26.7 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Pertamina Tingkatkan Pelayanan

MEDAN-Penyelenggaraan BUMN Marketeers Club di Pertamina Region I Sumbangut, Jalan Putri Hijau, kemarin (28/11) menciptakan kerjasama antara BUMN di daerah.

Terutama dari pihak Pertamina dan perbankan yang membuka cabang di Medan.

Hal tersebut diungkapkan oleh General Manager Fuel Marketing Region I Pertamina, Gandhi Sri Widodo yang menjadi pembicara dalam seminar tersebut.

“Bagi setiap perbankan BUMN, silahkan untuk membuka mesin ATM di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) Pertamina. Tidak masalah, kalau saling menguntungkan akan membuat sinergi kita lebih kuat,” ujarnya dalam acara tersebut.

Gandhi menyatakan, sinergi ini membuktikan bahwa pertemuan BUMN Marketeers Club berhasil. Terbukti berbagai BUMN di wilayah saling tertarik untuk bekerja sama. Bukan hanya itu saja, berbagai permasalahan yang dihadapi perbankan dapat diatasi melalui teknik pemasaran dari setiap BUMN.
Pertamina, sebagai salah satu badan usaha milik negara yang memiliki aset sekitar Rp400 triliun merupakan salah satu BUMN yang terbesar. Tak heran, bila teknik pemasaran seperti apa yang dilakukan oleh perusahaan ini sangat diminati oleh peserta BUMN Marketeers.

Mengangkat tema Energizing The Nation, sebagai wakil pemerintah dalam penyaluran BBM subsidi ke masyarakat bukanlah hal yang mudah, mengingat Pertamina harus menyalurkan BBM sesuai dengan kebijakan pusat, sementara kebijakan terkait dengan pemakai atau kendaraan belum memiliki perubahan. Ketimpanganh ini membuat Pertamina harus berada di tengah, antar masyarakat dan pemerintah. Karena itu, diperlukan berbagai sikap untuk menjadi penegah.

Pemasaran dengan pelayanan maksimal pun dilakukan di tengah semakin ketatnya persaingan dalam penyaluran BBM. Karena seperti diketahui, Pertamina tidak sendiri sebagai perusahaan yang menyalurkan BBM Subsidi, ada 3 lainnya.

“Pelayanan kita tingkatkan, perubahan besar-besaran kita lakukan sejak tahun 2000 yang lalu. Perubahan ini bukanlah hal yang mudah, butuh kosentrasi dan tekad yang bulat,” lanjutnya.

Sebisa mungkin Pertamina menjangkau masyarakat diberbagai daerah, dengan geografis wilayah Indonesia, selain rawan bencana alam juga akan sangat sulit untuk menyalurkan BBM.  Karena itu, berbagai alternatif untuk mempercepat jalur distribusi BBM ini disediakan.

“Kita ada prinsip RAE (Reguler, Alternatife, dan Emergency), dimana kita menyediakan berbagai alternatif untuk menyalurkan BBM. Bila kesulitan di sini, harus ada jalan di sana, itu yang kita perhatikan.” ungkapnya.

“Dalam menyalurkan terutama saat ada bencana, kita tidak berpikir akan biaya lagi. Walaupun jelas kita harus keluarkan 2 hingga 3 kali lipat. karena komitmen kita bagaimana agar BBM bisa sampai ke masyarakat itu yang kita pikirkan. Karena kita sadari, BBM saat ini merupakan kebutuhan,” lanjutnya.
Peningkatan kualitas dilakukan secara struktural, bukan hanya dari dalam tetapi juga luar. Dengan kata lain, SPBU pun diwajibkan bersih. Dengan pekerja yang diwajibkan tersenyum dan memakai seragam.

“Bukan hanya itu, kita juga memberikan penilaian pada SPBU. Dengan Pasti Pas. Bahkan, SPBU ini juga diaudit baik secara berkala, baik oleh Pertamina maupun lembaga konsultan independent,” ungkapnya.

SPBU Pasti Pas ini bukan hanya meningkatkan citra, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan, dan margin yang lebih bila dibandingkan dengan SPBU yang bukan pasti pas. Dengan kerja keras ini, tidak pelak membuat Pertamina menjadi salah satu perusahaan yang berstandar internasional sejak 2008 yang lalu. (ram)

MEDAN-Penyelenggaraan BUMN Marketeers Club di Pertamina Region I Sumbangut, Jalan Putri Hijau, kemarin (28/11) menciptakan kerjasama antara BUMN di daerah.

Terutama dari pihak Pertamina dan perbankan yang membuka cabang di Medan.

Hal tersebut diungkapkan oleh General Manager Fuel Marketing Region I Pertamina, Gandhi Sri Widodo yang menjadi pembicara dalam seminar tersebut.

“Bagi setiap perbankan BUMN, silahkan untuk membuka mesin ATM di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) Pertamina. Tidak masalah, kalau saling menguntungkan akan membuat sinergi kita lebih kuat,” ujarnya dalam acara tersebut.

Gandhi menyatakan, sinergi ini membuktikan bahwa pertemuan BUMN Marketeers Club berhasil. Terbukti berbagai BUMN di wilayah saling tertarik untuk bekerja sama. Bukan hanya itu saja, berbagai permasalahan yang dihadapi perbankan dapat diatasi melalui teknik pemasaran dari setiap BUMN.
Pertamina, sebagai salah satu badan usaha milik negara yang memiliki aset sekitar Rp400 triliun merupakan salah satu BUMN yang terbesar. Tak heran, bila teknik pemasaran seperti apa yang dilakukan oleh perusahaan ini sangat diminati oleh peserta BUMN Marketeers.

Mengangkat tema Energizing The Nation, sebagai wakil pemerintah dalam penyaluran BBM subsidi ke masyarakat bukanlah hal yang mudah, mengingat Pertamina harus menyalurkan BBM sesuai dengan kebijakan pusat, sementara kebijakan terkait dengan pemakai atau kendaraan belum memiliki perubahan. Ketimpanganh ini membuat Pertamina harus berada di tengah, antar masyarakat dan pemerintah. Karena itu, diperlukan berbagai sikap untuk menjadi penegah.

Pemasaran dengan pelayanan maksimal pun dilakukan di tengah semakin ketatnya persaingan dalam penyaluran BBM. Karena seperti diketahui, Pertamina tidak sendiri sebagai perusahaan yang menyalurkan BBM Subsidi, ada 3 lainnya.

“Pelayanan kita tingkatkan, perubahan besar-besaran kita lakukan sejak tahun 2000 yang lalu. Perubahan ini bukanlah hal yang mudah, butuh kosentrasi dan tekad yang bulat,” lanjutnya.

Sebisa mungkin Pertamina menjangkau masyarakat diberbagai daerah, dengan geografis wilayah Indonesia, selain rawan bencana alam juga akan sangat sulit untuk menyalurkan BBM.  Karena itu, berbagai alternatif untuk mempercepat jalur distribusi BBM ini disediakan.

“Kita ada prinsip RAE (Reguler, Alternatife, dan Emergency), dimana kita menyediakan berbagai alternatif untuk menyalurkan BBM. Bila kesulitan di sini, harus ada jalan di sana, itu yang kita perhatikan.” ungkapnya.

“Dalam menyalurkan terutama saat ada bencana, kita tidak berpikir akan biaya lagi. Walaupun jelas kita harus keluarkan 2 hingga 3 kali lipat. karena komitmen kita bagaimana agar BBM bisa sampai ke masyarakat itu yang kita pikirkan. Karena kita sadari, BBM saat ini merupakan kebutuhan,” lanjutnya.
Peningkatan kualitas dilakukan secara struktural, bukan hanya dari dalam tetapi juga luar. Dengan kata lain, SPBU pun diwajibkan bersih. Dengan pekerja yang diwajibkan tersenyum dan memakai seragam.

“Bukan hanya itu, kita juga memberikan penilaian pada SPBU. Dengan Pasti Pas. Bahkan, SPBU ini juga diaudit baik secara berkala, baik oleh Pertamina maupun lembaga konsultan independent,” ungkapnya.

SPBU Pasti Pas ini bukan hanya meningkatkan citra, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan, dan margin yang lebih bila dibandingkan dengan SPBU yang bukan pasti pas. Dengan kerja keras ini, tidak pelak membuat Pertamina menjadi salah satu perusahaan yang berstandar internasional sejak 2008 yang lalu. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/