29 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Bandit Bersenpi Masih Bebas

Sementara itu, Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Medan Kompol Wahyu Bram mengaku, pihaknya masih terus melakukan proses penyelidikan. “Sudah sempat kita amankan dua orang yang diduga pelaku. Namun, karena tidak ada alat bukti yang kuat jadi kita tidak tahan,” katanya.

Bram juga mengaku, pelaku kenal dengan korban. Namun, ketika disinggung satu profesi atau rekan bisnisnya, ia enggan membeberkan. “Belum bisa dijelaskan karena masih didalami. Selain itu, karena privasi dan praduga tak bersalah,” dalih mantan penyidik KPK ini.

Ditanya terkait motif sebenarnya soal penembakan tersebut, Bram sendiri enggan memberikan keterangan secara detil. “Intinya pelaku ini tidak suka sama korban, itu saja. Kalau saya kasih tau lebih dalam, susah lah nanti penyelidikannya,” jawab Bram.

Ia menyebut, meski begitu pihaknya tetap memantau keberadaan kedua orang yang dicurigai tersebut sambil mencari alat bukti yang kuat. Berdasarkan keterangan Bram sebelumnya, proyektil yang menembus pinggang korban berdiameter 9 milimeter. Proyektil itu diletuskan dari senjata jenis FN.

Terkait kasus penembakan, Polresta Medan juga pernah menangani kasus penembakan sopir pemilik Swalayan Terpimpin Delitua bernama Misnan (55) warga Jalan Pamah Gang Bunga, Delitua. Akibat ditembus 4 timah panas itu, Misnan yang sempat menjalani perawatan di RS Santa Elisabeth Medan akhirnya meninggal dunia karena banyak kehabisan darah.

Sementara itu, Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Medan Kompol Wahyu Bram mengaku, pihaknya masih terus melakukan proses penyelidikan. “Sudah sempat kita amankan dua orang yang diduga pelaku. Namun, karena tidak ada alat bukti yang kuat jadi kita tidak tahan,” katanya.

Bram juga mengaku, pelaku kenal dengan korban. Namun, ketika disinggung satu profesi atau rekan bisnisnya, ia enggan membeberkan. “Belum bisa dijelaskan karena masih didalami. Selain itu, karena privasi dan praduga tak bersalah,” dalih mantan penyidik KPK ini.

Ditanya terkait motif sebenarnya soal penembakan tersebut, Bram sendiri enggan memberikan keterangan secara detil. “Intinya pelaku ini tidak suka sama korban, itu saja. Kalau saya kasih tau lebih dalam, susah lah nanti penyelidikannya,” jawab Bram.

Ia menyebut, meski begitu pihaknya tetap memantau keberadaan kedua orang yang dicurigai tersebut sambil mencari alat bukti yang kuat. Berdasarkan keterangan Bram sebelumnya, proyektil yang menembus pinggang korban berdiameter 9 milimeter. Proyektil itu diletuskan dari senjata jenis FN.

Terkait kasus penembakan, Polresta Medan juga pernah menangani kasus penembakan sopir pemilik Swalayan Terpimpin Delitua bernama Misnan (55) warga Jalan Pamah Gang Bunga, Delitua. Akibat ditembus 4 timah panas itu, Misnan yang sempat menjalani perawatan di RS Santa Elisabeth Medan akhirnya meninggal dunia karena banyak kehabisan darah.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/