26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Mesin USU Perang

Foto: Oki/PM Suasana bentrok mahasiswa Tenik Mesin dan Teknik Sipil USU, Jumat (23/9/2016). Penyebabnya karena diejek soal botak.
Foto: Oki/PM
Suasana bentrok mahasiswa Tenik Mesin dan Teknik Sipil USU, Jumat (23/9/2016). Penyebabnya karena diejek soal botak.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hanya karena saling ejek segelintir mahasiswa, suasana damai Universitas Sumatera Utara (USU) berubah panas. Pasalnya Fakultas Teknik Mesin dan Fakultas Teknik Sipil saling lempar batu dan berujung perang, Jumat (23/9) pukul 15.00 wib.

Saling baku hantam semakin tak terbendung, bahkan lemparan mengarah mahasiswa lainnya. “Serang, serang, hei lempar ke mari kalian jangan kayak banci,” teriak mahasiswa yang terlibat bentrokan.

Personil kepolisian Sat Sabhara Polresta yang mendapatkan informasi ini, langsung turun ke lokasi untuk membubarkan mahasiswa yang terlibat keributan. Lebih kurang 30 menit berdialog dengan pihak dekan dan rektorat, Kasat Sabhara Polresta Medan Kompol Siswandi mengatakan, peristiwa berwala hanya dari masalah sepele.

“Awalnya sepele. Mahasiwa baru di Teknik Mesin makan siang pada pukul 11.00 WIB, tapi dekat Fakultas Sipil di Perpustakan. Mereka diejek sama mahasiswa: “Botak… botak’ kata anak Sipil. Jadi timbulaH permasalahan di situ,” katanya.

Menurut salah seorang petugas keamanan kampus, Butar-Butar, peristiwa itu dipicu masalah senior dan junior. “Penyebabnya aku kurang tau bang. Tapi, katanya sih, masalah mahasiswa baru tidak mau menuruti permintaan kakak kelas,” tuturnya.

Salah satu Satpam USU yang namanya enggan disebutkan mengatakan, bentrok itu sudah terjadi di pagi hari. “Pagi hari udah cekcok juga di sini. Tapi iya pas salat Jumat, kami lihat kayaknya berdamai. Namun usai salat Jumat, main lagi mereka,” katanya.

Dampak peristiwa itu, di tiap pintu masuk kampus USU, bebatuan berserakan di jalan. Lebih lanjut dirinya mengatakan akibat persoalan ini terdapat 10 korban luka. “Ada 5 mahasiswa dari Sipil, dan 5 lagi dari Mesin menjadi korban. Tapi kami tadi sudah berdialog dengan pihak kampus. Dan untuk sekarang situasi menjadi kondusif,” ujar Siswandi.

Mantan Kapolsek Medan Barat itu mentatakan, pihaknya tidak mengamankan satu pun mahasiwa dari perkelahian tersebut. “Ini kejadian spontan. Tetapi tadi rektor sudah bilang, bila nanti terjadi bentrok lagi, tidak ada ampun. Kami (kepolisian) akan bertindak tegas,” katanya. (oki/yaa)

Foto: Oki/PM Suasana bentrok mahasiswa Tenik Mesin dan Teknik Sipil USU, Jumat (23/9/2016). Penyebabnya karena diejek soal botak.
Foto: Oki/PM
Suasana bentrok mahasiswa Tenik Mesin dan Teknik Sipil USU, Jumat (23/9/2016). Penyebabnya karena diejek soal botak.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hanya karena saling ejek segelintir mahasiswa, suasana damai Universitas Sumatera Utara (USU) berubah panas. Pasalnya Fakultas Teknik Mesin dan Fakultas Teknik Sipil saling lempar batu dan berujung perang, Jumat (23/9) pukul 15.00 wib.

Saling baku hantam semakin tak terbendung, bahkan lemparan mengarah mahasiswa lainnya. “Serang, serang, hei lempar ke mari kalian jangan kayak banci,” teriak mahasiswa yang terlibat bentrokan.

Personil kepolisian Sat Sabhara Polresta yang mendapatkan informasi ini, langsung turun ke lokasi untuk membubarkan mahasiswa yang terlibat keributan. Lebih kurang 30 menit berdialog dengan pihak dekan dan rektorat, Kasat Sabhara Polresta Medan Kompol Siswandi mengatakan, peristiwa berwala hanya dari masalah sepele.

“Awalnya sepele. Mahasiwa baru di Teknik Mesin makan siang pada pukul 11.00 WIB, tapi dekat Fakultas Sipil di Perpustakan. Mereka diejek sama mahasiswa: “Botak… botak’ kata anak Sipil. Jadi timbulaH permasalahan di situ,” katanya.

Menurut salah seorang petugas keamanan kampus, Butar-Butar, peristiwa itu dipicu masalah senior dan junior. “Penyebabnya aku kurang tau bang. Tapi, katanya sih, masalah mahasiswa baru tidak mau menuruti permintaan kakak kelas,” tuturnya.

Salah satu Satpam USU yang namanya enggan disebutkan mengatakan, bentrok itu sudah terjadi di pagi hari. “Pagi hari udah cekcok juga di sini. Tapi iya pas salat Jumat, kami lihat kayaknya berdamai. Namun usai salat Jumat, main lagi mereka,” katanya.

Dampak peristiwa itu, di tiap pintu masuk kampus USU, bebatuan berserakan di jalan. Lebih lanjut dirinya mengatakan akibat persoalan ini terdapat 10 korban luka. “Ada 5 mahasiswa dari Sipil, dan 5 lagi dari Mesin menjadi korban. Tapi kami tadi sudah berdialog dengan pihak kampus. Dan untuk sekarang situasi menjadi kondusif,” ujar Siswandi.

Mantan Kapolsek Medan Barat itu mentatakan, pihaknya tidak mengamankan satu pun mahasiwa dari perkelahian tersebut. “Ini kejadian spontan. Tetapi tadi rektor sudah bilang, bila nanti terjadi bentrok lagi, tidak ada ampun. Kami (kepolisian) akan bertindak tegas,” katanya. (oki/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/