MEDAN- Sejumlah kader PDIP yang mengaku pengikut ajaran asli Bung Karno menyampaikan dukungan kepada Benny Pasaribu sebagai cagub di Pilgubsu 2013. Para kader itu berharap Benny tidak sebatas ditempatkan sebagai wakil gubernur, melainkan diplot menjadi calon Sumut 1.
“Kepada masyarakat Sumut minta doa dan dukungan buat Benny Pasaribu,” kata Rojikin, salah seorang diantara kader tersebut.
Dikatakan pula, figur Benny cukup tepat sebagai ‘Jokowi Sumut’ yang dianggap bersih dan peduli penderitaan rakyat, khususnya petani, nelayan, buruh, pedagang kecil, pengrajin, UKM, dan koperasi.
Hanya saja, politisi PDIP, Maruarar Sirait, menegaskan, DPP PDIP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri belum menetapkan nama cagubsu.
Pernyataan itu disampaikan Maruar kepada wartawan seusai tampil dalam ceramah ‘Kongres Persatuan Amal’ di Gedung PPPPTK BBL Jalan Setia Budi No 75 Medan, Minggu (21/10).
“Kami akan menjatuhkan pilihan bagi calon yang mau dan mampu membawa perubahan,” ujarnya. Masyarakat Sumut yang akan menghadapi Pilgubsu pada Maret 2013 diharapkan berhasil menemukan orang seperti Jokowi yang berhasil memperoleh dukungan rakyat dalam Pilgub di DKI Jakarta baru-baru ini.
Maruarar berharap lahir sosok pemimpin yang mau dan mampu mengusung perubahan di Sumut. Seperti yang tecermin di Jakarta, misalnya, masyarakat Sumut seyogianya bisa menemukan dan memilih orang seperti Jokowi.
“Apapun agamanya. Apapun sukunya, dan uang bukanlah segala-galanya. Sampai saat ini, DPP PDIP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri belum menetapkan cagubsu yang diusung PDIP karena masih dalam finalisasi kriteria,” ucapnya.
Wakil Sekjen DPD PDIP Sumut, Soetarto, mengungkapan survei atau polling yang dilakukan DPP PDIP adalah survei independen yang merupakan mekanisme baku partai. Salah satu tujuannya adalah melihat elektabilitas ketertarikan dan pengenalan masyarakat terhadap balon yang mendaftar. ‘’Hal ini yang menjadi dasar pertimbangan dilakukan survei,’’ katanya.
Terkait kader partai yang mencalonkan diri, Soetarto berujar, seluruhnya kembali kepada hasil keputusan DPP. Tapi itu tak menutup kemungkinan hasil akhir survei yang dilakukan tidak menjadi faktor penentu dalam memilih calon. Dikatakan dia, kebijakan parpol tetap merujuk pada kemampuan perseorangan dan elektabilitas nama yang diusung. “Hingga kini belum ada nama yang fix diusung partai. Itu pula gunanya survei yang dikerjakan tim independen,” ucapnya.
Menyikapi rencana survei PDIP yang dilakukan pekan ini, sesepuh PDIP Sumut, Edi Suparman (80), kepada wartawan, Minggu (21/10), mengatakan, polling PDIP harus dikerjakan secara objektif meskipun bukan faktor penentu. Survei sebatas instrumen alat ukur dan menjadi bahan pertimbangan. “Warga PDIP Sumut wajib mendukung kader untuk maju jadi cagub, bukan cawagub,’’ katanya. (ari/ril)