28.9 C
Medan
Sunday, May 26, 2024

Dualisme Dukungan, Parpol Tolak Klarifikasi

MEDAN- Sejumlah pengurus partai politik (parpol) di tingkat pusat yang ditemukan memiliki dualisme dukungan akibat kepengurusan ganda menolak klarifikasi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumut. Para pengurus parpol itu meliputi Partai Buruh dan Partai Pemuda Indonesia (PPI).

Menyelesaikan pertikaian dualisme dukungan terhadap pasangan Gus Irawan-Soekirman, komisioner KPUD Sumut yang mencoba berdialog dengan pengurus inti Partai Buruh justru gagal bertemu dan Sekjen DPP Partai Buruh.
Komisioner hanya bisa bertemu dengan ketua umum. Di parpol lain yakni  PPI, baik ketua umum maupun sekjen partai tersebut tak bersedia menghadiri pertemuan.

“Kami sudah berusaha mempertemukan para pengurus parpol yang bertikai. Tapi gayung tak  bersambut. Saat kami mengontak ketua umum dan sekjen PPI yang datang bukan mereka, tapi salah seorang unsur ketua. Jadi tetap nggak bisa dipecahkan,’’ ungkap Komisioner KPUD Sumut, yang juga Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Verifikasi Parpol, Turunan Gulo, Jumat (23/11).
Dalam pertemuan itu, menurut Turunan, unsur ketua PPI itu terkesan suruhan untuk menyampaikan hal-hal yang tak benar.

Pertemuan menjadi tak efektif dan tak memecahkan masalah. Soal Partai buruh, menurut Turunan, ketua umum parpol itu bersedia bertemu, namun sekjen menolak.
‘’Kebetulan ada verifikasi parpol di Medan dan sekarang dia (ketua umum Partai Buruh, Red) sedang ada di Medan,” katanya.
Terkait masalah dualisme dukungan oleh Partai Buruh, Turunan menyatakan, pihaknya sudah melakukan klarifikasi awal.

“Kami coba klarifikasi langsung soal berita acara dukungan. Apakah dia (sekjen Partai Buruh, Red) ada meneken dukungan kepada salah satu pasangan calon atau tidak. Sekarang ini tanda tangan kan mudah di-scan,” dia menambahkan.
Lebih lanjut, Turunan menuturkan, dari enam parpol yang memiliki dualisme kepengurusan, empat diantaranya sudah diverifikasi. Keempatnya adalah Partai Buruh, PPI, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) dan Partai Bintang Reformasi (PBR).

“Kami verifikasi langsung dengan pengurus inti Partai buruh, PBR, PPI, dan PPPI. Tapi yang baru clear itu PPPI. Kami bertemu dengan ketum dan sekjen partai itu, terus klarifikasi kepada PBR. Dua ini kami anggap sudah beres, dua lagi yang menggantung,’’ ujarnya. Turunan mengatakan KPUD akan menggelar verifikasi lanjutan bagi Partai Buruh dan PPI lantaran keabsahan dukungan dua parpol itu belum clear hingga pekan ini.
‘’Jika tak clear juga kami coret mereka sebagai parpol pendukung pasangan calon di Pilgubsu 2013. Kami sudah hitung-hitungan. Tanpa keikusertaan dua parpol ini sebetulnya tak membahayakan pasangan calon manapun. Kuota dukungan mereka lebih dari cukup,’’ katanya. (ari)

MEDAN- Sejumlah pengurus partai politik (parpol) di tingkat pusat yang ditemukan memiliki dualisme dukungan akibat kepengurusan ganda menolak klarifikasi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumut. Para pengurus parpol itu meliputi Partai Buruh dan Partai Pemuda Indonesia (PPI).

Menyelesaikan pertikaian dualisme dukungan terhadap pasangan Gus Irawan-Soekirman, komisioner KPUD Sumut yang mencoba berdialog dengan pengurus inti Partai Buruh justru gagal bertemu dan Sekjen DPP Partai Buruh.
Komisioner hanya bisa bertemu dengan ketua umum. Di parpol lain yakni  PPI, baik ketua umum maupun sekjen partai tersebut tak bersedia menghadiri pertemuan.

“Kami sudah berusaha mempertemukan para pengurus parpol yang bertikai. Tapi gayung tak  bersambut. Saat kami mengontak ketua umum dan sekjen PPI yang datang bukan mereka, tapi salah seorang unsur ketua. Jadi tetap nggak bisa dipecahkan,’’ ungkap Komisioner KPUD Sumut, yang juga Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Verifikasi Parpol, Turunan Gulo, Jumat (23/11).
Dalam pertemuan itu, menurut Turunan, unsur ketua PPI itu terkesan suruhan untuk menyampaikan hal-hal yang tak benar.

Pertemuan menjadi tak efektif dan tak memecahkan masalah. Soal Partai buruh, menurut Turunan, ketua umum parpol itu bersedia bertemu, namun sekjen menolak.
‘’Kebetulan ada verifikasi parpol di Medan dan sekarang dia (ketua umum Partai Buruh, Red) sedang ada di Medan,” katanya.
Terkait masalah dualisme dukungan oleh Partai Buruh, Turunan menyatakan, pihaknya sudah melakukan klarifikasi awal.

“Kami coba klarifikasi langsung soal berita acara dukungan. Apakah dia (sekjen Partai Buruh, Red) ada meneken dukungan kepada salah satu pasangan calon atau tidak. Sekarang ini tanda tangan kan mudah di-scan,” dia menambahkan.
Lebih lanjut, Turunan menuturkan, dari enam parpol yang memiliki dualisme kepengurusan, empat diantaranya sudah diverifikasi. Keempatnya adalah Partai Buruh, PPI, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) dan Partai Bintang Reformasi (PBR).

“Kami verifikasi langsung dengan pengurus inti Partai buruh, PBR, PPI, dan PPPI. Tapi yang baru clear itu PPPI. Kami bertemu dengan ketum dan sekjen partai itu, terus klarifikasi kepada PBR. Dua ini kami anggap sudah beres, dua lagi yang menggantung,’’ ujarnya. Turunan mengatakan KPUD akan menggelar verifikasi lanjutan bagi Partai Buruh dan PPI lantaran keabsahan dukungan dua parpol itu belum clear hingga pekan ini.
‘’Jika tak clear juga kami coret mereka sebagai parpol pendukung pasangan calon di Pilgubsu 2013. Kami sudah hitung-hitungan. Tanpa keikusertaan dua parpol ini sebetulnya tak membahayakan pasangan calon manapun. Kuota dukungan mereka lebih dari cukup,’’ katanya. (ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/