbangan terakhir, pukul 24.15 WIB. Tarif untuk KA Bandara ini adalah Rp80.000 per orang untuk sekali jalan, dengan waktu tempuh rata-rata selama 45 menit.

Pilihan lain selain KA Bandara adalah dengan menggunakan taksi, dengan jarak tempuh sekitar 40 kilometer dari Kota Medan dan lama perjalanan sekitar 60-90 menit pada kondisi lalu lintas lancar. Tarif resmi rata-rata per sekali jalan dari Kota Medan ke Kualanamu berkisar Rp145.000.

Rambu-rambu Mulai Dipasang

Dinas Perhubungan Sumatera Utara menyatakan bahwa rambu-rambu penunjuk arah menuju Kualanamu saat ini sudah mulai dipersiapkan. Direncanakan ada sebanyak 94 rambu yang akan dipasang dari Medan hingga ke bandara internasional terbesar kedua di Indonesia ini.

Sebanyak 94 rambu penunjuk tersebut terdiri dari 24 rambu besar dan 70 rambu kecil. Direncanakan, pada Rabu (24/7) mendatang akan dipasang 10 rambu besar, yang dimulai dari pintu keluar jalan tol Tanjungmorawa hingga Kualanamu. “Kita saat ini sedang mengejar waktu, agar pemasangan rambu tersebut dapat disegerakan, mengingat Kualanamu akan segera beroperasi,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Sumut, Anthony Siahaan.

Sedangkan untuk 14 rambu besar lagi akan segera dibangun dengan titik yang dimulai dari tol maupun jalan raya hingga ke Medan. “Untuk yang rambu kecil sudah terpasang sekitar 75 persen. Terutama di titik Simpang Kayubesar hingga Kualanamu,” ungkapnya.

Dijelaskannya, pemasangan rambu ini disekitar simpang kayu besar ini dikarenakan jalanan di kawasan ini belum seutuhnya bagus. Sehingga, harus dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas agar masyarakat yang melewatinya tetap merasa aman. Dan mengetahui kendala apa yang dihadapi saat melewati jalan ini. “Karena itu, harus ada beberapa pengawalan berupa rambu yang kita sediakan,” jelasnya.

Rambu-rambu ini dipasang dan dikeluarkan langsung oleh Dinas Perhubungan Sumut. Agar, tidak ada yang merusaknya karena resmi. “Untuk rambu-rambu ini, kita kerja sama dengan angkasa pura. Jadi tidak ada masalah dalam pemasangan atau pembuatan rambu ini,” lanjutnya.
Sedangkan untuk dana pemasangan dan pembuatan rambu disesuaikan dengan standar pemerintah. Sehingga tidak terlalu mahal, maupun terlalu murah. (ram/sam/btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/