27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Tingkatkan Branding Produk Pariwisata Kota Medan

Bimbingan Teknis Strategi Media Digital di Era Adaptasi Baru

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata, yang terpuruk karena imbas pandemi Covid-19 saat ini. Hal itu, juga dilakukan terhadap pelaku pariwisata di Kota Medan, dengan melakukan branding produk pariwisata di kota terbesar ketiga Indonesia ini.

CENDERAMATA: Sofyan Tan menerima cenderamata pada Bimtek Strategi Branding Melalui Media Digital di Era Adaptasi Baru, Senin (23/11).BAGUS/SUMUT POS.
CENDERAMATA: Sofyan Tan menerima cenderamata pada Bimtek Strategi Branding Melalui Media Digital di Era Adaptasi Baru, Senin (23/11).BAGUS/SUMUT POS.

Anggota DPR RI Komisi X dari fraksi PDI Perjuangan, dr Sofyan Tan mengatakan semua itu tengah dilaksankankan oleh Kementerian Pariwisata dan dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Menurutnya, pengembangan dilakukan dengan memfokuskan media digital menjadi satu cara untuk menikmati sektor pariwisata yang terpuruk saat pandemi.

“Kita lihat di masa pandemi sekarang ini, tentunya semua pengusaha di ekonomi kreatif berdampak, apalagi sangat bergantung pada sektor pariwisata. Di kondisi seperti ini, Kemenperekraf membuat berbagai kegiatan, satu di antaranya adalah branding produk,” ungkap Sofyan Tan di sela Bimbingan Teknis Strategi Branding Melalui Media Digital di Era Adaptasi Baru yang digelar di Kota Medan, Senin (23/11).

Lebih lanjut Sofyan Tan mengatakan, branding produk yang bagus bisa memanfaatkan ruang online, seperti media sosial, antara lain Instagram, Facebook, dan lainnya. Dengan begitu, ekonomi kreatif akan terus maju dan berkembang, apalagi budaya belanja masyarakat berubah menjadi online.

“Strategi promosi melalui media digital harus mampu menjadi daya tarik wisata dan ekonomi kreatif. Begitupun harus dikemas dengan apik dan penerapan protokol kesehatan,” imbaunya.

Menurutnya, sektor pariwisata sudah mulai bangkit khususnya destinasi lokal. Sofyan Tan berharap, pemerintah daerah ataupun para pelaku ekonomi kreatif harus mempersiapkan diri beradaptasi dengan kebiasaan baru, terutama dalam hal protokol kesehatan, sehingga wisatawan dapat merasa aman dan nyaman saat berwisata.

Koordinator Strategi Pemasaran dan Kemitraan, Direktorat Komunikasi Pemasaran, Dedi Ahmad Kurnia menambahkan, di tengah pandemi pelaku usaha diharapkan tetap optimis mengembangkan ekonomi kreatif melalui media digital. Mereka memiliki kewajiban untuk meningkatkan citra atau branding agar lebih berkembang.

“Kami berharap pelaku ekonomi kreatif dapat terus berjuang dan meningkatkan branding, sehingga kehidupan ekonomi tetap berjalan dan maju. Kemenparekraf tetap mendampingi pelaku ekonomi kreatif agar bangkit di tengah pandemi,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Agus Suriyono menjelaskan, pelaku ekonomi kreatif banyak tumbuh di tengah pandemi. Karena itu, masih perlu banyak dukungan dan dorongan dari Kemenparekraf.

“Kiranya, kegiatan bimbingan seperti ini secara kontinu dapat dilakukan. Hal ini agar dapat mendukung ekonomi kreatif dalam memasarkan produknya,” pungkasnya. (gus/saz)

Bimbingan Teknis Strategi Media Digital di Era Adaptasi Baru

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata, yang terpuruk karena imbas pandemi Covid-19 saat ini. Hal itu, juga dilakukan terhadap pelaku pariwisata di Kota Medan, dengan melakukan branding produk pariwisata di kota terbesar ketiga Indonesia ini.

CENDERAMATA: Sofyan Tan menerima cenderamata pada Bimtek Strategi Branding Melalui Media Digital di Era Adaptasi Baru, Senin (23/11).BAGUS/SUMUT POS.
CENDERAMATA: Sofyan Tan menerima cenderamata pada Bimtek Strategi Branding Melalui Media Digital di Era Adaptasi Baru, Senin (23/11).BAGUS/SUMUT POS.

Anggota DPR RI Komisi X dari fraksi PDI Perjuangan, dr Sofyan Tan mengatakan semua itu tengah dilaksankankan oleh Kementerian Pariwisata dan dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Menurutnya, pengembangan dilakukan dengan memfokuskan media digital menjadi satu cara untuk menikmati sektor pariwisata yang terpuruk saat pandemi.

“Kita lihat di masa pandemi sekarang ini, tentunya semua pengusaha di ekonomi kreatif berdampak, apalagi sangat bergantung pada sektor pariwisata. Di kondisi seperti ini, Kemenperekraf membuat berbagai kegiatan, satu di antaranya adalah branding produk,” ungkap Sofyan Tan di sela Bimbingan Teknis Strategi Branding Melalui Media Digital di Era Adaptasi Baru yang digelar di Kota Medan, Senin (23/11).

Lebih lanjut Sofyan Tan mengatakan, branding produk yang bagus bisa memanfaatkan ruang online, seperti media sosial, antara lain Instagram, Facebook, dan lainnya. Dengan begitu, ekonomi kreatif akan terus maju dan berkembang, apalagi budaya belanja masyarakat berubah menjadi online.

“Strategi promosi melalui media digital harus mampu menjadi daya tarik wisata dan ekonomi kreatif. Begitupun harus dikemas dengan apik dan penerapan protokol kesehatan,” imbaunya.

Menurutnya, sektor pariwisata sudah mulai bangkit khususnya destinasi lokal. Sofyan Tan berharap, pemerintah daerah ataupun para pelaku ekonomi kreatif harus mempersiapkan diri beradaptasi dengan kebiasaan baru, terutama dalam hal protokol kesehatan, sehingga wisatawan dapat merasa aman dan nyaman saat berwisata.

Koordinator Strategi Pemasaran dan Kemitraan, Direktorat Komunikasi Pemasaran, Dedi Ahmad Kurnia menambahkan, di tengah pandemi pelaku usaha diharapkan tetap optimis mengembangkan ekonomi kreatif melalui media digital. Mereka memiliki kewajiban untuk meningkatkan citra atau branding agar lebih berkembang.

“Kami berharap pelaku ekonomi kreatif dapat terus berjuang dan meningkatkan branding, sehingga kehidupan ekonomi tetap berjalan dan maju. Kemenparekraf tetap mendampingi pelaku ekonomi kreatif agar bangkit di tengah pandemi,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Agus Suriyono menjelaskan, pelaku ekonomi kreatif banyak tumbuh di tengah pandemi. Karena itu, masih perlu banyak dukungan dan dorongan dari Kemenparekraf.

“Kiranya, kegiatan bimbingan seperti ini secara kontinu dapat dilakukan. Hal ini agar dapat mendukung ekonomi kreatif dalam memasarkan produknya,” pungkasnya. (gus/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/